Widyastuti  et  al.  2009  apabila  pembudidayaan  ikan  dengan  sistem  KJA melampaui  batas  daya  dukung  perairannya,  berdampak  pada  kematian  ikan  di
KJA secara masal.
Lahan  pertanian  meliputi  lahan  perkebunan  dan  sawah.  Luas  lahan perkebunan  di  sekitar  danau  yakni  10  205  ha  atau  sebesar  21.43  sedangkan
sawah  yakni  2  318  ha  atau  sebesar  4.87  BPS  Kab.  Aceh  Tengah  2014.  Luas lahan pertanian di daerah tangkapan air danau menurun sebesar 0.64 BPS Kab.
Aceh  Tengah  2014.  Penurunan  luas  lahan  pertanian  disebabkan  oleh  penurunan luas sawah yang di konversi menjadi areal permukiman dan tempat usaha. Hal ini
mengisyaratkan bahwa atribut lahan pertanian berpengaruh terhadap peningkatan status  keberlanjutan.  Limbah  pertanian  dapat  berupa  sisa-sisa  tanaman,  pupuk
serta pestisida yang masuk ke perairan danau Sastrawijaya 2000.
Gambar 31  Leverage  of  attributes  dimensi  ekologi  untuk  pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar
5.4.2 Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
Berdasarkan  hasil  analisis,  indeks  keberlanjutan  dimensi  ekonomi  sebesar 38.54    atau  pada  kategori  kurang  berkelanjutan.  Besaran  persentase  tersebut
menempatkan  keberlanjutan  dimensi  ekonomi  berada  diurutan  ke  empat.  Atribut
yang  digunakan  dalam  menilai  status  keberlanjutan  dimensi  ekologi  terdiri  dari delapan  atribut,  yakni  :  1  kontribusi  budidaya  perikanan  terhadap  Pendapatan
Asli Daerah PAD, 2 pemasaran perikanan, 3 potensi nilai ekonomi KJA, 4 potensi  nilai  ekonomi  permukiman,  5  potensi  nilai  ekonomi  pertanian,  6
potensi  nilai  ekonomi  wisata,  7  ketergantungan  penduduk  terhadap  ikan  tawar dan 8 ketersediaan fasilitas wisata. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi
dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32 Nilai  indeks  keberlanjutan  dimensi  ekonomi  untuk  pengendalian
pencemaran perairan Danau Laut Tawar Berdasarkan hasil analisis leverage dari dimensi ekonomi, diperoleh  empat
atribut  pengungkit  yang  berpengaruh  dominan  terhadap  keberlanjutan pengendalian  pencemaran  perairan,  yakni  potensi  nilai  ekonomi  KJA,  potensi
nilai  ekonomi  pertanian,  potensi  nilai  ekonomi  permukiman  dan  pemasaran perikanan. Hasil analisis laverage dapat dilihat seperti Gambar 33.
Daerah tangkapan air Danau Laut Tawar merupakan sumberdaya alam yang dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar danau.  DTA danau
oleh masyarakat sekitar digunakan untuk bermacam-macam aktivitas, diantaranya perikanan budidaya KJA, pertanian dan permukiman. Perikanan budidaya KJA di
Danau  Laut  Tawar  memiliki  potensi  nilai  ekonomi  KJA  yang  tinggi  mencapai Rp 36 397 782 015 per hatahun sedangkan aktivitas pertanian dan permukiman,
masing-masing mencapai Rp 894 589 072 per hatahun dan Rp 1 649 324 508 per hatahun.
Potensi  nilai  ekonomi  KJA,  pertanian  dan  permukiman  biasanya  memiliki hubungan positif terhadap beban limbah pencemaran. Artinya semakin besar nilai