Beban Pencemaran Pencemaran Perairan Danau

Tabel 2 Beban pencemaran danauwaduk di Indonesia No. Parameter Beban pencemaran danauwaduk tontahun Maninjau Sentani Cirata I Fisika 1 TSS 1 063.25 2 TDS 8 879.16 723 878.40 II Kimia 3 COD 157.75 192.66 50 262.48 4 BOD 34.05 93.61 31 454.28 5 Amonia-N 4.59 6.78 6 Nitrat-N 3.95 2 678.28 7 Nitrit-N 68.33 526.08 8 TP 3.30 27.73 859.08 9 Timbal 31.44 Sumber : Marganof 2006, Walukow 2007 Widiyati 2008

2.3 Pengendalian Pencemaran Perairan Danau

Tantangan pengendalian pencemaran danau tropis memfokuskan pada eutrofikasi yang disebababkan unsur nitrogen dan fosfor yang berlebih, limbah organik, dan spesies invasif Lewis 2000. Lebih lanjut Lewis 2000, apabila masalah tersebut tidak dikendalikan, akan berdampak pada suplai air bersih, penurunan produksi spesien komersial dan manfaat rekreasi. Menurut Marganof 2007, pengendalian pencemaran perairan danau dilakukan dengan cara; 1 membangun fasilitas limbah cair penduduk dan pengadaan pakan KJA yang rendah kandungan fosfat serta infrastruktur penunjang. 2 peningkatan kesadaran, kepedulian serta tanggung jawab masyarakat terhadap lingkungan dan 3 menyusus rencana strategis pengendalian pencemaran dan peningkatan sanitasi. Untuk mengurangi beban limbah, dilakukan dengan cara; 1 meningkatkan persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang dampak pencemaran perairan danau, 2 mengurangi laju pertumbuhan KJA, 3 menekan laju pertumbuhan penduduk dan 4 membangun IPAL rumah tangga di sekitar perairan danau. Strategi lainnya dalam rangka mengurangi sumber pencemar dan beban pencemar dapat dilakukan dengan pengendalian pertumbuhan penduduk melalui pengaturan migrasi serta adanya intervensi struktural terhadap luasan permukiman, pertanian, populasi sapi dan babi Walukow 2009. Lebih lanjut menurut Hariyadi 2001, pengendalian pencemaran perairan dapat juga dilakukan dengan pembangunan IPAL terpadu untuk kawasan industri serta IPAL domestik.

2.4 Nilai Ekonomi Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam natural resources adalah stok materi living atau non- living yang terdapat dalam lingkungan fisik dan secara potensial memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia Randall 1997. Menurut Fauzi 2006 sumberdaya alam adalah segala sumberdaya hayati dan non-hayati yang dimanfaatkan umat manusia sebagai sumber pangan, bahan baku dan energi. Sumberdaya alam merupakan faktor produksi dari alam yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi. Danau merupakan sebuah sumberdaya yang memiliki panorama yang indah selain ikan, energi air dan lain sebagainya. Danau dapat memberikan utilitas berupa panorama indah yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Namun keindahan dan manfaat lainnya dari danau dapat menjadi menurun akibat terjadinya pencemaran yang bersumber dari limbah permukiman, pertanian, tempat wisata dan keramba jaring apung. Menurut Adrianto 2006 adanya pencemaran, dapat mengganggu kemampuan sumberdaya alam untuk menghasilkan aliran barang atau jasa. Gangguan ini mengakibatkan perubahan produksi barang dan jasa yang dihasilkan akan mengubah perilaku pemanfaatannya yang pada gilirannya akan mengubah nilai dari sumberdaya alam tersebut. Sepanjang manusia melakukan aktivitas di sekitar danau, maka sangat sulit untuk membebaskan danau dari limbah pencemaran. Alam ternyata memiliki kemapuan sendiri untuk menguraikan limbah. Namun yang harus dilakukan oleh manusia adalah bagaimana supaya limbah yang dihasilkan tidak melampaui daya tampung, sehingga yang diperlukan adalah bagaimana melakukan pengendalian pencemaran yang akan masuk ke danau. Sumber limbah berupa permukiman, pertanian, wisata dan keramba jaring apung memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Analisis nilai ekonomi terhadap sumber limbah yang masuk ke danau ditujukan supaya dapat dilakukan perbandingan antara potensi nilai ekonomi dan beban pencemaran yang dihasilkan. Nilai ekonomi atas sumber limbah tersebut dapat dilihat dari sisi kepuasan konsumen preferences of consumers. Dalam pendekatan ini, digunakan konsep surplus konsumen consumers surplus. Menurut Adrianto 2006 surplus konsumen terjadi apabila jumlah maksimum yang mampu konsumen bayar lebih besar dari jumlah yang secara aktual harus dibayar untuk mendapatkan barang atau jasa. Selisih jumlah tersebut merupakan surplus konsumen. Menggunakan pendekatan surplus konsumen untuk mengukur manfaat sumberdaya alam merupakan pengukuran yang tepat karena pemanfaatan sumberdaya dinilai berdasarkan alternatif penggunaan terbaiknya Green 1992. Sumberdaya alam menghasilkan barang dan jasa seperti ikan, air dan lain sebagainya, dengan demikian dapat dilakukan perhitungan nilai ekonominya karena diasumsikan bahwa pasar itu eksis market base. Padahal sumberdaya alam, selain menghasilkan barang dan jasa tersebut juga menghasilkan manfat lain seperti keindahan, ketenangan dan lain sebagainya Fauzi 2006. Manfaat tersebut merupakan fungsi ekologis dari sumberdaya alam, sehingga selain nilai pasar juga nilai non-pasar non market valuation yang harus dikuantifikasi. Teknik penilaian ekonomi sumberdaya yang tidak dipasarkan dapat menggunakan travel cost method dan hedonic prising.

2.5 Pembangunan Berkelanjutan

Secara filosofis proses pembangunan dapat diartikan sebagai upaya yang sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat