Beban Pencemaran Sungai Masuk Danau Laut Tawar

nitrogen sebesar 70.46 tontahun dan fosor sebesar 40.26 tontahun. Secara keseluruhan beban pencemaran limbah pertanian yang masuk ke perairan danau berupa BOD sebesar 535.50 tontahun, nitrogen sebesar 220.50 tontahun dan fosfor sebesar 126.00 tontahun.

5.2.4 Beban Pencemaran Limbah Wisata

Limbah wisata berasal dari aktivitas wisatawan yang menikmati suasana atau jasa lingkungan Danau Laut Tawar. Karakteristik limbah wisata sebenarnya hampir sama dengan limbah rumah tangga. Limbah wisata dapat berbetuk padat berupa sisa-sisa makan dan limbah cair dari restoran dan kamar madi tempat wisata. Pendugaan potensi limbah wisata seperti halnya limbah permukiman yaitu dengan cara mengalikan tetapan emisi parameter pencemaran dengan jumlah wisatawan. Namun tetapan emisi parameter pencemaran terlebih dahulu di konversi sesuai waktu rata-rata wisatawan berada di lokasi tempat wisata, yakni 4 jam 29 menit. Berdasarkan hasil perhitungan, beban pencemaran tertinggi berupa COD sebesar 466.42 tontahun dan terendah berupa deterjen sebesar 5.16 tontahun. Total potensi beban pencemaran dari limbah wisata disajikan pada Tabel 24. Tabel 24 Total potensi beban pencemaran limbah wisata di Danau Laut Tawar Parameter Beban Pencemaran tontahun BOD 5 204.57 COD 466.42 TN 90.83 TP 9.00 Deterjen 5.16 Sumber : diolah 2014

5.2.5 Beban Pencemaran Limbah KJA

Berdasarkan hasil survey di Pasar Inpres Takengon, kebutuhan ikan di Kabupaten Aceh Tengah mencapai 4-6 tonhari atau setara 1 440 - 2 160 tontahun. Dari nilai tersebut, 5 tonhari merupakan jenis ikan laut yang berasal dari Kabupaten Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur dan Kota Langsa, sedangkan sisanya 1 tonhari merupakan ikan lokal yang berasal dari Danau Laut Tawar. Dengan kata lain, penyediaan ikan oleh petani KJA dan nelayan tahun 2014 yang berasal dari ikan tangkap hanya sebesar 173 tontahun maupun budidaya keramba jaring apung sebesar 238.89 tontahun masih belum mencukupi permintaan pasar. Khususnya KJA, kegiatan ini berlangsung di perairan danau. Di yakini KJA mulai berkembang sejak tahun 2002. Pada tahun 2004 luas KJA mencapai 0.2 ha dan meningkat menjadi 0.31 ha di Tahun 2014, terdiri atas 262 petak dengan ukuran beragam dan dimiliki oleh 76 RTP BPS 2014. Jenis ikan yang dibudidayakan mayoritas ikan nila Oreochromis nilotica dengan periode pemeliharaan siklus selama enam bulan dan dilakukan dua siklus dalam setahun. Penebaran bibit ikan nila juga beragam disesuaikan dengan volume petak KJA berkisar antara 2 000 - 10 000 bibitpetak. Sistem pemberian pakan berupa pellet dilakukan dengan sistem tabur adlibitumkenyang sebanyak tiga kalihari di waktu pagi 07.00-08.00 WIB, siang 12.00-13.00 WIB dan sore 17.00-18.00 WIB. Pemberian pakan akan berhenti ditabur apabila gerak ikan telah berkurang. Menurut Sahwan 1999 dalam Sunarto Sabariah 2009, dosis pakan per sekali makan ikan nila sebesar 3-7 dari bobot ikan. Petani KJA biasanya memberikan pakan ikan pellet yang bermerk F999 untuk umur ikan 0-1 bulan, Bintang 888 untuk umur 1-3 bulan dan Bintang 888- 2-S-4 untuk umur 3-6 bulan. Pada Waduk Gajah Mungkur pellet yang digunakan petani bermerk CP 788 dengan kandungan gizi berupa; protein 26-28, lemak 3- 5, serat 4-6, abu 5-8 dan kadar air 11-13 Pujiastuti et al. 2013, sedangkan Bintang 888 memiliki komposisi kadar protein 20 dan Bintang 888- 2-S-4 berkadar protein 30 . Hasil survey tahun 2014 menunjukkan bahwa, satu petak KJA berisi 10.000 bibit ikan nila membutuhkan 1.5-2 ton pellet selama satu kali periode pemeliharaan, sehingga 262 unit petak KJA di Danau Laut Tawar luas perairan danau 5 472.10 ha memerlukan pellet yang ditabur mencapai 0.86 tonhari. Jumlah ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Danau Manijau luas danau 9 737.50 ha mencapai 447.75 tonhari dan Waduk Gajah Mungkur luas waduk 8 800 ha mencapai 59 300 tonhari Marganof 2007; Pujiastuti et al. 2013. Dengan demikian jumlah pakan yang ditabur untuk 262 petak KJA di perairan danau dalam satu siklus pemeliharaan sebesar 153.95 ton atau setara 307.90 tontahun. Kandungan nitrogen dan fosfor yang terdapat dalam pakan, diperoleh melalui perkalian antara jumlah pakan JP yang diberikan dengan konstanta pakan nitrogen = 4.86 dan fosfor = 0.26 Nastiti et al. 2001. Berdasarkan hasil analisis, maka jumlah nitrogen dan fosfor yang terkandung dalam pakan KJA di perairan Danau Laut Tawar adalah nitrogen = 14.96 ton dan fosfor = 0.80 ton. Dari pakan yang diberikan tersebut hanya 70 yang dimakan oleh ikan, dan sisanya sebanyak 30 akan lepas ke badan perairan danau sebagai bahan pencemar atau limbah Rachmansyah 2004. Sementara itu, 15 –30 dari nitrogen dan fosfor dalam pakan akan diretensikan dalam daging ikan dan selebihnya terbuang ke badan perairan danau Beveridge 1987. Dengan demikian dapat ditentukan jumlah beban limbah nitrogen dan fosfor dari kegiatan KJA yang masuk ke badan perairan Danau Laut Tawar adalah nitrogen sebesar 11.82 ton per tahun, dan fosfor sebesar 0.83 ton per tahun. Beban limbah yang masuk ke perairan Danau Laut Tawar, menurut Midlen Redding 1998 yang berada dalam keadaan terlarut adalah 65 nitrogen atau setara 7.68 ton dan 10 fosfor atau setara 0.06 ton, yang berada dalam bentuk partikel adalah 10 nitrogen atau setara 1.18 ton dan 65 fosfor atau setara 0.41 ton. Sisa pakan dalam bentuk partikel ini akan mengendap menjadi sedimen di dasar perairan Danau Laut Tawar. Keberadaan unsur nitrogen dan fosfor di perairan danau sangat erat kaitannya dengan eutrofikasi. Berdasarkan perbandingan konsentrasi nitrogen dan fosfor di Danau Laut Tawar dengan menggunakan asumsi bahwa nitrogen organik sebesar 0.01 mgl Effendi 2003, maka diperoleh rasio TN dan TP lebih besar dari 12 : 1, artinya fosfor menjadi unsur pembatas fitoplankton Jorgensen 1980.