pindah sebesar 2.14 dan datang sebesar 2.04 Disdukcapil Kab. Aceh Tengah 2014.
4.6.2 Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam peningkatan mutu lingkungan termasuk lingkungan perairan danau. Melalui pendidikan, manusia
semakin mengetahui dan sadar bahwa aktivitas manusia menghasilkan residu yang mempengarui kualitas lingkungan. Tingkat pendidikan yang tinggi tidak
selalu berkorelasi positif dengan kualitas lingkungan yang baik. Namun melalui pendidikan manusia diperkenalkan ide-ide baru yang bersifat membangun serta
dengan pendidikan ditanamkan untuk berpikir kritis, kreatif dan rasional.
Danau Laut Tawar berada di wilayah administratif Kabupaten Aceh Tengah. Komposisi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tengah apabila ditinjau dari tingkat
pendidikan bervariasi. Persentase jumlah penduduk lulusan SLTA menempati urutan tertinggi mencapai 31.19 dan terendah lulusan D123 mencapai 0.47 .
Secara lebih rinci persentase penduduk 10 tahun ke atas menurut ijazah yang dimiliki disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Persentase penduduk Kabupaten Aceh Tengah menurut ijazah tertinggi yang dimiliki
No. Tingkat Pendidikan
1 Tidak Tamat SD 13.36
2 SD 27.59
3 SLTP 23.39
4 SLTA 31.19
5 D1D2D3 0.47
6 D4S1 3.36
7 S2S3 0.64
Jumlah 100
Sumber : BPS Kab. Aceh Tengah 2013a
Persentase penduduk berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi di Kabupaten Aceh Tengah, ternyata tidak sepenuhnya mencerimkan karakteristik jumlah
penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang berdomisili di empat kecamatan daeah tangkapan air Danau Laut Tawar. Persentase penduduk di Kecamatan
Kebayakan, Bebesen dan Lut Tawar tertinggi merupakan lulusan SLTA dengan persentase di atas 30 , sedangkan di Kecamatan Bintang persentase penduduk
tertinggi merupakan lulusan SLTP yang mencapai 25.56 . Jumlah penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut kecamatan dan pendidikan tertinggi yang di
tamatkan di sajikan pada Tabel 19.
Tabel 19 Jumlah penduduk di sekitar Danau Laut Tawar berdasarkan tingkat pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Kecamatan Kebayakan
Bebesen Lut Tawar
Bintang 1 Belumtidak pernah sekolah
268 552
233 148
2 Tidak tamat SD 898
2 310 1 287
974 3 SD
892 2 134
1 429 893
4 SLTP 1 109
2 941 1 727
894 5 SLTA
1 948 4 611
2 665 518
6 Universitas D1-S3 439
1 008 631
71 7 Tidak terjawab
4 34
37 Jumlah
5 558 13 590
8 009 3 498
Sumber : BPS Kab. Aceh Tengah 2005
4.6.3 Ekonomi
Struktur ekonomi Kabupaten Aceh Tengah Tengah terbagi dalam tiga sektor besar. Sektor primer terdiri dari sektor pertanian dan pertambangan mencapai
43.05 , sektor sekunder terdiri dari sektor industri pengolahan, listrik, gas, air bersih dan konstruksi mencapai 20.83 sedangkan sisanya sebesar 36.12
merupakan sektor tersier meliputi sektor perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, perumahan dan jasa lainnya. Khusus sektor
pertanian, dengan kontribusi sebesar 26.54 tanaman bahan makanan, 50.20 tanaman perkebunan, 6.55 peternakan, 16.17 kehutanan dan 0.54 perikanan
BPS Kab. Aceh Tengah 2014e. Apabila ditinjau dari lapangan usaha, maka sektor-sektor lapangan usaha yang berperanan terhadap PDRB Produk Domestik
Regional Bruto Kabupaten Aceh Tengah antara lain; sektor pertanian mencapai 42.43 , konstruksi mencapai 18.67 , jasa mencapai 15.79 , perdagangan,
hotel dan restoran mencapai 10.18 , pengangkutan dan komunikasi mencapai 8.03 , perumahan real estate mencapai 2.13 , industri pengolahan mencapai
1.61 , pertambangan mencapai 0.62 serta listrik, gas dan air bersih mencapai 0.55 BPS Kab. Aceh Tengah 2014e.
Keadaan ekonomi Kabupaten Aceh Tengah terus menerus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan, PDRB Kabupaten Aceh Tangah tahun 2010 mencapai Rp 2 685 570 000 000,- dan meningkat di tahun 2013 menjadi Rp 3 701 840 000 000,- atau
setara dengan 38.61 . Pendapatan per kapita Kabupaten Aceh Tegah juga menunjukkan peningkatan periode 2010-2013. Pada Tahun 2010, berdasarkan
harga berlaku pendapat per kapita mencapai Rp 15 300 000 dan meningkat di Tahun 2013 menjadi Rp 19 668 238,- atau setara dengan peningkatan sebesar
28.55 selama tiga tahun atau meningkat rata-rata 9.005 setiap tahun BPS Kab. Aceh Tengah 2014e.
V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kualitas Air Danau Laut Tawar 5.1.1
Parameter Fisika, Kimia dan Mikrobiologi Air Danau Laut Tawar
Kualitas air Danau Laut Tawar yang diinginkan, apabila sesuai dengan peruntukannya sehingga tetap dalam kondisi alamiahnya. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan upaya pemantauan kualitas air agar setiap semesternya dapat dilakukan evaluasi. Bardasarkan PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa upaya pemantauan kualitas air diantaranya dilakukan dengan membandingkan kondisi eksisting
kualitas air yang telah diukur dan atau diuji dengan kriteria mutu air berdasarkan kelas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penilaian kualitas air Danau Laut
Tawar dalam penelitian ini, menggunakan kriteria mutu air kelas I. Selain itu, penulis juga menggunakan tetapan mutu air lainnya seperti tetapan lembaga
internasional, hasil penelitian nasional maupun internasional sebagai dasar perbandingan. Parameter kualitas air yang dianalisis yakni; fisika, kimia dan
mikrobiologi dengan hasil pengukuran langsung dan pungujian laboratorium disajikan pada Lampiran I.
Suhu
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa suhu perairan danau relatif stabil untuk semua stasiun. Nilai suhu berkisar antara 23.03-24.03
C dengan nilai rata- rata 23.65
C. Suhu tertinggi terdapat pada Stasiun Bintang dan terendah pada Stasiun Toweren. Sebaran nilai rata-rata suhu di perairan danau disajikan pada
Gambar 10.
Gambar 10 Sebaran nilai rata-rata suhu C di perairan Danau Laut Tawar
Ket. A, 23.03 = nama stasiun, konsentrasi
A=PD toweren, B=tengah danau, C=PD kelitu, D=PD bintang, E=mampak dan F=TO KJA