Nilai Ekonomi Pertanian Nilai Ekonomi Aktivitas Masyarakat di DTA Danau Laut Tawar

kabupatenkota lainnya di Provinsi Aceh, sedangkan wisatawan yang berasal dari luar relatif sedikit dan diduga mendapatkan manfaat lainnya selain manfaat ekowisata Danau Laut Tawar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan produk ekowisata Danau Laut Tawar masih terbatas pada wisatawan lokal. Nilai ekonomi wisata dilakukan menggunakan pendekatan teknik valuasi Travel Cost Method TCM dengan cara individual travel cost analisis. Data primer dihasilkan berdasarkan hasil kuisioner terhadap 383 pengunjung. Data tersebut diambil dengan melihat pola jumlah pengunjung tahunan. Jumlah pengunjung musiman terendah terjadi pada bulan ramadhan dan tertinggi terjadi pada musim hari besar Agama Islam yaitu setelah Lebaran Idul Fitri selama 5-7 hari dan Idul Adha selama 3-7 hari serta pada musim pergantian tahun nasional selama 2-4 hari. Selain pada musim puncak kunjungan, sebagian besar tempat wisata hanya dibuka oleh pengelola khusus pada hari sabtu dan minggu. Pengelola tempat wisata menetapkan tarif tiket masuk bervariasi berkisar antara Rp 3 000 - 5 000 per orang, ditambah parkir sepeda motor Rp 5 000 per unit, mobil dan minibus berkisar Rp 5 000 - 10 000 per unit. Sebagian tempat wisata menyediakan gajebo dengan tarif berkisar Rp 10 000 – 100 000 per unit sedangkan sebagian tempat wisata lainnya diharapkan pengunjungan membawa alas atau tikar sendiri yang ditempatkan di tempat-tempat yang teduh secara gratis. Besar tarif yang dikenakan tergantung kepada fasilitas yang disediakan oleh pengelola. Hasil survey 2014 memperlihatkan bahwa, nilai rata-rata kesediaan membayar pengunjung wilingness to pay adalah sebesar Rp 59 800. Besar keinginan membayar pengunjung dipengarui oleh pendapatan dan pendidikan Hakim 2011. Waktu tinggal pengunjung di tempat wisata rata-rata 4 jam 29 menit. Selama waktu tersebut, pengunjung memanfaatkan wisatanya dengan berteduh menikmati kesegaran udara di Danau Laut Tawar, makan bersama keluarga dengan menu makanan yang sudah disediakan dari rumah masing-masing pengunjung dan menikmati kesegaran air danau. Fasilitas lainnya yang disediakan oleh sebagian pengelola berupa tempat shalat, tempat parkir, toilet, speed boat dengan kapasitas 7-12 penumpang hanya tiga tempat wisata, serta warung atau kios dengan menu makanan dan minuman relatif sederhana berupa mie instan dan snack, sedangkan jenis minuman seperti kopi, teh, soft drink dan air minum netral kemasan. Keindahan dan kesegaran udara Danau Laut Tawar ternyata belum dapat menarik wisatawan non lokal untuk berwisata. Hal ini menyebabkan keinginan pengelola untuk membuka tempat wisata juga masih rendah. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa daya dukung ekologi ekosistem danau masih mampu menampung peningkatan jumlah pengunjung. Rendahnya minat pengunjung non lokal diduga disebabkan oleh aksesibilitas yang belum mendukung, fasilitas tempat wisata minim dan tingkat pelayanan yang rendah. Manfaat ekowisata Danau Laut Tawar dapat ditingkatkan melalui berbagai perbaikan berupa peningkatan promosi dan pelayanan, fasilitas pendudung, pengembangan kerajinan tangan khas setempat serta memadukan komuditi kopi dalam pengembangan wisata Danau Laut Tawar. Hasil analisis TCM dari sisi permintaan pengunjung terhadap kepuasan produk ekowisata Danau Laut Tawar di peroleh nilai surplus konsumen pertahun sebesar Rp 423 400 per pengunjung dengan nilai ekonomi wisata sebesar Rp 1 667 840 500 per ha per tahun lihat Lampiran 7.

5.3.4 Nilai Ekonomi KJA

Jumlah petani Keramba Jaring Apung KJA tahun 2014 terhitung sebanyak 76 Rumah Tangga Perikanan RTP terdiri dari 262 petak yang terhampar dengan luas 0.31 ha. Ukuran petak KJA bervariasi yang didominasi dengan ukuran 3 x 3 m 2 Tabel 27. Teknik pengumpulan data primer dilakukan secara sensus kepada 76 RTP yang dijadikan sebagai responden. Karakteristik petani KJA secara lengkap disajikan pada Tabel 29. Tabel 29 Karakteristik petani KJA di Danau Laut Tawar No. Karakteristik Responden Kriteria Frekuensi Persentase 1. Umur tahun 19-27 8 10.53 28-36 11 14.47 37-45 33 43.42 46-54 19 25.00 55-63 5 6.58 2. Pendidikan SD 6 7.89 SMP 18 23.68 SMA 43 56.58 D1-3 2 2.63 D4S1 7 9.21 3. Pekerjaan utama PNS 8 10.53 Swasta 3 3.95 Petani KJA 65 85.53 4. Pendapatan per bulan Rp 1 500 000 2 2.63 1 500 000 - 3 000 000 47 61.84 3 000 000 27 35.53 5. Tanggungan keluarga jiwa 0-2 11 14.47 3-5 46 60.53 ≥5 19 25.00 6. Jarak KJA dengan pinggir danau m ≤50 38 50.00 51-100 31 40.79 ≥100 7 9.21 7. Ukuran petak m 2 3 x 3 50 65.79 3.25 x 3.25 4 5.26 4 x 3 6 7.89 4 x 4 15 19.74 5.3 x 5.3 1 1.32 Sumber : Data primer diolah 2014 Budidaya ikan nila menjadi primadona bagi petani KJA di perairan Danau Laut Tawar. Lama waktu pemeliharaan berkisar antara 5-6 bulan dengan frekuensi panen dua kali dalam setahun. Produksi rata-rata ikan nila sebesar 417.86 kgpetaktahun atau 3 199.62 kgpetanitahun yang dijual dengan kisaran harga Rp 23 000 – Rp 26 000 di tingkat petani KJA. Komponen biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh petani KJA berupa penyusutan modal fisik KJA, benih ikan, pakan, obat-obatan, listrik dan tenaga kerja. Nilai ekonomi KJA diestimasi dengan menggunakan pendekatan produktivitas sumberdaya KJA. Hasil perhitungan diperoleh nilai surplus konsumen manfaat KJA per tahun sebesar Rp 148 464 637 per petani dan nilai ekonomi KJA sebesar Rp 36 397 782 015 per ha per tahun lihat Lampiran 9.

5.3.5 Perbandingan Potensi Nilai Ekonomi dan Beban Pencemaran

Aktivitas Masyarakat di DTA Danau Laut Tawar Berdasarkan hasil analisis potensi Nilai Ekonomi NE dan Beban Pencemaran BP aktivitas masyarakat di DTA Danau Laut Tawar yang berbasis pada parameter pencemaran, yakni BOD 5 , COD, TN, TP dan deterjen dirangkum pada Tabel 30. Tabel 30 Rangkuman potensi NE dan BP aktivitas masyarakat di Danau Laut Tawar Jenis Aktivitas Luas Eksisting Potensi NE Potensi BP BP ha Rphatahun tonhatahun tontahun Permukiman 1 379.00 1 649 324 508 1.59 2 189.90 Pertanian 12 523.00 894 589 072 0.07 882.00 Wisata 28.62 1 667 840 482 23.26 665.79 KJA 0.31 36 397 782 015 40.17 12.45 Sumber : BPS Kab. Aceh Tengah 2014; Kholik 2014; diolah 2014 Tabel 30 menunjukkan bahwa beban pencemaran kondisi eksisting tertinggi berasal dari aktivitas permukiman yakni 2 189.90 ton per tahun atau setara dengan 58.40 , sedangkan potensi beban pencemaran tertinggi berasal dari KJA sebesar 40.17 ton per ha per tahun dan terendah berasal dari aktivitas pertanian sebesar 0.03 ton per ha per tahun. Untuk menentukan jenis aktivitas masyarakat yang lebih efisien ditinjau dari potensi beban pencemaran yang minimum dapat dilakukan dengan melihat rasio NE dan BP yang disajikan pada Tabel 31. Tabel 31 Rasio potensi NE dan BP di Danau Laut Tawar Jenis Aktivitas Rasio NE Rasio BP NEBP Pemukiman 1.84 22.55 0.08 Pertanian 1.00 1.00 1.00 Wisata 1.86 330.30 0.01 KJA 40.69 570.40 0.07