Analisis Status Keberlanjutan Pengendalian Pencemaran Perairan

3.8.3 Identifikasi Sistem

Identifikasi sistem ditujukan untuk memberikan gambaran terhadap komponen-komponen yang terlibat di dalam sistem yang dikaji. Komponen tersebut digambarkan dalam sebuah diagram hubungan sebab akibat cousal loop diagram. Data komponen diperoleh berdasarkan studi kepustakaan dan hasil wawancara mendalam dengan masyarakat dan pelaku usaha terkait dengan pencemaran di perairan Danau Laut Tawar. Peubah yang berpengaruh dalam peningkatan beban pencemaran adalah berupa aktivitas manusia dan alam. Namun dalam penelitian ini akan dibatasi dan hanya berupa aktivitas manusia saja sedangkan penyebab alam dianggap diluar kendali dan menjadi input tak terkontrol. Aktivitas manusia dalam hal ini dapat dilakukan secara kolektif sehingga dapat disebut aktivitas masyarakat antara lain; aktivitas permukiman penduduk, pertanian, wisata dan KJA. Meningkatnya jumlah penduduk akan memicu peningkatan pemanfaatan lahan berupa permukiman penduduk, pertanian dan perkebunan, wisata, dan keramba jaring apung. Peningkatan aktivitas masyarakat akan meningkatkan beban pencemaran yang masuk ke perairan sungai dan danau. Sebaliknya peningkatan beban pencemaran tersebut akan menurunkan kualitas perairan. Namun apabila kualitas perairan dapat ditingkatkan, akan mendorong peningkatan kelimpahan ikan dan kesehatan lingkungan. Meningkatnya kesehatan lingkungan akan mendorong peningkatan kesehatan masyarakat dan pertumbuhan penduduk. Hubungan sebab akibat tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Diagram sebab akibat causal loop diagram model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar Berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi permasalahan, selanjutnya dapat digambarkan dalam suatu diagram hubungan antara input dan output. Menurut Hartrisari 2007, diagram input-output sering disebut diagram kotak gelap black box karena diagram ini tidak menjelaskan bagaimana proses yang akan dialami input menjadi output yang diinginkan. Diagram tersebut disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Diagram input-output model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar

3.8.4 Validitas Model

Validitas atau keabsahan adalah salah satu kriteria penilaian keobyektifan dari suatu pekerjaan ilmiah. Dalam pekerjaan pemodelan objektif itu ditunjukan dengan sejauhmana model dapat menirukan atau menyerupai fakta Muhammadi et al. 2001. Validitas dilakukan terhadap struktur dan kinerja atau keluaran model. Validitas struktur bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauhmana keserupaan struktur model mendekati struktur nyata sedangkan validitas kinerja bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauh mana “kinerja” model sesuai sesuai dengan “kinerja” sistem nyata. Validitas struktur dilakukan melalui studi pustaka atau yang disebut sebagai “kritik teori” sedangkan validitas kinerja dilakukan dengan membandingkan pola output simulasi dengan pola data aktual atau empirik. Verifikasi penyimpangan keluaran model melalui data empirik, dilakukan uji statistik AME absolute means error adalah penyimpangan nilai rata-rata simulasi terhadap aktual, serta AVE absolute variation error penyimpangan nilai variasi simulasi terhadap aktual. Batas penyimpangan yang dapat diterima adalah antara 5 - 10.