= proses = perbandingan antara komponen
= komponen = teknik pendekatan
= umpan balik = kegiatan di perairan
= kegiatan di luar perairan Keterangan :
Kebijakan pemerintah kabupaten
Jumlah dan aktivitas masyarakat
Permukiman penduduk
KJA Pariwisata
Pertanian
Rekomendasi Hasil skenario model
pengendalian pencemaran Status keberlanjutan
pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar
Limbah Potensi nilai
ekonomi DANAU
Kondisi eksisting danau
Pendekatan sistem dengan alat Stella
versi 9.0.2
Gambar 1  Kerangka pemikiran -
Permukiman -
Pertanian -
Wisata -
KJA
Beban pencemaran
Kualitas perairan danau
Sub Model Limbah Permukiman
Sub Model Limbah Pertanian
Sub Model Limbah Pariwisata
Sub Model Limbah KJA
Rap- WAPOLCO
dengan teknik MDS
Permodelan
STORET
Model  pengendalian pencemaran
1.4 Perumusan Masalah
Danau Laut Tawar memiliki fungsi penting bagi masyarakat di Kabupaten Aceh  Tengah.  Fungsi  tersebut  diantaranya  sebagai  sumber  air,  energi  listrik,
lapangan usaha bagi nelayan dan petani keramba jaring apung, fungsi sosial serta tujuan  wisata  bagi  masyarakat  lokal  maupun  daerah  lainnya.  Namun  kualitas
perairan danau dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Bahan pencemar yang  masuk  ke  perairan  danau  terus  berlangsung  tanpa  ada  upaya  pengendalian
dari pihak-pihak terkait.
Pengendalian meliputi upaya pencegahan, penanggulangan dan pemulihan Kemenkumham  2009.  Pengujian  kualitas  air  merupakan  bagian  dari  upaya
pencegahan  di  dalam  kegiatan  pengendalian.  Pengujian  kualitas  air  harus dilakukan secara berkala setiap tahunnya, karena kualitas air terus berubah seiring
dengan  peningkatan  aktivitas  penduduk.  Pengujian  kualitas  air  ini  dimaksudkan untuk  memastikan  status  perairan  tercemar  atau  tidak,  hal  ini  tentu  saja  menjadi
bahan evaluasi terkait dengan pengendalian pencemaran.
Pencemaran  perairan  danau  terjadi  akibat  bahan  pencemar  masuk  ke perairan secara berlebihan hingga melawati daya tampung perairan. Jumlah bahan
pencemar  yang  terkandung  di  dalam  air  atau  air  limbah  disebut  sebagai  beban pencemaran.  Beban  pencemaran  perlu  diketahui  karena  merupakan  salah  satu
peubah  yang  harus  dikendalikan  sedangkan  daya  tampung  menjadi  tolak  ukur terhadap jumlah beban pencemaran yang diperkenankan masuk ke perairan.
Jumlah  bahan  pencemar  yang  masuk  ke  perairan  berkaitan  dengan aktivitas dan pemanfaatan ruang oleh masyarakat di dalam dan di sekitar perairan
danau.  Disisi  lain,  aktivitas  dan  pemanfaatan  ruang  oleh  masyarakat  sebagai daerah permukiman, pertanian, wisata dan KJA memiliki nilai ekonomi langsung.
Sumberdaya  alam  yang  menawarkan  nilai  ekonomi  tersebut  menjadi  tujuan  bagi masyarakat sekitar danau. Nilai ekonomi dimaksud harus diketahui sebagai dasar
dalam  pertimbangan  kebijakan  pengendalian  danau.  Tidak  diketahuinya  nilai ekonomi  aktivitas  masyarakat  secara  pasti,  akan  berdampak  pada  pengabaian
kerusakan  sumberdaya  alam  dan  tidak  akan  diketahui  secara  pasti  jenis  aktivitas apa yang perlu dikembangkan serta efisien dari sisi limbah.
Kerusakan  sumberdaya  danau  salah  satunya  ditandai  oleh  terjadinya pencemaran  di  perairan  danau.  Kerusakan  ini  harus  diantisipasi  sedini  mungkin.
Penerapan  konsep  pembangunan  berkelanjutan  merupakan  langkah  antisipasi untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas perairan danau. Pembangunan
berkelanjutan  mempertimbangkan  aspek  ekologis,  ekonomi  dan  sosial.  Ketiga aspek  ini  harus  terkandung  di  dalam  proses  pembangunan  sehingga  tercermin  di
dalam  aktivitas  dan  pola  pemanfaatan  ruang  di  dalam  dan  di  sekitar  perairan danau  oleh  masyarakat.  Pengendalian  pencemaran  perairan  danau  yang  tepat
memerlukan  analisis  multi  dimensi  terkait  dengan  penyebab  terjadinya pencemaran.  Salah  satu  analisis  yang  dinilai  dapat  mengkombinasikan  multi
dimensi tersebut adalah analisis status keberlanjutan Fauzi  Anna 2002.
Hasil  analisis  status  keberlanjutan  tersebut  diharapkan  menjadi  input  di dalam proses pengendalian pencemaran. Disamping itu pengendalian pencemaran
harus  dapat  dilihat  secara  utuh  antar  bagian-bagian  yang  menjadi  penyebab terjadinya  pencemaran  yang  berubah  seiring  dengan  waktu.  Sistem  pencemaran
perairan  danau  merupakan  kompleksitas  dari  dunia  nyata  atas  terjadinya
pencemaran.  Untuk  memudahkan  pengkajian  sistem  pencemaran  perairan  danau perlu membuat model dinamik pengendalian pencemaran perairan danau.
Permasalahan utama Danau Laut Tawar adalah penurunan tinggi muka air sebagai  dampak  dari  kerusakan  hutan,  over  fishing  yang  disebabkan  oleh
penangkapan  dan  alat  tangkap  yang  tidak  mempertimbangkan  aspek  kelestarian, serta  pencemaran  perairan  danau  Nasution  2015.  Penelitian  ini  dibatasi  pada
permasalahan pencemaran perairan danau yang umumnya disebabkan oleh bahan organik  dan  nutrien  nitrogen  dan  fosfor.  Senada  dengan  Lewis  2000,  bahwa
pengendalian nutrien di danau tropis berorientasi pada unsur nitrogen dan fosfor. Peningkatan  unsur  nitrogen  dan  fosfor  berdampak  pada  penyuburan  perairan
diantaranya  kelimpahan  tumbuhan  air  makrofita.  Luas  tutupan  vegetasi  air Hydrilla sp, Ceratophyllum spp, Ipomoea aquatica mencapai 752 ha atau setara
dengan  12.93  dari  luas  perairan  danau  Husnah    Fahmi  2015.  Keberadaan makrofita selain sebagai makanan ikan semah Tor tor dan Tawes Puntius spp,
perlindungan  bagi  ikan,  substrat  untuk  perifiton,  penghasil  oksigen  juga berdampak negatif bagi perairan karena dapat menahan material yang datang dari
daratan sehingga mempercepat laju sedimentasi dan pendangkalan danau. Apalagi Daerah  Tangkapan  Air  DTA  danau  di  dominasi  oleh  kelas  kemiringan  lahan
45  sehingga  peluang  terjadinya  erosi  lebih  tinggi.  Keberadaan  makrofita  di perairan  danau  dipengaruhi  oleh  unsur  nitrogen  dan  fosfor.  Di  perairan  unsur
nitrogen  bersiklus  dengan  udara  sedangkan  fosfor  tidak  dan  relatif  lebih  dapat dikendalikan  melalui  intervesi  terhadap  aktivitas  masyarakat  di  dalam  dan  di
sekitar perairan danau.  Oleh sebab itu, model pengendalian pencemaran perairan danau ini lebih fokus kepada parameter pencemaran fosfor yang dianggap sebagai
masalah  penting  dari  proses  pencemaran  perairan  di  Danau  Laut  Tawar.  Model pengendalian  pencemaran  perairan  danau  berbasis  pada  parameter  fosfor  yang
telah  dibangun,  dapat  di  skenariokan  dan  diharapkan  menjadi  salah  satu  acuan bagi pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar ke depan.
Berdasarkan  hal  tersebut  di  atas,  muncul  pertanyaan  penelitian  yang berkaitan  dengan  model  pengendalian  pencemaran  perairan  danau  yang  akan
dibangun, yakni : 1.
Bagaimana status mutu air Danau Laut Tawar? 2.
Berapakah total beban pencemaran dan daya tampung perairan Danau Laut Tawar?
3. Berapakah  nilai  ekonomi  aktivitas  penduduk  di  sekitar  dan  di  dalam
perairan Danau Laut Tawar? 4.
Apa  status  keberlanjutan  pengendalian  pencemaran  perairan  Danau  Laut Tawar?
5. Bagaimana model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar?
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  manfaat  bagi pengembangan  ilmu  pengetahuan  dan  menunjang  pembangunan  khususnya  di
Kabupaten Aceh Tengah terutama sebagai : 1.
Sumber informasi ilmiah tentang pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar kepada masyarakat luas.