Analisis Kebutuhan Membangun Model Pengendalian Pencemaran Perairan Danau Laut

Berdasarkan tahapan analisis kebutuhan dan formulasi permasalahan, selanjutnya dapat digambarkan dalam suatu diagram hubungan antara input dan output. Menurut Hartrisari 2007, diagram input-output sering disebut diagram kotak gelap black box karena diagram ini tidak menjelaskan bagaimana proses yang akan dialami input menjadi output yang diinginkan. Diagram tersebut disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Diagram input-output model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar

3.8.4 Validitas Model

Validitas atau keabsahan adalah salah satu kriteria penilaian keobyektifan dari suatu pekerjaan ilmiah. Dalam pekerjaan pemodelan objektif itu ditunjukan dengan sejauhmana model dapat menirukan atau menyerupai fakta Muhammadi et al. 2001. Validitas dilakukan terhadap struktur dan kinerja atau keluaran model. Validitas struktur bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauhmana keserupaan struktur model mendekati struktur nyata sedangkan validitas kinerja bertujuan untuk memperoleh keyakinan sejauh mana “kinerja” model sesuai sesuai dengan “kinerja” sistem nyata. Validitas struktur dilakukan melalui studi pustaka atau yang disebut sebagai “kritik teori” sedangkan validitas kinerja dilakukan dengan membandingkan pola output simulasi dengan pola data aktual atau empirik. Verifikasi penyimpangan keluaran model melalui data empirik, dilakukan uji statistik AME absolute means error adalah penyimpangan nilai rata-rata simulasi terhadap aktual, serta AVE absolute variation error penyimpangan nilai variasi simulasi terhadap aktual. Batas penyimpangan yang dapat diterima adalah antara 5 - 10. Persamaan untuk menentukan tingkat penyimpangan keluaran model AME dan AVE adalah sebagai berikut Muhammadi et al. 2001 : Keterangan : S = nilai simulasi A = nilai aktual N = nilai interval waktu pengamatan Ss = nilai standar deviasi simulasi Sa = nilai standar deviasi aktual

3.8.5 Analisis Pengembangan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan

Pengembangan skenario pengendalian pencemaran perairan danau dilakukan dengan menggunakan analisis keberlanjutan. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan metode pendekatan multi demensional scaling MDS. Hasil analisis Laperage of atributes dari MDS akan menemukan faktor kunci yang nantinya dijadikan sebagai dasar penentuan peubah sub model dan penyusunan skenario dari model pengendalilan pencemaran perairan Danau Laut Tawar. Skenario model dikembangkan berdasarkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

3.9 Batasan Penelitian

1. Luas lahan pertanian yang digunakan sebagai basis perhitungan limbah pertanian, berdasarkan luas perkebunan kopi arabika dan padi. 2. Analisis nilai ekonomi pertanian hanya dilakukan kepada komuditi ungulan Kabupaten Aceh Tengah dan komoditi yang memiliki lahan yang jelas yaitu kopi arabika dan padi. 3. Nilai ekonomi kopi arabika hanya di hitung sampai tingkat kopi gabah yang merupakan prosesing kopi di tingkat petani. 4. Produksi dan harga kopi arabika bentuk gabah merupakan produksi dan harga rata-rata pada musim panen puncak, sedang dan sedikit. 5. Jumlah nitrogen organik menggunakan kadar nitrogen organik pada perairan alami sebesar 0.01 mgl Effendi 2003. 6. Pengambilan sampel air hanya dilakukan pada kolom air danau dan sungai. 7. Analisis nilai ekonomi hanya dilakukan pada aktivitas masyarakat yang berpotensi besar menyebabkan pencemaran perairan danau. 8. Daya tampung perairan terhadap pencemaran nutrien fosfor.