per liter. Berbeda dengan Danau Toba hanya pada kisaran 20-400 sel per liter Lukman 2013.
5.2.6 Daya Tampung Perairan Danau
Danau Laut Tawar dimanfaatkan oleh mutli user. Seiring dengan perkembangan penduduk yang meningkat, semakin banyak pelaku pemanfaat
danau. Hal ini menyebabkan tingkat kerusakan dan pencemaran juga semakin meningkat. Banyaknya pemanfaat danau juga berpeluang terjadinya konflik
kepentingan terhadap danau. Apabila tidak dilakukan pengaturan terhadap aktivitas masyarakat tersebut, di khawatirkan akan menjadi permasalahan di
kemudian hari bahkan akan semakin tarlampauinya daya tampung perairan yang disebabkan oleh ketidak-pedulian pemanfaat danau terhadap upaya pengaturan
tersebut.
Hasil perhitungan beban pencemaran daya tampung perairan Danau Laut Tawar apabila mengacu pada jumlah volume air danau 538 842 906.70 m
3
Husnah 2012 diperoleh daya tampung TP sebesar 37.04 ton per tahun lihat Lampiran 3. Nilai daya tampung TP ini nantinya akan menjadi tolak ukur dalam
rangka penurunan beban pencemaran unsur fosfor pada perbandingan penerapan antar skenario model pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar.
Hasil pengukuran langsung menunjukan bahwa, nilai rata-rata TP di perairan Danau Laut Tawar sebesar 0.18 mgl. Nilai TP ini telah berada dalam
kategori hi pereutrofik atau ≥0.1 mgl Kepmen LH 2009, sehingga yang harus
dilakukan pengelola dan pemanfaat danau adalah upaya pengurangan limbah khususnya yang mengandung unsur fosfor. Dengan demikian syarat parameter TP
maksimal Δ[Pf]
d
menggunakan tetapan standar kadar TP pada tingkat kesuburan perairan danau oligotrofik menuju ke eutrofik dengan selisih besaran 0.02 mgl
atau setara dengan 20 mgm
3
Kepmen LH 2009. Hasil perhitungan alokasi beban pencemaran parameter fosfor diperoleh bahwa nilai TP yang telah ada di perairan
danau sebesar 180 mgm
3
atau setara dengan 37.79, jumlah TP yang bersumber dari DAS sebesar 295.31 mgm
3
atau setara dengan 61.99 dan jumlah TP dari kegiatan di perairan danau yakni KJA sebesar 1.04 mgm
3
atau setara dengan 0.22 dengan asumsi sumber pencemaran wisata perairan diabaikan.
5.3 Nilai Ekonomi Aktivitas Masyarakat di DTA Danau Laut Tawar
Nilai ekonomi aktivitas masyarakat di DTA Danau Laut Tawar di estimasi dengan menggunakan pendekatan surplus konsumen. Estimasi nilai ekonomi
dilakukan terhadap sumberdaya yang dianggap sebagai sumber pencemaran perairan danau. Sumberdaya tersebut berupa permukiman penduduk, pertanian
perkebunan dan sawah, tempat wisata dan KJA.
5.3.1 Nilai Ekonomi Permukiman
Jumlah permukiman yang berada di DTA Danau Laut Tawar mencapai 15 486 unit Dinkes Kab. Aceh Tengah 2014. Jumlah sampel terpilih sebanyak
375 unit yang tersebar di empat kecamatan secara proporsional. Kecamatan
Bebesen sebanyak 184 unit, Kecamatan Kebayakan sebanyak 78 unit, Kecamatan Bintang sebanyak 50 unit dan Kecamatan Lut Tawar sebanyak 63 unit.
Hasil analisis regresi linier menunjukkan bahwa nilai p-value yang significance p-value 0.05 yaitu tingkat kebisingan, luas bangunan, jumlah
kamar, jumlah lantai dan tipe bangunan. Peubah lingkungan yakni tingkat kebisingan menunjukkan bahwa rumah yang bising cenderung menurunkan harga
rumah sebesar Rp 43 416 100. Peningkatan luas bangunan rata-rata 71.81 m
2
akan meningkatkan harga rumah sebesar Rp 1 404 400, begitu juga dengan peubah
jumlah lantai, peningkatan jumlah lantai rata-rata 1 unit akan meningkatkan harga rumah sebesar Rp 99 209 400. Berbeda dengan peubah yakni jumlah kamar,
peningkatan jumlah kamar 2 unit, justru akan menurunkan harga rumah sebesar Rp 16 917 600. Hal ini terjadi disebabkan karena kondisi ril di lapangan bahwa
rumah yang memiliki jumlah kamar lebih banyak terdapat pada wilayah perdesaan, berdeda dengan kondisi rumah di kawasan perkotaan yang memiliki
kecenderungan jumlah kamar yang lebih sedikit akibat efisiensi penggunaan lahan. Namun harga rumah di kawasan perkotaan cenderung lebih mahal jika
dibandingkan dengan harga rumah di perdesaan. Peubah struktural lainnya yakni tipe bangunan menunjukkan bahwa peningkatan tipe bangunan dari papan ke jenis
permanen dapat meningkatkan harga rumah sebesar Rp 58 250 500.
Nilai ekonomi permukiman diestimasi dengan menggunakan pendekatan hedonic price method. Metode ini menggambarkan penilaian terhadap rumah di
sekitar Danau Laut Tawar karena adanya karakteristik kesenangan berupa keindahan pemandangan dan kenyamanan yang disebabkan oleh peubah
lingkungan dan struktural unit rumah. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai ekonomi permukiman sebesar Rp 1 649 324 500 per ha per tahun Lampiran 4.
5.3.2 Nilai Ekonomi Pertanian
Nilai ekonomi pertanian diestimasi berdasarkan pendekatan produktivitas lahan pertanian di DTA Danau Laut Tawar yang secara administratif berada di
wilayah Kecamatan Bintang, Lut Tawar, Kebayakan dan Bebesen. Estimasi nilai ekonomi hanya dilakukan terhadap produksi perkebunan kopi arabika dan padi,
sedangkan estimasi nilai ekonomi terhadap komuditas pertanian lainnya tidak dilakukan disebabkan minimnya data di lapangan seperti luas lahan, jumlah
produksi, produktivitas lahan dan jumlah petani. Nilai ekonomi pertanian tersebut antara lain;
5.3.2.1 Nilai Ekonomi Kopi Arabika
Kabupaten Aceh Tengah merupakan daerah agraris dengan komuditas unggulan kopi arabika. Luas perkebunan kopi di Kabupaten Aceh Tengah
mencapai 48 300 ha sedangkan luas perkebunan kopi di lokasi penelitian sebesar 10 205 ha atau 21.13 dari luas total BPS Kab. Aceh Tengah 2014; diolah
2014. Luas lahan perkebunan kopi arabika di DTA Danau Laut Tawar disajikan dalam Tabel 26.
Tabel 26. Luas lahan perkebunan kopi arabika di DTA Danau Lau Tawar
No. Kecamatan
Luas Lahan ha
Produktivitas kghaTahun
Produksi ton
Jumlah Petani
1 Bintang 2 818
730 2 057
1 994 2 Lut Tawar
2 101 720
1 513 1 111
3 Kebayakan 3 225
740 2 387
2 642 4 Bebesen
2 061 730
1 505 1 748
Total 10 205
7 461 7 495
Rata-rata 2 551
730 1 865
1 874 Sumber : BPS Kab. Aceh Tengah 2014; diolah 2014
Tabel 26 menunjukkan bahwa total jumlah petani kopi arabika di daerah penelitian mencapai 7 495 petani. Responden terpilih sebanyak 365 petani dan
tersebar secara proporsional di empat kecamatan. Kecamatan Bebesen sebanyak 85 petani, Kecamatan Kebayakan sebanyak 129 petani, Kecamatan Bintang
sebanyak 97 petani dan Kecamatan Lut Tawar sebanyak 54 petani.
Nilai ekonomi kopi arabika diestimasi dengan menggunakan pendekatan produktivitas. Hasil perhitungan diperoleh nilai surplus konsumen untuk
permintaan sumberdaya kopi arabika sebesar Rp 22 241 500 per petani per tahun dengan nilai ekonomi kopi arabika sebesar Rp 16 256 700 per ha per tahun
Lampiran 5.
5.3.2.2 Nilai Ekonomi Padi
Sawah merupakan lahan yang paling mendapat tekanan besar dari sektor ekonomi lainnya, hampir tiap tahun luas lahan sawah cenderung menurun. Begitu
juga dengan di daerah penelitian, laju penurunan sawah periode 2006-2013 sebesar 2.40 BPS Kab. Aceh Tengah 2014; diolah 2014. Luas sawah di
Kabupaten Aceh Tengah sebesar 8 243 ha BPS Kab. Aceh Tengah 2014 sedangkan di daerah penelitian sebesar 2 318 atau 28.12 dari luas total. Luas
lahan padi di DTA Danau Laut Tawar disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27 Luas lahan padi di DTA Danau Laut Tawar
No. Kecamatan
Luas Lahan ha
Produktivitas tonhatahun
Produksi ton
Jumlah Petani
1 Bintang 1 125
3.8 4 275
1 964 2 Lut Tawar
665 3.7
2 461 1 057
3 Kebayakan 330
3.8 1 254
793 4 Bebesen
198 3.7
733 1 164
Total 2 318
8 722 4 978
Rata-rata 580
3.8 2 181
1 244 Sumber : BPS Kab. Aceh Tengah 2014
Tabel 27 menunjukkan bahwa total jumlah petani padi di daerah penelitian mencapai 4 978 petani. Dari jumlah tersebut dipilih 357 petani yang dijadikan
responden tersebar di empat kecamatan. Kecamatan Bebesen sebanyak 83 petani,
Kecamatan Kebayakan sebanyak 57 petani, Kecamatan Bintang sebanyak 141 petani dan Kecamatan Lut Tawar sebanyak 76 petani.
Nilai ekonomi padi diestimasi dengan menggunakan pendekatan produktivitas. Hasil perhitungan diperoleh nilai surplus konsumen untuk
permintaan sumberdaya padi sebesar Rp 408 994 466 per petani pertahun dan nilai ekonomi padi sebesar Rp 878 332 378 per ha per tahun Lampiran 6. Hasil
analisis estimasi nilai ekonomi kopi arabika dan padi diperoleh nilai ekonomi pertanian di daerah penelitian sebesar Rp 894 589 100 per ha per tahun dan
rangkum pada Tabel 28.
Tabel 28 Rangkuman nilai ekonomi pertanian di DTA Danau Laut Tawar
Jenis Pemanfaatan Lahan Nilai Ekonomi
Rphatahun Kopi arabika
16 256 694 1.82
Padi 878 332 378
98.18 Total
894 589 072 100.00
Sumber : diolah 2014
5.3.3 Nilai Ekonomi Wisata
Sumberdaya ekosistem danau memiliki berbagai manfaat. Salah satu manfaat tersebut adalah ekowisata. Besar kecilnya manfaat ekowisata ekosistem
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain keindahan serta keunikan yang dimilikinya. Sumberdaya ekosistem danau harus dikelola dengan baik untuk
mendatangkan manfaat yang besar dari kegiatan wisata.
Danau Laut Tawar merupakan salah satu objek ekowisata di Kabupaten Aceh Tengah. Jumlah pengunjung yang berwisata ke danau rata-rata mencapai ±
109 105 jiwa per tahun DKP2OR Kab. Aceh Tengah 2014; diolah 2014. Jumlah pengunjung Danau Laut Tawar periode 2009-2014 disajikan pada Gambar 29.
Gambar 29 Jumlah pengunjung Danau Laut Tawar perode 2009-2014 Berdasarkan Gambar 30 pola jumlah pengunjung periode 2010-2014 terus
meningkat dengan persentase peningkatan rata-rata sebesar 1.68. Peningkatan jumlah pengunjung tersebut, masih didominasi oleh wisatawan lokal yang berasal
dari Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, Banda Aceh dan