Analisis Beban Pencemaran dan Daya Tampung Perairan Danau Laut
                                                                                3.6.2 Nilai Ekonomi Pertanian
Nilai  ekonomi  pertanian  yang  berada  disekitar  Danau  laut  Tawar diestimasi  dengan  menggunakan  produktivitas  Effect  on  Production  Approach,
EOP.  Pendekatan  ini  menggunakan  asumsi  bahwa  sumberdaya  alam  dipandang sebagai input bagi suatu produk final final goods yang bernilai bagi publik dan
kapasitas  produksi  dari  sumberdaya  alam  tersebut  dinilai  dari  seberapa  besar kontribusi sumberdaya alam tersebut kepada produksi produk final Grigalunas
Congar 1995.
Valuasi  ekonomi  yang  menggunakan  pendekatan  EOP  dapat  dilakukan dengan  pendekatan  permintaan  demand  approach.    Menurut  Adrianto  2006,
langkah-langkah  yang  dilakukan  untuk  menghitung  nilai  ekonomi  pertanian adalah sebagai berikut :
1.  Pendugaan  fungsi  permintaan  untuk  nilai  penggunaan  langsung  direct  uses value :
Q = a – b
1
X
1
+ b
2
X
2
+..+b
n
X
n
Keterangan : Nilai ekonomi kopi arabika :
Q =   produksi kopi gabah kgtahun
X
1
=  harga kopi gabah Rp.kg X
2
=  luas lahan ha X
3
=  umur responden tahun X
4
=  tingkat pendidikan X
5
=  jumlah  pendapatan  rumah  tangga Rp.bulan
X
6
=  jumlah anggota keluarga Nilai ekonomi padi :
Q =   produksi beras kgtahun
X
1
=  harga beras Rp.kg X
2
=  luas lahan ha X
3
=  umur responden tahun X
4
=  tingkat pendidikan X
5
=  jumlah  pendapatan  rumah  tangga Rp.bulan
X
6
=  jumlah anggota keluarga X
7
=  frekuensi pemupukan
Hubungan  antara  harga  X1  diasumsikan  negatif  terhadap  permintaan sumberdaya.  Artinya  semakin  mahal  harga  sumberdaya  semakin  rendah
tingkat permintaan sumberdaya tersebut.
2.  Penentuan  nilai  surplus  konsumen  Consumer  Surplus,  CS  dihasilkan  dari rumus luas segitiga pada Gambar 4.
Gambar 4  Surplus konsumen
demand curve P
max
P
rata
Q
rata
CS
Karena , maka : x ~ P
rata
Keterangan : a
=   intercept b
1
=   koefisien regresi X
1
P
max
=  harga maksimum P
rata
=   harga rata-rata Q
rata
= jumlah
produksi rata-rata CS
=  surplus konsumen N
=  jumlah petani L
=  luas lahan ha NE
=  nilai ekonomi hatahun
3.6.3 Nilai Ekonomi Wisata Danau
Pendekatan  yang  dilakukan  untuk  menghitung  nilai  ekonomi  wisata danau yang merupakan sumberdaya yang tidak dipasarkan non market valuation
adalah  menggunakan  teknik  valuasi  Travel  Cost  Method  TCM.  Menurut  Fauzi 2006,  tujuan  dasar  TCM  adalah  ingin  mengetahui  nilai  kegunaan  use  value
dari  sumberdaya  alam  ini  sebagai  proxy.  Dengan  demikian  biaya  yang dikeluarkan  untuk  mengkonsumsi  jasa  dari  sumberdaya  alam  digunakan  sebagai
proxy  untuk menentukan harga dari sumberdaya tersebut.
Travel  Cost  Method  dibangun  atas  dasar  teori  permintaan  konsumen, maka konsep surplus konsumen merupakan isu sentral dalam TCM Fauzi 2014.
Surplus  konsumen  dalam  TCM  menunjukkan  seberapa  besar  seseorang  menilai suatu tempat wisata yang didasarkan pada kunjungan yang dilakukannnya.
Pendekatan  TCM  ini,  mengunakan  pendekatan  individual  TCM  dimana data  yang  digunakan  sebagian  besar  dari  survei.  Dalam  menentukan  fungsi
permintaan  untuk  kunjungan  ketempat  wisata,  pendekatan  individual  TCM menggunakan  teknik  ekonometrik  regresi  sederhana  Ordinary  Least  Square,
OLS.
Pendekatam TCM didasarkan pada dua asumsi penting yaitu Grigalunas Congar 1995 :
1.  Pengunjung menempuh perjalanan dengan satu tujuan 2.  Pengunjung  tidak  mendapatkan  manfaat  tertentu  selama  perjalanan,  kecuali
manfaat sampai ke lokasi yang dituju.
Pendekatan TCM dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.  Menentukan nilai laju kunjungan wisata Xi dalam setahun.
2.  Menduga biaya perjalanan dari lokasi asal ke lokasi yg dituju, dengan asumsi bahwa biaya perjalanan per kilometer jarak adalah konstan, dimana tidak ada
perbedaan antar konsumen. 3.  Menduga  jumlah  kunjungan  X  berdasarkan  fungsi  biaya  perjalanan  C,
pendapatan I,  kualitas objek wisata D atau : X = f C, I, D
4.  Menduga  surplus  konsumen  individu  dengan  pendekatan  ekonometrik  yaitu melalui  identifikasi  hubungan  antara  jumlah  kunjungan  dengan  biaya
perjalanan  dan  faktor  penunjang  lainnya.  Secara  matematik,  fungsi  tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
V = a – b
1
X
1
+ b
2
X
2
+..+b
n
X
n
Keterangan : V  =  jumlah kunjungan dalam setahun
X
1
= travel cost Rp X
2
= tingkat pendidikan X
3
= umur pengunjung tahun X
4
= lama waktu berwisata jam X
5
= persepsi pengunjung terhadap danau X
6
= jumlah pendapatan rumah tangga Rpbulan X
7
= jumlah anggota keluarga
Melalui  penggunaan  teknik  regresi  sederhana  Ordinary  Least  Square,  OLS, maka parameter
a dan b
1
dapat diestimasi. Selanjutnya surplus konsumen rata-rata pengunjung  dan  nilai  ekonomi  wisata  dapat  diestimasi  seperti  halnya  nilai
ekonomi pertanian.
3.6.4 Nilai Ekonomi Keramba Jaring Apung KJA
Penentuan  nilai  manfaat  langsung  perikanan  KJA  juga  menggunakan pendekatan    produktivitas  Effect  on  Production  Approach,  EOP  sama  seperti
penentuan estimasi nilai ekonomi pertanian. Fungsi permintaan KJA digambarkan sebagai berikut :
Q = a – b
1
X
1
+ b
2
X
2
+..+b
n
X
n
Keterangan : Q  =  Produksi ikan nila kgtahun
X
1
= harga ikan nila Rp.kg X
2
= umur respondentahun X
3
= tingkat pendidikan X
4
= jumlah pendapatan rumah tangga Rpbulan X
5
= jumlah anggota keluarga X
6
= luas KJA m
2
X
7
= jumlah pakan ton
                                            
                