Formulasi Masalah Membangun Model Pengendalian Pencemaran Perairan Danau Laut

Persamaan untuk menentukan tingkat penyimpangan keluaran model AME dan AVE adalah sebagai berikut Muhammadi et al. 2001 : Keterangan : S = nilai simulasi A = nilai aktual N = nilai interval waktu pengamatan Ss = nilai standar deviasi simulasi Sa = nilai standar deviasi aktual

3.8.5 Analisis Pengembangan Skenario Pengendalian Pencemaran Perairan

Pengembangan skenario pengendalian pencemaran perairan danau dilakukan dengan menggunakan analisis keberlanjutan. Analisis keberlanjutan dilakukan dengan metode pendekatan multi demensional scaling MDS. Hasil analisis Laperage of atributes dari MDS akan menemukan faktor kunci yang nantinya dijadikan sebagai dasar penentuan peubah sub model dan penyusunan skenario dari model pengendalilan pencemaran perairan Danau Laut Tawar. Skenario model dikembangkan berdasarkan kemungkinan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

3.9 Batasan Penelitian

1. Luas lahan pertanian yang digunakan sebagai basis perhitungan limbah pertanian, berdasarkan luas perkebunan kopi arabika dan padi. 2. Analisis nilai ekonomi pertanian hanya dilakukan kepada komuditi ungulan Kabupaten Aceh Tengah dan komoditi yang memiliki lahan yang jelas yaitu kopi arabika dan padi. 3. Nilai ekonomi kopi arabika hanya di hitung sampai tingkat kopi gabah yang merupakan prosesing kopi di tingkat petani. 4. Produksi dan harga kopi arabika bentuk gabah merupakan produksi dan harga rata-rata pada musim panen puncak, sedang dan sedikit. 5. Jumlah nitrogen organik menggunakan kadar nitrogen organik pada perairan alami sebesar 0.01 mgl Effendi 2003. 6. Pengambilan sampel air hanya dilakukan pada kolom air danau dan sungai. 7. Analisis nilai ekonomi hanya dilakukan pada aktivitas masyarakat yang berpotensi besar menyebabkan pencemaran perairan danau. 8. Daya tampung perairan terhadap pencemaran nutrien fosfor. 4 DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Geografis

Danau Laut Tawar terletak di Kabupaten Aceh Tengah dan merupakan salah satu danau terluas di Aceh. Secara geografis Danau Laut Tawar berada pada posisi 04 o 34’43” LU dan 96 o 55’25” BT Husnah et al. 2012, dengan batasan kawasan sebagai berikut: - Sebelah utara : pertanian, permukiman penduduk dan tempat wisata - Sebelah timur : pertanian, permukiman penduduk dan tempat wisata - Sebelah selatan : pertanian, permukiman penduduk dan tempat wisata - Sebelah barat : pertanian dan permukiman penduduk kawasan perkotaan Takengon Danau Laut Tawar memiliki luas permukaan perairan sebesar 5 742.10 ha dan melayani ± 64 147 jiwa yang bermukim di sekitar danau Husnah et al. 2012; BPS Kab. Aceh Tengah 2014. Panjang maksimum danau yang terbentang dari arah barat laut – tenggara adalah 15.7 km, sedangkan lebar maksimum yang memanjang dari arah timur-barat adalah 4.5 km serta berada di ketinggian 1 230 meter dpl Husnah et al. 2012. Secara administratif daerah tangkapan air danau merupakan wilayah Kecamatan Kebayakan, Bebesan, Lut Tawar dan Kecamatan Bintang.

4.2 Geologi

Secara geologi Danau Laut Tawar dikelilingi batuan gamping dan batuan metasedimen, umumnya struktur geologi di sekitar danau berupa karts yang ditandai dengan gua-gua di sekitar danau, struktur pelipatan, dan sesar yang ditandai dengan adanya air terjun BLHKP Kab. Aceh Tengah 2014. Danau Laut Tawar yang tergolong danau tektonik memiliki 42 daerah tangkapan air yang didominasi oleh jenis tanah grumusol, rezina, podsolik dan litosol Adhar 2008; BLHKP Kab. Aceh Tengah 2014; Husnah Fahmi 2015. Secara lebih jelas, jenis tanah di sekitar Danau Laut Tawar disajikan dalam Gambar 7.