41 MRP teknik LFL cocok digunakan pada perusahaan yang melakukan pemesanan
hanya sejumlah kebutuhan bersihnya atau tanpa sediaan pengaman. Model MRP teknik PPB lebih fleksibel dalam menggabungkan kebutuhan bersih selama
periode tertentu dan lebih dinamis dalam menyeimbangkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
2.6 Keunggulan Penelitian
Keunggulan penelitian ini, yaitu mengkaji sistem pengendalian persediaan
PT. Indolakto untuk periode tahun 2005 yang menjadi dasar dalam melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku dan pengendalian persediaan bahan baku
tersebut pada periode tahun 2006. Penelitian ini tidak hanya menganalisis kebijakan pengendalian persediaan perusahaan juga melakukan perencanaan
terhadap kebutuhan bahan baku utama susu UHT dan menganalisis kembali pengendalian persediaan bahan baku tersebut.
2.7 Kerangka Pemikiran Pe nelitian
Bahan baku merupakan unsur yang penting dalam proses produksi perusahaan. Untuk menghasilkan produk susu UHT dibutuhkan beberapa bahan
baku utama diantaranya Skim Milk Powder SMP dan gula. Ketersediaan bahan baku tersebut sangat menunjang dalam perencanaan produksi perusahaan.
Rencana produksi yang dibuat oleh perusahaan dihasilkan dari estimasi permintaan konsumen akan susu UHT. Estimasi yang tidak tepat akan
menyebabkan perusahaan beroperasi secara tidak efisien. Oleh karena itu dibutuhkan suatu estimasi yang menghasilkan penyimpangan terkecil.
42 Berdasarkan rencana produksi tersebut, perusahaan merencanakan kebutuhan
bahan baku SMP dan gula. Dalam merencanakan kebutuhan bahan baku perusahaan sangat diperlukan
suatu sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tepat agar aktivitas produksi perusahaan berjalan denga n efisien. Sitem pengendalian persediaan
bahan baku tersebut dapat dianalisis dengan beberapa model-model system pengendalian persediaan, diantaranya model EOQ dan MRP teknik PPB.
Berdasarkan model-model tersebut diharapkan dapat dihasilkan suatu model
alternative yang menghasilkan system pengendalian persediaan yang optimal.
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif sistem pengendalian persediaan bahan baku susu UHT khususnya bahan baku SMP dan gula yang
optimal dilihat dari biaya yang dikeluarkan akibat adanya persediaan. Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi
kebijakan perusahaan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan bahan
Bahan Baku Susu UHT
SMP GULA
INPUT PROSES
Rencana Produksi UHT
Estimasi Permintaan
Konsumen Rencana
Kebutuhan Bahan Baku
Model Sistem Pengendalian
Persediaan EOQ
PPB Sistem Model
Pengendalian Persediaan
Optimal
OUTPUT
43 baku. Kegiatan yang termasuk di dalamnya adalah mengidentifikasi fasilitas
penyimpanan dan penanganan bahan baku, jenis dan asal bahan baku, biaya-biaya persediaan, prosedur perolehan bahan baku, serta pengendalian kualitas bahan
baku. Kebijakan perusahaan dalam perencanaan dan pengendalian persediaan
bahan baku susu UHT tidak terlepas dari perhitungan-perhitungan kuantitas dan biaya. Perhitungan mengenai penentuan kuantitas pesanan dan frekuensi
pemesanan bahan baku yang optimal melibatkan berbagai jenis biaya yang terkandung dalam persediaan. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi juga mengenai
komponen-komponen biaya persediaan yang terjadi. Biaya persediaan dalam penelitian diasumsikan meliputi biaya pemesanan bahan baku dan biaya
penyimpanan bahan baku. Langkah selanjutnya, kebijakan perusahaan dalam pengendalian bahan
baku selama tahun 2005 dianalisis dan dibandingkan dengan metode MRP sebagai alternatif dalam pengendalian persediaan bahan baku khususnya SMP dan gula
yang ditujukan untuk produksi susu UHT. Metode MRP yang digunakan sebagai perbandingan dengan metode yang digunakan perusahaan adalah metode MRP
teknik EOQ dan PPB. Komponen yang dibandingkan dalam analisis model pengendalian persediaan bahan baku tersebut meliputi: frekuensi pemesanan,
biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan total biaya persediaan. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat persediaan dan kebijakan pengendalian
bahan baku yang optimal sehingga perusahaan dapat merumuskan suatu alternatif strategi dalam pengendalian persediaan bahan baku yang digunakannya. Metode
terbaik dari beberapa metode yang dianalisis tersebut akan direkomendasikan
44 sebagai metode alternatif dalam pengendalian persediaan bahan baku dan akan
digunakan sebagai metode pengendalian persediaan bahan baku SMP dan gula untuk periode tahun 2006 berdasarkan rencana produksi yang diramalkan.
Setelah itu dilakukan perencanaan bahan baku susu UHT yaitu SMP dan gula yang didasarkan dari hasil peramalan produksi produk jadi susu UHT untuk
tahun 2006. Data produksi susu UHT selama beberapa tahun ke belakang tahun 2000 – 2005 akan dianalisis dan diestimasi dengan metode peramalan time series.
Data-data produksi perusahaan selama beberapa tahun ke belakang tahun 2000- 2005 tersebut perlu diidentifikasi terlebih dahulu pola datanya. Pola data yang
terjadi dapat berupa pola horizontal, trend, musiman, dan siklis. Pola horizontal terjadi bilamana nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan. Pola
trend terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang
dalam data. Pola musiman terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan, atau hari-hari pada minggu
tertentu. Pola siklis terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis.
Setelah mengetahui pola data produksi tersebut, selanjutnya adalah menentukan model peramalan dengan metode peramalan time series terbaik.
Metode yang memberikan hasil ramalan mendekati kenyataan yang terjadi atau menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang
sekecil mungkin merupakan metode peramalan terbaik. Metode time series yang digunakan untuk mengestimasi jumlah produksi susu UHT sela ma satu periode ke
depan tahun 2006 adalah metode dekomposisi aditif.
45 Dengan mengetahui jumlah produksi susu UHT dari hasil ramalan
dekomposisi aditif, selanjutnya akan diestimasi jumlah bahan baku berupa SMP dan gula yang dibutuhkan selama satu periode ke depan tahun 2006. SMP dan
gula merupakan bahan baku yang memiliki sifat permintaan dependen terikat terhadap permintaan produk jadinya, yaitu susu UHT. Hal tersebut merupakan
tahapan dalam perencanaan kebutuhan bahan baku. Metode perencanaan kebutuhan bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Material Requirement Planning MRP. Teknik penentuan lot dalam rangka
pengendalian persediaan bahan baku menggunakan teknik lot sizing terbaik dari beberapa teknik yang ada.
Berdasarkan analisis perbandingan model pengendalian persediaan bahan baku SMP dan gula pada tahun 2005 akan dihasilkan model alternatif untuk
pengendalian persediaan bahan baku SMP dan gula. Model alternatif tersebut kemudian akan digunakan kembali untuk menganalisis tingkat persediaan bahan
baku SMP dan gula di tahun 2006 berdasarkan perencanaan kebutuhan yang telah diramalkan sebelumnya.
Setelah menganalisis pengendalian persediaan bahan baku SMP dan gula di tahun 2006 dengan model alternatif, kemudian akan dibandingkan kembali
dengan metode pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan. Perbandingan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah model alternatif
yang digunakan dalam pengendalian persediaan bahan baku khususnya SMP dan gula pada tahun 2006 masih memberikan tingkat persediaan bahan baku yang
optimal dari segi biaya persediaan bahan bakunya. Kerangka operasional
penelitian dapat dilihat pada Gambar 5.
46
= alat analisis Keterangan:
Gambar 5. Bagan Kerangka Operasional Penelitian Model Pengendalian Persediaan Bahan Baku
yang Optimal Identifikasi Kondisi Perusahaan dalam Sistem
Pengadaan dan Penanganan Bahan Baku
Jenis dan Asal
Bahan Baku
Biaya-biaya Persediaan
Bahan B aku Prosedur
Perolehan Bahan
Baku Penyimpanan
dan Penggunaan
Bahan Baku Pengendalian
Kualitas Bahan Baku
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tahun 2005
Kebijakan Perusahaan
MRP Teknik EOQ
MRP Teknik PPB
Perencanaan Penggunaan Bahan Baku Perusahaan Tahun 2006 melalui Peramalan
Produksi dengan Metode Terbaik Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Tahun 2006 Analisis Perbandingan
Model Pengendalian Persediaan Rekomendasi Model Alternatif Pengendalian
Persediaan Bahan Baku
47
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian