Metode Dekomposisi Analisis Kuantitatif Pengendalian Persediaan Bahan Baku

53

3.3.5 Peramalan Produksi

Metode peramalan yang digunakan adalah deret berkala time series. Pada dasarnya ada tiga langkah peramalan yang penting, yaitu: 1. Menganalisis data yang lalu, yaitu mengidentifikasi pola yang terjadi pada masa lalu. Pola data produksi susu UHT PT. Indolakto diidentifikasi dengan mengamati plot data produksi susu UHT hasil dari program Minitab 14 dan plot autokorelasinya. 2. Menentukan metode yang digunakan. Metode peramalan yang baik adalah metode yang memberikan penyimpangan sekecil mungkin antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan. Standar yang digunakan adalah nilai MAE mean absolute error atau nilai MSE mean squared error. Metode peramalan time series yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekomposisi Aditif. 3. Memproyeksikan data yang lalu dengan metode Dekomposisi Aditif dan mempertimbangkan faktor-faktor perubahan, seperti perubahan kebijakan pemerintah, kebijakan perusahaan, perkembangan potensi masyarakat, perkembangan teknologi, dan perbedaan antara hasil ramalan yang ada dengan kenyataan. Sehingga dapat ditentukan hasil ramalan akhir yang dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan produksi serta implikasinya terhadap persediaan bahan baku yang digunakan.

3.3.6 Metode Dekomposisi

Metode dekomposisi merupakan suatu metode yang dapat digunkan untuk mengidentifikasi komponen tren T, musiman S, siklis C, dan acak E yang terdapat pada data time series. Model keterkaitan dari keempat komponen tersebut 54 dapat bersifat multiplikatif perkalian dan aditif penjumlahan. Model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model dekomposisi aditif dengan rumus umum Y = T + S + C + E. Bila data yang tersedia dinyatakan dalam dimensi tahunan, maka komponen yang terdapat pada data time series tetsebut hanya terdiri atas komponen T, S dan E. Komponen T dinyatakan dalam satuan data aktual dan komponen S dinyatakan dalam bentuk indeks atau Y dibagi dengan T. Bila data yang tersedia dinyatakan dalam dimensi waktu yang kurang dari satu tahun maka komponen yang terdapat dalam data time series tersebut terdiri dari komponen T, S, C seharusnya tidak ada, dan E. Bila dimensi waktunya merupakan kuartalan, maka komponen S diidentifikasikan untuk tiap kuartalan, dan bila dimensi waktunya berupa bulanan maka komponen S diidentifikasikan untuk tiap bulan.

3.3.7 Analisis Kuantitatif Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Berdasarkan Hasil Ramalan Setelah peramalan produksi ditentukan, perencanaan produksi dapat dilakukan. Cara menghitung jumlah produksi adalah produksi peramalan ditambah persediaan akhir dan dikurangi persediaan awal atau dengan kata lain produksi peramalan ditambah dengan selisih antara persediaan akhir dengan persediaan awal. Rencana produksi ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan bahan baku. Selanjutnya dilakukan analisis pengendalian persediaan bahan baku untuk tahun 2006 dengan menggunakan model alternatif hasil rekomendasi model pengendalian persediaan bahan baku tahun 2005. Setelah itu, dilakukan analisis perbandingan biaya dan penghematan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah model alternatif tersebut masih layak untuk digunakan. 55 Analisis perbandingan biaya diukur berdasarkan hasil analisis biaya persediaan untuk setiap model yang digunakan. Variabel yang dibandingkan dari masing-masing model terdiri atas: frekuensi pesanan, banyaknya pesanan, biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya persediaan total sera biaya pembelian. Analisis penghematan yang dilakukan adalah analisis penghematan biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya persediaan total dan biaya pembelian.

3.4 Definisi Operasional