97
VII. PERENCANAAN BAHAN BAKU
7.1 Peramalan Produksi
Peramalan dilakukan terhadap angka produksi produk jadi susu UHT PT. Indolakto. Data historis produksi susu UHT yang digunakan adalah data produksi
bulanan dari tahun 2000 hingga tahun 2005. Metode peramalan yang digunakan adalah metode terbaik dari beberapa metode yang telah diujikan terhadap data
produksi PT Indolakto dengan kriteria uji yaitu kesesuaian pola data dan nilai MSE Mean Square Error terkecil.
7.1.1 Identifikasi Pola Data
Identifikasi pola data dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada deret data produksi dengan mengamati plot data produksi susu UHT
serta plot autokorelasinya. Berikut ini adalah plot data produksi susu UHT pada PT. Indolakto periode tahun 2000 hingga 2005.
I nde x P
ro d
U H
T T
o n
70 63
56 49
42 35
28 21
14 7
1 3500
3000 2500
2000 1500
1000 500
Time series Plot
Gambar 6. Plot Data Produksi Susu UHT PT. Indolakto Periode 2000-2005
Berdasarkan Gambar. 6 terlihat bahwa data produksi susu UHT PT. Indolakto tidak stasioner, memiliki unsur tren dan memiliki unsur musiman.
Sebaran data produksi yang tidak berada disekitar garis lurus menunjukkan bahwa
98 data tidak stasioner. Berdasarkan plot autokorelasi Lampiran 8 menunjukkan
pola data yang tidak stasioner, karena time lag tiga dan empat periode masih berbeda nyata dengan nol, bahkan sampai periode ke 15 nilai koefisien ACF
masih berada di luar selang kepercayaan -0.2 sd 0.2. Data produksi tersebut sudah stasioner ketika dilakukan differencingpembedaan pertama d 1 terhadap
ACFnya. Hasil differencing pertama ACF dapat dilihat pada Lampiran 9. Nilai koefisien ACF setelah differencing pertama menunjukkan bahwa time lag pertama
dan kedua berbeda nyata dengan nol, dan pada time lag ketiga sudah tidak berbeda nyata dengan nol. Hal tersebut menunjukkan bahwa data sudah stasioner.
Pola data produksi susu UHT PT. Indolakto memiliki kecenderungan yang positif yaitu memiliki tren yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini
dipengaruhi oleh semakin meningkatnya minat konsumen untuk mengkonsumsi susu UHT. Oleh karena itu, produksi susu UHT perusahaan terus bertambah dari
segi jumlah dan variasi produk. Tahun 2000 total produksi UHT PT. Indolakto adalah 6 744.96 ton, kemudian mengalami peningkatan setiap tahunnya menjadi
9 695.58 ton pada tahun 2001, 17 259.87 ton pada tahun 2002, 20 710.09 ton pada tahun 2003, 21 077.37 ton pada tahun 2004, dan 23 037.15 ton pada tahun 2005.
Berdasarkan nilai koefisien autokorelasi yang membentuk suatu siklus yang memiliki titik tertinggi, terendah dan berulang menandakan adanya unsur
musiman. Hal ini juga terlihat dari data produksi susu UHT pada Lampiran 7 yang menunjukkan angka produksi tertinggi, terendah dan berulang. Produksi susu
UHT PT. Indolakto mencapai puncaknya pada bulan September dan Oktober hampir disetiap tahunnya. Hal ini terjadi karena perusahaan memproduksi lebih
banyak untuk mengantisipasi permintaan yang besar menjelang hari raya Idul Fitri
99 dan Natal serta tahun baru. Keadaan ini terus berulang setiap tahunnya sehingga
pola data musiman yang dimiliki oleh data produksi tersebut adalah pola musiman dengan panjang musiman 12.
7.1.2 Peramalan Produksi