114 bulannya sebesar 106 342.64 kg untuk SMP dan 42 332.59 kg untuk gula.
Frekuensi pemesanan SMP dan gula masing-masing sebanyak sembilan kali dan sebelas kali. Penghematan yang dihasilkan terhadap biaya persediaan
perusahaan adalah 6.54 persen dan 4.13 persen terhadap biaya pembelian SMP dan gula.
8.2 Saran
1. Metode MRP teknik PPB yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan dapat direkomendasikan sebagai model alternatif dalam pengendalian persediaan
bahan baku perusahaan dengan harapan dapat menghemat biaya persediaan sehingga penghematan yang diperoleh dapat dialokasikan untuk kegiatan lain.
2. Peramalan merupakan hal yang sangat penting dalam perencanaan kebutuhan bahan baku. Perusahaan dapat menggunakan teknik peramalan dekomposisi
aditif sebagai alternatif dalam melakukan peramalan untuk perencanaan kebutuhan bahan baku karena teknik tersebut menghasilkan penyimpangan
yang kecil dari keadaan aktualnya. 3. Perusahaan dapat melakukan antisipasi lebih awal dengan adanya perkiraan
peningkatan produksi susu UHT di tahun 2006, terutama pada saat produksi puncak yaitu bulan September.
4. Sistem pengadaan dan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan perlu didukung dengan koordinasi yang baik diantara berbagai pihak seperti
marketing , PPIC, bagian produksi, purchasing dan bagian gudangwarehouse.
Hal ini akan mempengaruhi kelancaran produksi perusahaan. 5. Perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan pemasok yang dapat
diandalkan agar kelancaran produksi dapat tercapai.
115
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Lembaga Penerbit FERI. Jakarta
Astuti, Dewi. 2002. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku susu Studi Kasus: PT. Mirota KSM Inc., Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Buffa, E.S. dan R.K. Sarin. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern. Edisi kedelapan. Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan. 2004. Statistik Peternakan Tahun 2004. Departemen Pertanian. Jakarta.
Gaspersz, V. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21.
Edisi Revisi dan Perluasan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Handoko, T.H. 1997. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kesatu. BPFE. Yogyakarta.
Harding, H.A. 1978. Manajemen Produksi. Balai Aksara. Jakarta. Heizer, J. dan B. Render. 2004. Operations Management. 7
th
Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Herjanto, Eddy. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi kedua. Grasindo. Jakarta.
Indrajit, R.E. dan R. Djokopranoto. 2005. Manajemen Persediaan. Grasindo. Jakarta.
Makridakis, et al. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Edisi kedua. Jilid satu. Binarupa Aksara. Jakarta.
Pappas, J.L. dan Mark Hirschey. 1995. Ekonomi Manajerial. Edisi keenam. Jilid satu. Binarupa Aksara. Jakarta.
R Aritonang, L.R. 2002. Peramalan Bisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta.
116 Rajagukguk, F.H. 2004. Analisis Pengadaan dan Pengendalian Persediaan Bahan
Baku Susu Olahan Studi kasus di PT. Indomilk. Skripsi. Departemen Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Rangkuti, F. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. PT. Raja Grafindo persada. Jakarta.
Reksohadiprodjo, et al. 1992. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Buku satu. Edisi kedua. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Rusell, R.S. dan B.W. Taylor. 2003. Operations management. 4
th
Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey.
Sary, I.I. 2004. Peramalan Produksi dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kelapa Pada PT. Riau Sakti United Plantations. Skripsi. Departemen Ilmu-
Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Situs Bank Indonesia. 2005. Tingkat Suku Bunga Pinjaman Berjangka Rupiah Menurut Kelompok Bank.
Bank Umum-12 Bulan. http:www.bi.go.idUtamaData statistik. [20 Mei 2006]
Sugiarto, et al. 2000. Peramalan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Widowati, Cici. 2004. Perencanaan Kebutuhan dan Pengendalian Persediaan
Benang Sebagai Bahan Baku Produk Tekstil Pada PT. Asaputex Nusantara, Tegal, Jawa Tengah. Skripsi. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Widyastuti, M. 2001. Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku susu kental manis Studi kasus: PT. Indolakto, Sukabumi.
117
118
Lampiran 1. Denah lokasi pabrik PT. Indolakto
119
Lampiran 2. Denah tata letak pabrik PT. Indolakto
120
Lampiran 3. Stuktur Organisasi PT. Indolakto
CEO Deputy CEO
General Manager
Technical Advisor
Secretary SCM Processing
Manager UHT Production
Manager Senior Milk Prossesing Manager
Chief Engineer Deputy Chief Engineer
SKM Package Manager Environment Officer
Quality Control Manager, Quality Assurance Manager
HRD Industrial Estate Manager
Purchase Manager Finance Manager
Accounting Manager, IT Manager
Logistic Manager
121
Lampiran 4. Diagram alir Proses Pengolahan Susu UHT
Persiapan Bahan
Dumping
Mixing
Homogenisasi I, 200 – 250 bar
Pasteurisasi 87
o
C, 30 detik
Hydration Tank, min 2 jam
Homogenisasi II, 200 – 250 bar
Sterilisasi 142 – 145
o
C, 4 detik
Aseptic Tank
Aseptic Filling
Pengemasan
Palletizing
PenyimpananFinish Good
122
Lampiran 5. Bagan Alir Prosedur Pengadaan Bahan Baku di Warehouse Raw Material
OK SupplierPembawa
Barang
Pos Satpam
Penimbangan
Penyimpanan Bongkar Muat
Petugas Warehouse Quality Control
SO dari Dept. Marketing
Purchase Request PR
Production Planning
CSO dari PPIC
Supplier Pemasok
Purchase Order PO
123
Lampiran 6. Perbandingan dan Penghematan Biaya Antara Metode Pengendalian Persediaan SMP dan Gula Tahun 2005
Perbandingan Frekuensi, Biaya Persediaan dan Biaya Pembelian Total SMP dan Gula Tahun 2005
Uraian Perusahaan
EOQ PPB
Frekuensi Pemesanan 8 kali SMP
20 kali Gula 9 kali SMP
11 kali Gula 9 kali SMP
11 kali Gula B. Pemesanan SMP Per tahun
1 386 700.80 1 560 038.40
1 560 038.40 B. Pemesanan Gula Per tahun
496 271.60 272 949.38
272 949.38 B. Penyimpanan SMP per tahun
62 658 740.05 55 782 551.61
47 386 259.05 B. Penyimpanan Gula per tahun
995 549.66 1 357 805.45
739 492.42 Biaya Persediaan SMP
64 045 440.85 57 342 590.01
48 946 297.45 Biaya Persediaan Gula
1 491 821.26 1 630 754.83
1 012 441.80 Biaya Persediaan Total
65 537 262.11 58 973 344.84
49 958 739.25 Biaya Pembelian SMP
47 950 353 659.12 37 449 829 758.23
37 112 114 450.69 Biaya Pembelian Gula
7 859 622 373.48 6 721 313 867.68
6 804 936 875.66 Biaya Pembelian Total
55 809 976 032.60 44 171 143 625.91
43 917 051 326.35
Penghematan Biaya Persediaan dan Pembelian dengan Metode MRP teknik EOQ dan PPB
Uraian EOQ
PPB Rp
Rp Biaya Pemesanan SMP Per tahun
-173 337.60 -12.50
-173 337.60 -12.50
Biaya Pemesanan Gula Per tahun 223 322.22
45.00 223 322.22
45.00 Biaya Penyimpanan SMP per tahun
6 876 188.44 10.97
15 272 481.00 24.37
Biaya Penyimpanan Gula per tahun -362 255.79
-36.39 256 057.24
25.72 Biaya Persediaan SMP
6 702 850.84 10.47
15 099 143.40 23.58
Biaya Persediaan Gula -138 933.57
-9.31 479 379.46
32.13
Biaya Persediaan Total 6 563 917.27
10.02 15 578 522.86