90
6.2.1 Metode MRP Teknik Economic Order Quantity EOQ
Penggunaan metode EOQ mengharuskan perusahaan melakukan pemesanan SMP dan gula sebesar tingkat EOQnya atau sebesar kelipatan dari
EOQ pada setiap kali melakukan pemesanan apabila kebutuhan bersih SMP dan gula lebih besar dari nilai EOQ. Nilai EOQ untuk bahan baku SMP adalah
36 199.35 kg dan 51 683.53 kg untuk bahan baku gula. Dengan menggunakan metode EOQ, perusahaan melakukan pemesanan
sebanyak sembilan kali untuk bahan baku SMP dan sebelas kali untuk bahan baku gula. Jumlah persediaan di tangan selama tahun 2005 dengan metode EOQ adalah
sebanyak 1 220 357.73 kg untuk bahan baku SMP dan 634 488.53 kg gula.
Adanya persediaan tersebut mengakibatkan perusahaan harus menanggung biaya penyimpanan untuk SMP dan gula masing-masing sebesar Rp 55 782 551.61 dan
Rp 1 357 805.45. Biaya persediaan total SMP dan gula dengan menggunakan
metode EOQ adalah Rp 58 973 344.84. Biaya ini masih lebih kecil dibandingkan biaya persediaan total yang ditanggung perusahaan. Hal ini disebabkan frekuensi
pemesanan dan jumlah persediaan di tangan selama tahun 2005 dengan metode
EOQ lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan. Tabel 12. Biaya Persediaan SMP dan Gula dengan Metode EOQ Tahun 2005
Bahan Baku
Biaya Pemesanantahun Biaya Penyimpanantahun
Biaya Total Persediaan
Rppesan Frek
Total Biaya Pemesanan
per tahun Rptahun
Rpkg Jml stock
setahun kgtahun
Tot Biaya Penyimpanan
per tahun Rptahun
Rptahun
SMP 173 337.60 9 1 560 038.40 45.71 1 220 357.73 55 782 551.61 57 342 590.01
Gula 24 813.58 11 272 949.38 2.14 634 488.53 1 357 805.45 1 630 754.83
Total 1 832 987.78
57 140 357.06 58 973 344.84
Sumber: PT. Indolakto diolah, 2006
Frekuensi pemesanan yang dilakukan perusahaan lebih sedikit karena
perusahaan melakukan pemesanan lebih jarang namun dengan kuantitas pesan
91 yang relatif tinggi sehingga menyebabkan persediaan perusahaan menjadi besar.
Secara rinci mengenai frekuensi pemesanan, biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan SMP dan gula dengan metode EOQ dapat dilihat pada Tabel 12.
Kuantitas pembelian bahan baku SMP untuk produksi UHT pada tahun 2005 dengan metode EOQ adalah 1 701 369.45 kg dengan biaya pembelian
sebesar Rp 37 449 829 758.23. Sedangkan untuk gula, kuantitas pembelian adalah 1 292 088.25 kg dengan biaya pembelian sebesar Rp 6 721 313 867.68. Kuantitas
tersebut masih lebih sedikit dibandingkan kuantitas yang dibeli perusahaan. Perusahaan melakukan pembelian dengan kuantitas yang lebih besar karena
perusahaan tidak mau mengambil resiko kekurangan bahan baku. Biaya pembelian total SMP dan gula dengan metode EOQ adalah Rp 44 171 143 625.91.
Rincian biaya pembelian bahan baku SMP dan gula dengan metode EOQ dapat
dilihat pada Lampiran 17.
6.2.2 Metode MRP Teknik Part Period Balancing PPB