Gejala-Gejala Infeksi Chlamydia TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Gejala-Gejala Infeksi Chlamydia

Pada umumnya infeksi Chlamydia, biasanya tanpa gejala, atau pada orang yang terinfeksi dan memperhatikannya, dapat diketahui gejala-gejala tertentu dalam beberapa minggu atau bulan, tergantung keparahan dari infeksinya severity dan pengobatan yang dilakukannya. Bila tidak tertangani dengan baik, gejalanya bisa berbeda-beda. Gejala-gejala ini dapat berupa: a. Pada wanita pre-pubertas: adanya vaginal discharge dan berbau vaginitis b. Pada wanita post pubertas: adanya discharge dan bau yang berasal dari cerviks yang terinfeksi. c. Pada wanita dewasa: hampir 80 tidak ada gejala asimptomatik. Wanita dapat membawa bakteri ini berbulan-bulan bahkan bertahun tanpa menyadarinya. Disinilah pentingnya skrining. Gejala dapat timbul dalam 3 minggu setelah terinfeksi, berupa: sakit perut bawah yang menetap, mild, milky, yellow mucus-like discharge dari vaginal, mual dan demam, sakit sewaktu buang air kecil, sakit sewaktu melakukan hubungan seksual, spotting diluar haid. d. Pada pria: rasa terbakarpanas sewaktu buang air kecil, discharge yang mild, sticky, milky atau mucus-like dari penis, sakit dan pembengkakan testis yang bila tidak diobati dapat menimbulkan infertilitas. Infeksi pada pria ini sering disebut Non-Spesifik Uretritis NSU Chlamydia dapat menyebabkan Bebear, 2009: Universitas Sumatera Utara a. Cervicitis: Sekitar 5-13 wanita yang terinfeksi Chlamydia akan mengalami cervicitis. Chlamydia trachomatis menyerang epitel silindris mukosa cerviks. Tidak ada gejala-gejala yang khas membedakan cervicitis karena Chlamydia trachomatis dan cervicitis karena organisme lain. Pada pemeriksaan dijumpai duh tubuh yang mukopurulen dan cerviks yang ektopi. Pada penelitian yang menghubungkan cervicitis dengan ektopi cerviks, prevalensi cervicitis yang disebabkan Chlamydia trachomatis lebih banyak ditemukan pada penderita yang menunjukkan ektopi cerviks dibandingkan yang tidak ektopi. Penggunaan kontrasepsi oral dapat menambah resiko infeksi Chlamydia trachomatis pada cerviks, oleh karena kontrasepsi oral dapat menyebabkan ektopi cerviks. b. Endometritis Cervicitis oleh karena infeksi Chlamydia trachomatis dapat meluas ke endometrium sehingga terjadi endometritis. Tanda dari endometritis antara lain menorrhagia dan nyeri panggul yang ringan. Pada pemeriksaan laboratorium, Chlamydia dapat ditemukan pada aspirat endometrium. c. Salpingitis atau Pelvic Inflammatory Disease PID Merupakan penyebab utama infertilitas, kehamilan ectopic dan chronic pelvic pain. Sebagian besar kasus PID disebabkan oleh infeksi Chlamydia yang sering tanpa gejala, dimana pada tuba fallopi akan terjadi scar tubal scarring yang akan menutup saluran Universitas Sumatera Utara tuba dan menghalangi terjadinya fertilisasi. Juga akan mempengaruhi jalannya sel telur yang telah dibuahi menuju uterus sehingga sel telur terimplantasi pada saluran tuba fallopi dan terjadilah tubal pregnancy ectopic pregnancy. d. Perihepatitis Fitz - Hugh - Curtis Syndrome Infeksi Chlamydia trachomatis dapat meluas dari cerviks melalui endometrium ke tuba dan kemudian parakolikal menuju ke diafragma kanan. Beberapa dari penyebaran ini menyerang permukaan anterior liver dan peritoneum yang berdekan sehingga menimbulkan perihepatitis. Parenchym hati tidak diserang sehingga tes fungsi hati biasanya normal.

2.7. Chlamydia trachomatis dan Infertilitas Pada Wanita

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 50 80

Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Kecacatan Akibat Kecelakaan

4 60 118

Infeksi Chlamydia Trachomatis

0 33 10

Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

4 69 78

Perencanaan lanskap kota Sintang berkelanjutan dengan pendekatan model spasial dinamik

2 19 150

PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE Pemodelan Spasial Untuk Identifikasi Banjir Genangan Di Wilayah Kota Surakarta Dengan Pendekatan Metode Rasional (Rational Runoff Method).

0 1 16

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

MODEL PENDEKATAN SYNDROMIC MANAGEMENT DAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP INFEKSI CHLAMYDIA PADA IBU YANG MENGALAMI VAGINAL DISCHARGE DI WILAYAH KOTA MEDAN DISERTASI JULIANDI HARAHAP

0 0 32