Hubungan Karakteristik Vaginal discharge dan Infeksi Chlamydia

sehingga ini menyulitkan untuk menegakkan diagnosanya. Pada penelitian ini terdapat delapan variabel yang merupakan gejala dan tanda sign and symptom yang diteliti yaitu bau, warna, konsistensi vaginal discharge, gejala gatal, sakit perut bagian bawah, sakit saat melakukan hubungan seksual, radang vagina dan radang cerviks. Hasil penelitian terhadap pemeriksaan spesimen dari cervical swab dari ibu yang mengalami vaginal discharge, pada data primer diperoleh 38 kasus yang positif terinfeksi Chlamydia, sedangkan pada data sekunder diperoleh 74 kasus yang positif terinfeksi Chlamyda seperti pada Tabel 13 berikut. Tabel 13. Hasil Pemeriksaan PCR Infeksi Chlamydia Pemeriksaan Chlamydia dgn PCR Data Primer Data Sekunder Jumlah Positif 38 29,2 74 38,9 112 35 Negatif 92 70,8 116 61,1 208 65

b. Hubungan Karakteristik Vaginal discharge dan Infeksi Chlamydia

Karakteristik vaginal discharge merupakan tanda dan gejala signs and symptoms dari cairan patologis yang keluar dari genitalia ibu. Tanda dan gejala ini merupakan faktor penting sebagai petunjuk adanya infeksi genital Chlamydia. Karakteristik tersebut dapat berupa adanya bau, warna cairan, dan konsistensibentuk cairan vaginal discharge, radang vagina, radang cerviks, gejala gatal genitalia, sakit perut bawah dan sakit saat hubungan seksual. Hasil analisis bivariat faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada Tabel 14 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 14. Hubungan Karakteristik Vaginal discharge dengan Infeksi Chlamydia Karakteristik discharge Pemeriksaan Chlamydia dengan PCR Total Nilai p Positif Negatif Bau discharge Bau 68 60,7 81 38,9 149 46,6 p 0,001 Tidak bau 44 39,3 127 61,1 171 53,4 Warna discharge Kekuningan – kehijauan 86 76,8 120 57,7 206 64,4 p= 0,001 Jernih-putih 26 23,2 88 42,3 114 35,6 Konsistensi discharge Mukopurulen 49 43,8 57 27,4 106 33,1 p= 0,003 Mukus-cair 63 56,3 151 72,6 214 66,9 Gatal Ada 73 65,2 116 55,8 189 59,1 p=0,103 Tidak ada 39 34,8 92 44,2 13140,9 Sakit perut bawah Ada 49 43,8 107 51,4 156 48,8 p=0,189 Tidak ada 63 56,3 101 48,6 164 51,3 Sakit saat hub.seksual Ada 20 17,9 45 21,6 65 20,3 p=0,423 Tidak ada 92 82,1 163 78,4 255 79,7 Radang vagina Ada 28 25,0 29 13,9 57 17,8 p=0,014 Tidak ada 84 75,0 179 86,1 263 82,2 Radang cerviks Ada 39 34,8 62 29,8 101 31,6 p=0,357 Tidak ada 73 65,2 146 70,2 219 68,4 Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian diatas menunjukkan, variabel bau discharge dapat dilihat bahwa proporsi terbanyak terdapat pada kelompok ibu yang positif terinfeksi Chlamydia dengan persentase sebesar 60,7. Sedangkan ibu yang mempunyai vaginal discharge yang tidak berbau namun terinfeksi Chlamydia hanya sebesar 39,3. Hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p 0,001, yang menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat bermakna antara adanya bau vaginal discharge dengan terdapatnya infeksi Chlamydia pada ibu. Proporsi warna discharge yang kekuningan hingga kehijauan terbanyak terdapat pada kelompok ibu yang positif terinfeksi Chlamydia yaitu sebesar 76,8 sedangkan proporsi ibu dengan vaginal discharge berwarna jernih hingga putih hanya sebesar 23,2. Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkah bahwa terdapat hubungan yang sangat bermakna antara warna vaginal discharge dengan terdapatnya infeksi genital Chlamydia. Berdasarkan hasil diatas terhadap variabel konsistensi discharge, terdapat kelompok ibu yang mengalami infeksi genital Chlamydia dengan vaginal discharge yang mukopurulen ada sebanyak 43,8. Sedangkan kelompok ibu yang terinfeksi Chlamydia namun mempunyai vaginal discharge yang berbentuk mukus-cair sebanyak 56,3. Hasil uji statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,003, sehingga dapat diinterpretasikan adanya hubungan sangat bermakna antara konsistensi vaginal discharge dengan terdapatnya infeksi genital Chlamydia pada ibu. Universitas Sumatera Utara Variabel gejala gatal pada hasil diatas menunjukkan bahwa proporsi keluhan gatal akibat adanya vaginal discharge pada ibu yang terinfeksi Chlamydia lebih banyak dibandingkan kelompok ibu yang tidak ada mengeluhkan adanya rasa gatal akibat vaginal discharge yaitu 65,2 berbanding 34,8. Namun uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p = 0,103. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan keluhan gatal dari vaginal discharge dengan infeksi genital Chlamydia. Ibu yang mengalami keluhan sakit di perut bagian bawah dan ternyata menderita infeksi Chlamydia sebanyak 43,8 sedangkan ibu yang tidak mengeluhkan adanya rasa sakit di perut bagian bawah namun menderita infeksi Chlamydia sebesar 56,3. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p = 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapatnya hubungan yang bermakna antara keluhan sakit perut bagian bawah dengan adanya infeksi genital Chlamydia. Untuk variabel gejala sakit saat hubungan seksual, hasil menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang terinfeksi Chlamydia terdapat proporsi yang lebih rendah pada kelompok ibu yang merasakan sakit saat melakukan hubungan seksual 17,9 sedangkan proporsi kelompok ibu yang tidak merasakan sakit saat melakukan hubungan seksual 82,1. Hasil uji statistik dengan uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,423. Hal ini menyatakah bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara sakit saat melakukan hubungan seksual dengan adanya infeksi genital Chlamydia pada ibu. Universitas Sumatera Utara Proporsi kelompok ibu yang mempunyai tanda radang pada vagina dan terinfeksi Chlamydia lebih rendah 25. Sedangkan kelompok ibu yang tidak mempunyai tanda radang vagina tetapi mengalami infeksi genital Chlamydia merupakan proporsi yang terbanyak yaitu 75. Namun hasil uji Chi-square yang dilakukan diperoleh nilai p = 0,014 sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang bermakna antara radang vagina dengan adanya infeksi genital chamydia. Ibu yang mempunyai tanda radang pada cerviks dan terinfeksi Chlamydia sebesar 34,8. Sedangkan kelompok ibu yang tidak mempunyai tanda radang cerviks tetapi mengalami infeksi genital Chlamydia sebesar 65,2. Hasil uji Chi-square yang diperoleh nilai p = 0,357. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara radang cerviks dengan adanya infeksi genital chamydia.

c. Odds Rasio Karakteristik Vaginal discharge Yang Berhubungan

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 50 80

Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Kecacatan Akibat Kecelakaan

4 60 118

Infeksi Chlamydia Trachomatis

0 33 10

Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

4 69 78

Perencanaan lanskap kota Sintang berkelanjutan dengan pendekatan model spasial dinamik

2 19 150

PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE Pemodelan Spasial Untuk Identifikasi Banjir Genangan Di Wilayah Kota Surakarta Dengan Pendekatan Metode Rasional (Rational Runoff Method).

0 1 16

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

MODEL PENDEKATAN SYNDROMIC MANAGEMENT DAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP INFEKSI CHLAMYDIA PADA IBU YANG MENGALAMI VAGINAL DISCHARGE DI WILAYAH KOTA MEDAN DISERTASI JULIANDI HARAHAP

0 0 32