Model Klinis Prediksi Chlamydia

Tanda dan gejala yang dialami pasien yang terinfeksi Chlamydia dapat merupakan gabungan dari beberapa variabel dari karakteristik vaginal discharge tersebut. Secara praktis, seorang dokter dalam melakukan diagnosis akan melakukan anamnesis terlebih dahulu, kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Gabungan informasi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang ini diharapkan lebih mengarahkan diagnosis yang diperkirakannya. Pada penelitian ini berdasarkan hasil tersebut tahapannya adalah dokter menanyakan apakah ada bau dari keluhan vaginal dischargenya, kemudian menilai warna dan konsistensi dari discharge tersebut serta melakukan pemeriksaan apakah dijumpai radang vagina. Secara kombinasi, data hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi bau dan warna discharge memberikan nilai yang terbaik, dimana nilai sensitivitasnya 52 dan spesifisitasnya 73. Idealnya bila semua variabel vaginal discharge tersebut ditemukan pada seorang pasien tentunya kemungkinan ia terinfeksi Chlamydia akan makin besar, namun data pada penelitian ini menunjukkan sangat sedikit pasien yang memberikan semua tanda dan gejala tersebut. Data-data penelitian sebelumnya tentang infeksi Chlamydia ini memang menunjukkan tanda dan gejala yang bervariasi dan kurang spesifik.

e. Model Klinis Prediksi Chlamydia

Analisis variabel selanjutnya pada tahap multivariat regresi logistik ini adalah untuk mengetahui peran keseluruhan variabel-variabel tersebut Universitas Sumatera Utara diatas dalam memprediksi adanya infeksi Chlamydia, maka variabel dengan nilai p0,25 dimasukkan sebagai kandidat model dalam membentuk suatu model klinis terhadap infeksi Chlamydia. Hasil analisis regresi logistik secara metode backward dapat dilihat pada Tabel 18 dibawah ini. Tabel 18. Hasil Analisis Regresi Logistik secara Metode Backward untuk Model Klinis Infeksi Chlamydia B S.E. Wald Nilai p ExpB IK 95 Min Max Step 1 a BauVD ,781 ,282 7,677 ,006 2,184 1,257 3,794 WarnaVD ,751 ,283 7,040 ,008 2,120 1,217 3,694 KonsitensiVD ,166 ,294 ,321 ,571 1,181 ,664 2,100 GejGatal ,101 ,269 ,141 ,708 1,106 ,653 1,875 sakitpbawah -,510 ,260 3,855 ,050 ,600 ,361 ,999 sakithubsex -,378 ,325 1,360 ,244 ,685 ,363 1,294 Rdgvagina ,759 ,349 4,730 ,030 2,136 1,078 4,234 Rdgcerviks -,089 ,303 ,086 ,769 ,915 ,505 1,658 Constant -1,440 ,294 24,061 ,000 ,237 Step 2 a BauVD ,780 ,282 7,664 ,006 2,182 1,256 3,792 WarnaVD ,751 ,283 7,033 ,008 2,119 1,216 3,690 KonsitensiVD ,150 ,288 ,270 ,603 1,162 ,660 2,044 GejGatal ,104 ,269 ,149 ,699 1,110 ,655 1,879 sakitpbawah -,519 ,258 4,036 ,045 ,595 ,359 ,987 sakithubsex -,392 ,322 1,483 ,223 ,676 ,360 1,270 Rdgvagina ,721 ,323 4,969 ,026 2,056 1,091 3,875 Constant -1,450 ,292 24,703 ,000 ,235 Step 3 a BauVD ,802 ,277 8,395 ,004 2,229 1,296 3,834 WarnaVD ,754 ,283 7,094 ,008 2,125 1,220 3,700 KonsitensiVD ,152 ,288 ,278 ,598 1,164 ,662 2,048 sakitpbawah -,509 ,257 3,929 ,047 ,601 ,363 ,994 sakithubsex -,395 ,322 1,506 ,220 ,674 ,359 1,266 Rdgvagina ,744 ,318 5,472 ,019 2,104 1,128 3,924 Constant -1,408 ,270 27,212 ,000 ,245 Universitas Sumatera Utara Step 4 a BauVD ,856 ,256 11,154 ,001 2,355 1,424 3,892 WarnaVD ,780 ,278 7,846 ,005 2,181 1,264 3,764 sakitpbawah -,505 ,257 3,865 ,049 ,604 ,365 ,998 sakithubsex -,398 ,322 1,535 ,215 ,671 ,358 1,261 Rdgvagina ,779 ,311 6,267 ,012 2,180 1,184 4,012 Constant -1,407 ,270 27,197 ,000 ,245 Step 5 a BauVD ,830 ,255 10,619 ,001 2,293 1,392 3,777 WarnaVD ,758 ,277 7,476 ,006 2,135 1,240 3,677 sakitpbawah -,552 ,253 4,749 ,029 ,576 ,350 ,946 Rdgvagina ,747 ,309 5,841 ,016 2,111 1,152 3,868 Constant -1,429 ,269 28,171 ,000 ,240 Hasil akhir pada Step 5 dari Tabel 17 diatas, menunjukkan terdapat empat variabel yang signifikan yang membentuk model klinis dalam memprediksi Chlamydia, yaitu bau vaginal discharge dengan nilai p = 0,001, warna vaginal discharge dengan nilai p = 0,006, sakit perut bagian bawah dengan nilai p = 0,029 dan radang vagina dengan nilai p = 0,016. Model persamaan yang terbentuk berdasarkan hasil diatas, disebut sebagai Model Klinis, sebagai berikut. Persamaan Model Klinis Prediksi Chlamydia: Z 3 = -1,429 + 0,830 X 1 + 0,758 X 2 – 0,552 X 3 + 0,747 X 4 Dimana X 1 adalah variabel bau vaginal discharge, X 2 adalah variabel warna vaginal discharge, X 3 adalah variabel sakit perut bagian bawah dan X 4 adalah variabel radang vagina. Dengan demikian variabel yang membentuk Model Klinis ini ada 4 variabel yaitu bau vaginal discharge, warna vaginal discharge, sakit perut bagian bawah dan radang vagina. Universitas Sumatera Utara Untuk nilai prediksi probabilitas individu berdasarkan persamaan dari model klinis di atas, maka prediksinya adalah dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: Probabilitas Individu: Pi 3 = 1 + e -Z 3 . 1 . Dimana nilai prediksi probabilitas individu untuk terinfeksi Chlamydia adalah Pi 3 , sedangkan probabilitas individu untuk tidak terinfeksi Chlamydia adalah 1 – Pi 3 . Sebagai suatu contoh, bila seorang ibu datang dengan keluhan vaginal discharge yang berbau dan sakit perut bawah serta berdasarkan pemeriksaan dijumpai discharge yang kekuningan dan adanya radang vagina, maka kemungkinan ia terinfeksi Chlamydia adalah: Z 3 = -1,429 + 0,830 1 + 0,758 1 – 0,552 1 + 0,747 1 = 0,354 Pi 3 = . 1 . = . 1 . 1 + e -Z 3 1 + e -0,354 = 0,59 Maka nilai prediksi probabilitas terhadap pasien tersebut kemungkinan mengalami infeksi Chlamydia adalah 0,59 59. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Spatial Infeksi Genital Chlamydia di Kota Medan

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 50 80

Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Kecacatan Akibat Kecelakaan

4 60 118

Infeksi Chlamydia Trachomatis

0 33 10

Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

4 69 78

Perencanaan lanskap kota Sintang berkelanjutan dengan pendekatan model spasial dinamik

2 19 150

PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE Pemodelan Spasial Untuk Identifikasi Banjir Genangan Di Wilayah Kota Surakarta Dengan Pendekatan Metode Rasional (Rational Runoff Method).

0 1 16

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

MODEL PENDEKATAN SYNDROMIC MANAGEMENT DAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP INFEKSI CHLAMYDIA PADA IBU YANG MENGALAMI VAGINAL DISCHARGE DI WILAYAH KOTA MEDAN DISERTASI JULIANDI HARAHAP

0 0 32