dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kemampuan tenaga medis puskesmas dengan infeksi Chlamydia.
Mengenai keterjangkauan pembiayaan di puskesmas, berdasarkan Tabel 7 diatas pada kelompok ibu yang mendapat infeksi genital
Chlamydia, 97,4 menganggap aksesnya ke puskesmas tidak terkendala biaya. Berdasarkan uji Fisher’s Exact diatas diperoleh nilai p yang lebih
besar dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara pembiayaan untuk pelayanan kesehatan primer dengan
infeksi Chlamydia.
f. Odds Ratio Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Infeksi
Chlamydia
Secara epidemiologi variabel-variabel bebas yang diteliti pada tahap I ini dapat merupakan suatu faktor yang mungkin berperan sebagai
faktor risiko terhadap adanya infeksi Chlamydia. Faktor-faktor ini meliputi faktor karakteristik subjek, faktor perilaku, faktor higiene dan sanitasi serta
faktor akses ke pelayanan kesehatan primer. Namun faktor-faktor yang ternyata mempunyai nilai signifikan adalah pendidikan, paritas, tindakan
dan jamban. Besarnya odds ratio dari masing-masing variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Odds Ratio Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Infeksi
Chlamydia
Variabel Pemeriksaan Chlamydia
dengan PCR Nilai
p OR
IK 95 Positif
Negatif Min - Max
Pendidikan ≤SMP
≥SMA 1 2,6
37 97,4 19 20,6
73 79,3 0,030
0,104 0,013-0,806
Paritas ≤1
≥2 26 68,4
1231,6 39 42,4
53 57,6 0,008
2,944 1,324-6,548
Tindakan Kurang
Baik 8 21,1
30 78,9 51 55,4
41 44,6 0,001
0,214 0,089-0,518
Jenis Jamban Jamban duduk
Jamban jongkok 24 63,2
14 36,8 29 31,5
63 68,5 0,001
3,724 1,686-8,225
Analisis bivariat terhadap faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan dengan infeksi Chlamydia, diperoleh hanya beberapa variabel
yang bermakna terhadap adanya infeksi Chlamydia, dengan nilai p lebih kecil dari 0,05, yaitu variabel pendidikan, variabel paritas, variabel
tindakan dan jenis jamban yang digunakan sehari-hari. Hasil yang diperoleh terhadap nilai OR dari variabel-variabel yang
signifikan tersebut adalah variabel pendidikan dengan nilai OR = 0,104 IK 95; 0,013-0,806, variabel paritas dengan nilai OR = 2,944 IK 95;
1,324-6,548, variabel tindakan dengan nilai OR = 0,214 IK 95; 0,089 – 0,518 dan variabel jenis jamban dengan nilai OR = 3,724 IK 95; 1,686
– 8,225.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan nilai OR tersebut, maka nilai OR yang paling tinggi adalah OR dari variabel jenis jamban yaitu 3,724 untuk jenis jamban
duduk toilet duduk. Hal ini menyatakan bahwa ibu yang menggunakan jamban duduk mempunyai kemungkinan risiko 3,7 kali lebih besar dari ibu
yang menggunakan jamban jongkok untuk mengalami infeksi genital Chlamydia.
g. Model Prediksi Berdasarkan Analisis Multivariat