pendidikan SMA atau lebih 97,4, sedangkan proporsi infeksi Chlamydia untuk tingkat SMP ke bawah sebesar dan 2,6.
Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p lebih kecil dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara tingkat pendidikan ibu dengan terjadinya infeksi Chlamydia. Hasil penelitian terhadap variabel penghasilan dari Tabel 4 di atas
menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang positif mengalami infeksi genital Chlamydia, ternyata mayoritas berasal dari ibu dengan
penghasilan keluarga 1,2 juta sebesar 89,5, sedangkan hanya sebagian kecil yang berasal dari ibu dengan penghasilan keluarga
≤ 1,2 juta yaitu sebesar 10,8. Namun hasil uji statistik dengan Chi-square
menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara penghasilan keluarga dengan infeksi genital Chlamydia, dimana diperoleh nilai p lebih
besar dari 0,05. Pada Tabel 4 di atas dapat dilihat riwayat aborsi bahwa dari 38 ibu
yang mengalami infeksi genital Chlamydia ternyata ada 28,9 yang mempunyai riwayat aborsi sebelumnya. Berdasarkan hasil uji statistik
dengan Chi-square didapatkan nilai p lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara adanya
riwayat aborsi dengan infeksi genital Chlamydia.
c. Hubungan Perilaku dengan Infeksi Chlamydia trachomatis
Dalam penelitian ini perilaku seorang ibu yang diteliti meliputi pengetahuan dan sikapnya tentang vaginal discharge serta tindakan yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya dalam mengatasi vaginal discharge. Analisis komponen perilaku ibu terhadap adanya infeksi genital Chlamydia ini dapat dilihat
pada Tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dengan Infeksi Chlamydia trachomatis
Perilaku Pemeriksaan Chlamydia
dengan PCR Total
Nilai p Positif
Negatif Tingkat Pengetahuan
Kurang Cukup
Baik 7 18,4
28 73,7 3 7,9
14 15,2 68 73,9
10 10,9 21 16,2
96 73,8 13 10,0
p= 0,815
Total 38 100,0
92 100,0 130 100,0 Sikap
Kurang Baik
6 15,8 32 84,2
10 10,9 82 89,1
16 12,3 114 87,7
p= 0,437 Total
38 100,0 92 100,0 130 100,0
Tindakan Kurang
Baik 8 21,1
30 78,9 51 55,4
41 44,6 59 45,4
71 54,6 p 0,001
Total 38 100,0
92 100,0 130 100,0
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa proporsi tingkat pengetahuan kategori cukup lebih banyak dibanding kategori lainnya di
antara kelompok ibu yang mengalami infeksi Chlamydia, demikian juga pada kelompok ibu yang negatif hasil pemeriksaan Chlamydianya, yaitu
masing-masing 73,7 dan 73,9. Hasil uji statistik dengan Chi-square menunjukkan nilai p lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diinterpretasikan
Universitas Sumatera Utara
bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan infeksi genital Chlamydia.
Pada Tabel 5 di atas tampak bahwa dari kelompok ibu yang positif Chlamydia maupun dari kelompok ibu yang negatif Chlamydia, ternyata
hanya sebagian kecil saja yaitu masing-masing 15,8 dan 10,9 ibu dengan sikap kurang baik. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-
square diperoleh nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara sikap ibu dan infeksi
genital Chlamydia. Untuk variabel tindakan, dapat dilihat bahwa pada ibu yang
mengalami infeksi genital Chlamydia ternyata terdapat proporsi sebesar 21,1 dari kelompok ibu tersebut dengan kategori tindakan kurang baik.
Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat bermakna
antara tindakan ibu dengan infeksi genital Chlamydia.
d. Hubungan Higiene dan Sanitasi dengan Infeksi Chlamydia trachomatis