Model Prediksi Chlamydia PEMBAHASAN

tersedia 93,1. Demikian juga terhadap kemampuan petugas pelayanan kesehatan, dimana mayoritas ibu menyatakan petugas medis di puskesmas tidak mampu untuk mengobati masalah keputihannya 90. Sedangkan mengenai pembiayaan yang mungkin diperlukan saat mendapatkan pelayanan di puskesmas, mayoritas ibu menyatakan bahwa umumnya pembiayaan di puskesmas dapat terjangkau 98,5. Untuk mengatasi masalah pembiayaan yang tinggi saat melakukan pengobatan, Pemerintah juga telah menyelenggarakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas terutama bagi warga tidak mampu dan warga miskin. Masyarakat yang tinggal di Kota Medan sebenarnya juga dapat memperoleh pelayanan puskesmas secara gratis berdasarkan program Jaminan Pelayanan Kesehatan JPK yang diberikan oleh Pemerintah Kota Medan seperti program Medan Sehat JPK Medan Sehat. Berdasarkan program ini masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di 39 Puskesmas Kota Medan dan 21 Rumah Sakit yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kota Medan Dinas Kesehatan Kota Medan, 2011. Kendala lain yang dinyatakan ibu terhadap pelayanan puskesmas adalah pelayanannya yang lama dan kurang memuaskan.

5.5. Model Prediksi Chlamydia

Berdasarkan hasil analisis multivariat terhadap data primer pada penelitian ini, diperoleh model yang terbaik yang disebut sebagai model prediksi Chlamydia yang merupakan model dalam memprediksi Universitas Sumatera Utara probabilitas infeksi Chlamydia. Keakuratan prediksi penentuan infeksi Chlamydia berdasarkan model ini adalah sebesar 76,9. Dalam model ini, komponen yang berperan adalah umur ibu, pendidikan, tindakan, jenis jamban dan fasilitas puskesmas. Pada penelitian ini untuk tindakan yang dilakukan ibu bila mengalami masalah keputihan, diperoleh hasil bahwa proporsi pasien yang terinfeksi Chlamydia mempunyai tindakan yang kurang baik sebesar 21.1. Dimana dari seluruh ibu yang mengalami masalah keputihan, tindakannya yang tidak tepat adalah 30 ibu membiarkan keluhannya beberapa waktu terlebih dahulu yaitu antara 1 bulan hingga 12 bulan, sedangkan 15,4 ibu mencoba mengobatinya sendiri dengan menggunakan ramuan tradisional seperti menggunakan air daun sirih ataupun mengonsumsi jamu. Untuk jenis jamban, mayoritas ibu yang terinfeksi Chlamydia ternyata menggunakan jamban duduk 63,2. Keadaan higiene dan sanitasi seorang wanita dapat mempengaruhi lingkungan vaginanya, sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Suatu penelitian di Pakistan menemukan bahwa higiene yang baik saat menstruasi dan frekuensi mandi yang lebih sering, secara signifikan risiko infeksi saluran reproduksinya lebih rendah Nayab, 2002. Pada penelitian ini kondisi higiene dan sanitasi yang diteliti meliputi sumber air, jenis jamban, frekuensi mandi, penggunaan pembalut dan penggunaan air dan sabun setelah buang air besar. Namun dalam analisis multivariat ini yang berperan adalah jenis jamban yang digunakan, dimana penggunaan Universitas Sumatera Utara jamban duduk mungkin berkaitan erat dengan kondisi jamban yang terkontaminasi dengan berbagai mikroorganisme yang ada di jamban tersebut. Nilai odds ratio untuk jenis jamban yang diperoleh pada model ini sebesar 3,234 yang berarti bahwa ibu yang menggunakan jamban duduk risikonya 3,234 kali lebih besar kemungkinan terinfeksi Chlamydia dibandingkan dengan ibu yang menggunakan jamban jongkok. Untuk umur ibu, di antara ibu yang terinfeksi Chlamydia terdapat proporsi sebesar 34,2 ibu yang berumur ≤ 29 tahun. Infeksi Chlamydia lebih banyak dijumpai pada wanita dengan umur yang lebih muda terutama kelompok remaja dan dewasa muda karena mereka adalah kelompok seksual yang aktif dan secara biologis lebih rentan terhadap infeksi. Mukosa vagina dan jaringan cerviks pada wanita yang berusia muda bersifat immature sehingga inilah yang menyebabkan mereka lebih rentan terhadap infeksi genital dibanding wanita yang lebih tua WHO, 2007b. Penelitian CDC menyatakan bahwa lebih dari separuh kasus Chlamydia yang dilaporkan adalah wanita umur 18 – 26 tahun CDC, 2007. Penelitian di Negeria, pada wanita yang telah menikah mendapatkan prevalensi infeksi Chlamydia lebih banyak pada kelompok umur 25-29 tahun dan umur 20 – 24 tahun 33 dibanding kelompok umur lainnya Mawak et al, 2011. Namum berdasarkan lamanya pernikahan, berbanding terbalik dengan terjadinya infeksi Chlamydia, dimana lama menikah kurang dari 5 tahun lebih berhubungan dengan peningkatan infeksi Chlamydia Al-Sharif, 2011. Universitas Sumatera Utara Untuk pendidikan dan fasilitas puskesmas nilai odds ratio yang diperoleh kurang dari satu, hal ini sebenarnya menunjukkan adanya perilaku pencarian pelayanan kesehatan, dimana jika ibu mengetahui bahwa puskesmas mampu memeriksa masalah keputihan maka ia akan memanfaatkan puskesmas tersebut. Namun menurut persepsi ibu fasilitas di puskesmas untuk pemeriksaan sehubungan dengan masalah keputihan tidak tersedia 93,1. Demikian juga dengan pendidikan, dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi, ibu akan mendatangi pelayanan kesehatan untuk penanganan masalah keputihannya.

5.6. Syndromic Management

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 50 80

Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Kecacatan Akibat Kecelakaan

4 60 118

Infeksi Chlamydia Trachomatis

0 33 10

Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

4 69 78

Perencanaan lanskap kota Sintang berkelanjutan dengan pendekatan model spasial dinamik

2 19 150

PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE Pemodelan Spasial Untuk Identifikasi Banjir Genangan Di Wilayah Kota Surakarta Dengan Pendekatan Metode Rasional (Rational Runoff Method).

0 1 16

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

MODEL PENDEKATAN SYNDROMIC MANAGEMENT DAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP INFEKSI CHLAMYDIA PADA IBU YANG MENGALAMI VAGINAL DISCHARGE DI WILAYAH KOTA MEDAN DISERTASI JULIANDI HARAHAP

0 0 32