Hubungan Karakteristik Subjek dan Infeksi Chlamydia

aborsi, dijumpai proporsi subjek penelitian yang pernah mengalami aborsi sebesar 24,6. Hasil pemeriksaan terhadap spesimen cervical swab secara PCR mendapatkan hasil positif adanya infeksi Chlamydia pada 38 ibu yang mengalami vaginal discharge atau proporsi infeksi Chlamydia yang diperoleh di Kota Medan ini sebesar 29,2.

b. Hubungan Karakteristik Subjek dan Infeksi Chlamydia

Pada penelitian ini, terhadap karakteristik subjek yang telah ditetapkan tersebut dilakukan analisis bivariat dengan infeksi genital Chlamydia, seperti pada Tabel 4 dibawah ini. Tabel 4. Hubungan Umur, Paritas, Pendidikan, Penghasilan dan Riwayat Aborsi dengan Infeksi Chlamydia trachomatis Karakteristik subjek Pemeriksaan Chlamydia dengan PCR Total Nilai p Positif Negatif Umur Ibu ≤29 tahun 13 34,2 17 18,5 30 23,1 p= 0,053 ≥30 tahun 25 65,8 75 81,5 100 76,9 Total 38 100,0 92 100,0 130100,0 Paritas Paritas ≤1 Paritas ≥ 2 26 68,4 12 31,6 39 42,4 53 57,6 65 50,0 65 50,0 p= 0,007 Total 38 100,0 92 100 130 100,0 Pendidikan ≤SMP ≥SMA 1 2,6 37 97,4 19 20,6 73 79,3 20 15,4 110 84,6 p= 0,010 Total 38 100,0 92 100,0 130 100,0 Penghasilan Universitas Sumatera Utara ≤1,2 juta ≥1,2 juta 4 10,8 34 89,5 10 10,9 82 89,1 14 10,8 116 89,2 p =0,954 Total 38 100,0 92 100 130 100,0 Riwayat Aborsi Pernah Tidak pernah 11 28,9 27 71,1 21 22,8 71 77,2 32 24,6 98 75,4 p= 0,461 Total 38 100,0 92 100 130 100,0 Hasil penelitian dari Tabel 4 diatas terhadap variabel umur ibu menunjukkan bahwa proporsi ibu yang mengalami infeksi Chlamydia lebih banyak pada kelompok umur ≥ 30 tahun dibanding kelompok umur ≤ 29 tahun, yaitu 65,8 berbanding 34,2. Hasil uji statistik dengan Chi- square didapatkan nilai p lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan terjadinya infeksi genital Chlamydia trachomatis. Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa ibu dengan infeksi genital Chlamydia lebih banyak terjadi pada kelompok ibu dengan paritas ≤1 pada kelompok primipara dan nullipara sebesar 68,4. Sedangkan kelompok ibu dengan paritas dua atau lebih ternyata merupakan kelompok dengan proporsi terendah yang terinfeksi Chlamydia 31,6. Hasil uji statistik dengan Chi-square menunjukkan nilai p lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara paritas ibu dengan adanya infeksi Chlamydia. Tabel 4 diatas menunjukkan bahwa proporsi yang terbanyak pada ibu yang terinfeksi Chlamydia terdapat pada kelompok dengan tingkat Universitas Sumatera Utara pendidikan SMA atau lebih 97,4, sedangkan proporsi infeksi Chlamydia untuk tingkat SMP ke bawah sebesar dan 2,6. Hasil uji statistik dengan Chi-square diperoleh nilai p lebih kecil dari 0,05 sehingga hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan terjadinya infeksi Chlamydia. Hasil penelitian terhadap variabel penghasilan dari Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa pada kelompok ibu yang positif mengalami infeksi genital Chlamydia, ternyata mayoritas berasal dari ibu dengan penghasilan keluarga 1,2 juta sebesar 89,5, sedangkan hanya sebagian kecil yang berasal dari ibu dengan penghasilan keluarga ≤ 1,2 juta yaitu sebesar 10,8. Namun hasil uji statistik dengan Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara penghasilan keluarga dengan infeksi genital Chlamydia, dimana diperoleh nilai p lebih besar dari 0,05. Pada Tabel 4 di atas dapat dilihat riwayat aborsi bahwa dari 38 ibu yang mengalami infeksi genital Chlamydia ternyata ada 28,9 yang mempunyai riwayat aborsi sebelumnya. Berdasarkan hasil uji statistik dengan Chi-square didapatkan nilai p lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara adanya riwayat aborsi dengan infeksi genital Chlamydia.

c. Hubungan Perilaku dengan Infeksi Chlamydia trachomatis

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Berobat Jalan Di Puskesmas Amplas Mengenai Kejang Demam pada Tahun 2014

0 50 80

Psychological Well-Being Pada Individu Dewasa Awal Yang Mengalami Kecacatan Akibat Kecelakaan

4 60 118

Infeksi Chlamydia Trachomatis

0 33 10

Efek domperidon terhadap produksi ASI pada ibu yang melahirkan bayi prematur: uji klinis acak tersamar ganda

4 69 78

Perencanaan lanskap kota Sintang berkelanjutan dengan pendekatan model spasial dinamik

2 19 150

PEMODELAN SPASIAL UNTUK IDENTIFIKASI BANJIR GENANGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN METODE Pemodelan Spasial Untuk Identifikasi Banjir Genangan Di Wilayah Kota Surakarta Dengan Pendekatan Metode Rasional (Rational Runoff Method).

0 1 16

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

MODEL PENDEKATAN SYNDROMIC MANAGEMENT DAN PENDEKATAN ANALISIS SPASIAL TERHADAP INFEKSI CHLAMYDIA PADA IBU YANG MENGALAMI VAGINAL DISCHARGE DI WILAYAH KOTA MEDAN DISERTASI JULIANDI HARAHAP

0 0 32