banyak dijumpai justru pada kelompok umur ≥ 30, dimana kemungkinan
infeksi diperoleh dari pasangan seksualnya.
b. Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar subjek penelitian memiliki pendidikan yang lebih baik SMA ke atas dan hasil analisis
bivariat dengan uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan dengan infeksi genital Chlamydia p0,05.
Individu dengan pendidikan tinggi umumnya cenderung untuk melakukan pencarian pelayanan kesehatan untuk secara cepat mengetahui
penyakitnya dan memperoleh pengobatan. Ini merupakan suatu konsep health seeking behavior, yang juga menunjukkan kesadaran individu
dalam melakukan pencegahan terjadinya suatu penyakit.
c. Paritas Ibu
Hasil penelitian mendapatkan bahwa ibu dengan paritas 1 atau kurang merupakan paritas yang paling banyak terinfeksi Chlamydia yaitu
68,4. Hasil analisis bivariat pada Tabel 4 menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paritas dengan infeksi genital Chlamydia
p=0,007. Hal ini mungkin disebabkan ibu dengan paritas rendah ini juga merupakan kelompok yang secara seksual aktif dan bagi ibu yang
nullipara, infeksi Chlamydia merupakan salah satu faktor yang mungkin dapat menyebabkan ibu belum mempunyai anak akibat terjadinya
infertilitas.
Universitas Sumatera Utara
d. Riwayat Aborsi
Infeksi Chlamydia selain dapat menyebabkan infertilitas juga berperan pada terjadinya abortus spontan. Penelitian Al-Sharif 2011 di
Arab Saudi, menemukan adanya infeksi Chlamydia pada penderita yang mengalami abortus sebesar 30. Meskipun mekanisme terjadi abortus
spontan ini belum begitu jelas, namun diduga berkaitan dengan pecahnya ketuban dan prematuritas. Beberapa teori menyatakan kontraksi uterus
dapat dipicu oleh pelepasan cytokine, enzym-enzym proteolitik atau prostaglandin ataupun dipicu oleh mikroorganisme-mikroorganisme
sehingga menyebabkan persalinan prematur Cram et al, 2002. Hasil penelitian ini menunjukkan, dari 130 ibu yang memiliki keluhan
vaginal discharge terdapat 32 orang ibu dengan riwayat aborsi 24,6, sedangkan jumlah ibu yang terinfeksi Chlamydia dan mempunyai riwayat
aborsi sebanyak 28,9. Namun analisis bivariat dengan Chi-square menunjukkan tidak adanya hubungan antara infeksi Chlamydia dengan
riwayat aborsi p=0,461.
e. Penghasilan keluarga