BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah desain cross sectional study, dimana dilakukan pengukuran satu waktu untuk menilai adanya kasus infeksi
Chlamydia dan faktor risikonya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berbagai faktor-faktor yang berhubungan dengan infeksi Chlamydia
sebagai suatu model prediksi dan menentukan model pendekatan diagnostik syndromic managenent serta melakukan analisis spasial
dengan sistem informasi geografis terhadap terjadinya infeksi Chlamydia di Kota Medan. Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu:
Tahap I: Identifikasi faktor risiko dan penentuan model prediksi serta pemetaan kasus infeksi Chlamydia di Kota Medan berdasarkan data
primer. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi dan analisis faktor risiko
infeksi Chlamydia serta pemetaan data alamat dari setiap penderita yang terinfeksi Chlamydia yang berobat ke Poliklinik Obstetri Ginekologi Rumah
Sakit Umum Pirngadi Medan dan Poliklinik Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan serta Klinik Fertility Center di
Kota Medan. Pemetaan kasus Chlamydia sesuai alamat penderita dilakukan dengan menentukan koordinatnya berdasarkan Global
Positioning System GPS sesuai dengan alamat di lapangan.
Universitas Sumatera Utara
Subjek penelitian pada tahap I ini adalah seluruh ibu yang datang berobat dengan keluhan adanya vaginal discharge dan bertempat tinggal
di Kota Medan yaitu sebanyak 130 orang. Pemeriksaan adanya infeksi Chlamydia dilakukan berdasarkan pemeriksaan PCR terhadap spesimen
cervical swab yang diambil dari subjek penelitian. Pemeriksaan Chlamydia dilakukan dengan teknik PCR di Laboratorium Terpadu FK USU oleh
laboran yang telah terlatih dalam melakukan teknik PCR bersama peneliti, pemeriksaan ini dilakukan tanpa mengetahui hasil dari pemeriksaan
terhadap tanda dan gejala infeksi Chlamydia pada subjek penelitian.
Tahap II: Merupakan penelitian diagnostik untuk membentuk pendekatan syndromic management dan model klinis serta pemetaan kasus infeksi
Chlamydia melalui analisis spasial. Penelitian pada tahap II ini akan menilai pendekatan diagnostik
syndromic management berdasarkan tanda dan gejala signs and symptoms dari vaginal discharge dibandingkan dengan pemeriksaan
PCR terhadap infeksi Chlamydia. Pada penelitian diagnostik, subjek penelitian harus merupakan subjek yang diduga menderita penyakit yang
akan didiagnosis Dahlan, 2009. Pada penelitian ini subjek penelitian yang diduga terinfeksi Chlamydia adalah ibu yang mengalami vaginal
discharge, dimana vaginal discharge merupakan tanda awal dan utama infeksi Chlamydia Patel et al., 2010.
Penelitian pada tahap ini akan menggabungkan data primer dan data sekunder tentang tanda dan gejala
signs and symptoms dari ibu yang mengalami vaginal discharge. Data
Universitas Sumatera Utara
sekunder ini bersumber dari penelitian prevalensi infeksi saluran reproduksi di Kota Medan tahun 2007-2011, dimana untuk penelitian
diagnostik ini dilakukan pemilihan subjek berdasarkan kriteria inklusi seperti pada data primer yaitu subjek yang terpilih adalah subjek yang
datang berobat ke pelayanan kesehatan dengan keluhan vaginal discharge dan bertempat tinggal di Kota Medan. Dari 400 subjek pada
data sekunder ini terdapat 190 subjek yang memenuhi kriteria inklusi tersebut. Secara keseluruhan jumlah subjek yang akan dianalisa dari data
primer dan sekunder ini adalah sebanyak 320 subjek penelitian. Dengan jumlah subjek penelitian yang besar ini, maka dapat diharapkan hasil yang
diperoleh akan lebih representatif dan valid sehingga dapat membentuk pendekatan syndromic management dalam mendiagnosa infeksi
Chlamydia secara akurat, terutama karena tanda dan gejala infeksi Chlamydia ini tidak begitu spesifik. Terhadap subjek penelitian ini
dilakukan pemeriksaan mengenai tanda dan gejala dengan wawancara dan pemeriksaan ginekologis oleh dokter serta pengambilan sampel
cairan genital dengan swab cervical swab. Berdasarkan tanda dan
gejala dari vaginal discharge ini juga akan dibentuk model klinis untuk memprediksi infeksi Chlamydia serta pendekatan analisis spasial infeksi
Chlamydia berdasarkan model klinis tersebut di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian