Kromium Cr Development model for regional conservation of coastal and small islands case study of Weda Bay

130 masuk ke perairan, kromium trivalen akan dioksidasi menjadi kromium heksavalen yang lebih toksik. Gambar 40 Kapasitas asimilasi Kromium di Teluk Weda Kapasitas asimilasi kromium ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,90 variasi konsentrasi kromium di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban kromium di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 2,01 tontahun, sementara beban kromium yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 184,49 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi kromium mgliter dengan beban pencemaran kromium tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut dan baku mutu wisata bahari. Kadar kromium pada perairan tawar biasanya kurang dari 0,001 mgliter dan pada perairan laut sekitar 0,00005 mglite. Kromium trivalen tidak ditemukan di perairan tawar, sedangkan perairan laut sekitar 50 kromium merupakan kromium trivalen McNeely et al. 1979. Sumber utama pencemaran kromium di laut adalah buangan perkotaan. Di laut kromium terkonsentrasi secara signifikan di organisme. Plankton mampu mengkonsentrasi dengan faktor 104 sampai 105, sementara ikan mampu mengkonsentrasi dengan faktor 100-1.000 Mearn and Young 1977 in Bishop 1983 in Mokhtasor 2007. Kadar kromium yang diperkirakan aman bagi kehidupan akuatik adalah sekitar 0,05 mgliter dan kadar kromium 0,1 mgliter dianggap berbahaya bagi kehidupan organism laut.

h. Merkuri Hg

Merkuri Hg merupakan logam yang dianggap paling berbahaya, baik untuk organisme laut maupun manusia. Merkuri di laut berasal dari buangan industri, limpasan air hujan, dan dari atmosfer. Di air tawar, merkuri umumnya ditemukan pada bahan organic dan anorganik. Ketik masuk ke dalam air laut, merkuri tetraklorida yang terlarut terbentuk oleh ekstraksi senyawa merkuri ari 131 senyawa anorganik. Kekuatan ikatan senyawa antara sebagian senyawa anorganik dengan merkuri sangat kuat, sehingga memungkinkan senyawa ini tahan lama. Merkuri mengendap di sedimen laut, dalam kondisi anaerobic akan bereaksi dengan sulfid membentuk senyawa kompleks yang tidak terlarut dalam air Mokhtasor 2007. Merkuri adalah unsur renik pada kerak bumi, yakni hanya sekitar 0,08 mgkg Moore, 1991 in Effendi 2003. Pada perairan alami merkuri juga hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berada dalam bentuk cairan pada suhu normal. Merkuri terserap dalam bahan-bahan particular dan mengalami presipitasi. Gambar 41 Kapasitas asimilasi Merkuri di Teluk Weda Kapasitas asimilasi merkuri ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,90 variasi konsentrasi merkuri di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban merkuri di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 0,09 tontahun, sementara beban merkuri yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 8,78 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi merkuri mgliter dengan beban pencemaran merkuri tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut, baku mutu wisata bahari dan baku mutu perairan pelabuhan. Merkuri mempunyai kemampuan yang tinggi untuk ikut proses bioakumulasi pada organisme laut. Hal ini menyebabkan merkuri akan terakumulasi pada jaringan mahluk hidup. Pada plankton, merkuri terkonsentrasi dari 2-10 ngg, walaupun pernah ditemukan konsentrasi sampai 170 ngg. Pada moluska dan udang-udangan konsentrasi ini meningkat menjadi 10-2.000 ngg, dimana senyawa merkuri terikat sebagai metal merkuri dalam protein tubuhnya. Pada ikan-ikan predator seperti tuna, pedang atau salmon, konsentrasi merkuri sekitar 1.000 ngg, sementara konsentrasi maksimum yang diizinkan adalah 500 ngg Mokhtasor 2007.