Suhu Development model for regional conservation of coastal and small islands case study of Weda Bay

62 dalam arah gerakan angin. Arus yang terjadi diteluk Weda dengan kecepatan berkisar 0,07 – 0,49 mdetik dengan kecepatan arus rata-rata 0,26 mdetik. Tetapi karena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh gaya Coriolis, arus tidak bergerak searah dengan arah angin tetapi dibelokan ke arah kanan dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di belahan bumi selatan. Jadi angin dari selatan di belahan bumi utara akan membangkitkan arus yang bergerak ke arah timur laut. Arus yang dibangkitkan angin ini kecepatannya berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya berlawanan dengan arah arus di permukaan. Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara tempat yang satu dengan tempat yang lain. Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil adanya variasi densitas air laut dan slope permukaan laut. Densitas air laut bervariasi dengan suhu dan salinitas. Air tawar yang hangat adalah ringan, sementara air laut yang dingin adalah berat. Pada kedalaman yang besar di bawah 2000 m,densitas air laut hampir uniform konstan jadi variasi densitas umumnya terbatas pada lapisan dekat dengan permukaan Azis 2006. Perairan yang densitasnya rendah hangat mempunyai permukaan laut yang lebih tinggi daripada perairan yang densitasnya tinggi dingin akibatnya terdapat slope kemiringan permukaan laut antara daerah densitas rendah dan tinggi, karena adanya slope permukaan laut juga adanya slope isobar di lapisan-lapisan dalam tekanan air di daerah densitas rendah lebih besar daripada tekanan air di daerah densitas tinggi. Perbedaan tekanan ini menggerakan massa air di daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Tetapi air tidaklah benar-benar bergerak menuruni slope permukaan laut, akibat pengaruh rotasi bumi atau gaya coriolis gerakan air ini dibelokan ke arah kanan di belahan bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan. Gaya akibat perbedaan tekanan disebut gaya gradien tekanan dan gaya ini diimbangi oleh gaya coriolis yang timbul akibat rotasi bumi. Arus yang timbul sebagai akibat kesetimbangan gaya gradien tekanan dan gaya coriolis disebut arus geostropik. Kecepatan arus geostropik berkurang dengan bertambahnya kedalaman Azis 2006. Seperti dijelaskan sebelumnya, disamping arus laut yang bergerak di permukaan terdapat juga arus yang bergerak di lapisan dalam. Sirkulasi ini dikenal dengan nama sirkulasi termohalin. Arus di lapisan dalam ini bergerak lebih lambat daripada arus permukaan, namun arus ini memainkan peranan yang penting dalam pertukaran massa air di laut Azis 2006. Pada teras pertama Teluk Weda kedalaman lapisan campuran Mixed Layer Depth atau MLD bervariasi dari 22 meter menjadi 50 meter. Kedalaman MLD dengan ketebalan lebih dari 50 meter diamati pada stasiun 9, dan 12, sedangkan yang dangkal diamati pada Stasiun 10, 11 dan 20 Gambar 10. Profil suhu vertikal dan salinitas di stasiun teras pertama ditunjukkan pada Gambar 11 a b. Pada angka tersebut jelas menunjukkan adanya penurunan panas pada semua kolom air tepat di bawah MLD ke bawah. Pada permukaan MLD suhu berkisar pada suhu 27.72 o C Stasiun 12 pada pesisir barat dari teluk ke Stasiun 1 sampai suhu 28,20 o C di bagian utara. Pada batas terendah dari lapisan campuran atau di bagian atas termoklin suhu bervariasi antara 27,33-27,68 o C. Salinitas tercatat lebih tinggi dari 34 o oo pada semua stasiun menunjukkan bahwa teluk ini sangat dipengaruhi oleh Laut Halmahera. Rendahnya nilai salinitas tercatat di stasiun 10, 11 dan 20 menunjukkan bahwa pengaruh dari sungai lebih sedikit