Ekosistem Pulau-Pulau Kecil Development model for regional conservation of coastal and small islands case study of Weda Bay
11
Pulau kecil memiliki karakteristik biogeofisik yang menonjol dengan ciri- ciri sebagai berikut Dahl 1998; Bengen 2002 :
Berukuran kecil dan terpisah dari pulau indukpulau besar mainland island,
sehingga bersifat insular.
Memiliki sumberdaya alam, terutama sumberdaya air tawar yang terbatas baik air permukaan maupun air tanah, dengan daerah tangkapan airnya relatif kecil
sehingga sebagian besar aliran air permukaan masuk ke laut.
Peka dan rentan terhadap pengaruh eksternal baik alami maupun akibat kegiatan manusia, misalnya badai dan gelombang besar, serta pencemaran.
Memiliki keanekaragaman hayati teresterial rendah, namun memiliki sejumlah
jenis endemik yang bernilai ekologis tinggi.
Keanekaragaman hayati laut tinggi, dengan laju pergantian jumlah jenis tinggi akibat perubahan lingkungan.
Variasi iklim kecil, tapi potensial terjadi perubahan cepat.
Area perairannya lebih luas dari area daratannya dan relatif terisolasi dari
daratan utamanya benua atau pulau besar.
Tidak mempunyai hinterland yang jauh dari pantai. Pulau dapat dikelompokkan atas 2 dua kelompok, yaitu : pulau oseanik
dan pulau kontinental sering disebut juga sebagai pulau besar. Selanjutnya pulau oseanik dapat dibagi atas 2 dua kategori, yaitu pulau vulkanik dan pulau
koralkarang Dahl 1998; Salm et al, 2000. Sebagian besar pulau kecil adalah pulau oseanik, yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan pulau kontinental,
terlebih dengan benua, baik dilihat dari ukurannya maupun stabilitas dan penggunaannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatnya pada Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik pulau oseanik, kontinental dan benua
Pulau Oseanik Pulau Kontinental
Benua Karakteristik Geografis
Jauh dari benua
Dikelilingi oleh laut luas
Area daratan kecil
Suhu udara stabil
Iklim sering berbeda dengan
pulau kontinental terdekat
Dekat dari benua
Dikelilingi sebagian oleh laut yang sempit
Suhu agak bervariasi
Iklim mirip benua terdekat
Area daratan sangat besar
Suhu udara bervariasi
Iklim musiman
Karakteristik Geologi
Umumnya karang atau
vulkanik
Sedikit mineral penting
Tanahnya porous permeable
Sedimen atau metamorphosis
Beberapa mineral penting
Beragam tanahnya
Sedimen atau metamorphosis
Beberapa mineral penting
Beragam tanahnya
Karakteristik Biologi
Keanekaragaman hayati
rendah
Pergantian spesies cukup tinggi
Tingginya pemijahan masal
hewan laut bertulang belakang
Keanekaragaman hayati sedang
Pergantian spesies agak rendah
Seringnya pemijahan masal hewan laut bertulang belakang
Keanekaragaman hayati tinggi
Pergantian spesies biasanya
rendah
Sedikit pemijahan masal hewan laut bertulang belakang
Karakteristik Ekonomi
Sedikit sumberdaya daratan
Sumberdaya laut lebih penting
Jauh dari pasar
Sumberdaya daratan agak luas
Sumberdaya laut lebih penting
Lebih dekat pasar
Sumberdaya daratan luas
Sumberdaya laut sering tidak
penting
Pasar relatif mudah
Sumber : Salm et al. 2000
12
Pulau atau kepulauan yang terdapat di dunia dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe, dengan asal pembentukannya berdasarkan proses geologi. Tipe-tipe
utama dan asal pembentukan dari pulau disajikan sebagai berikut :
Pulau kontinental Continental Island terbentuk sebagai bagian dari
benua, dan setelah itu terpisah dari daratan utama. Karena batuan di pulau kontinental berasal dari benua, maka tipe batuannya beragam dari umur yang
berbeda dengan struktur yang kompleks. Karena itu pulau kontinental memiliki beragam jenis tanah dan kaya akan mineral Dahl 1998. Biota yang terdapat di
pulau-pulau tipe ini sama dengan yang terdapat di daratan utama.
Pulau Vulkanik Vulcanic Island sepenuhnya terbentuk dari kegiatan
gunung berapi, yang timbul secara perlahan-lahan dari dasar laut permukaan. Pulau jenis ini bukan merupakan bagian dari daratan benua, dan terbentuk di
sepanjang pertemuan lempeng-lempeng tektonik, dimana lempeng-lempeng tersebut saling menjauh. Tipe batuan dari pulau ini adalah basalt, silica kadar
rendah.
Pulau Karang Timbul Raised Coral Island adalah pulau yang terbentuk
oleh terumbu karang yang terangkat ke atas permukaan laut, karena adanya gerakan ke atas uplift dan gerkan ke bawah subsidence dari dasar laut akibat
proses geologi. Pada saat dasar laut berada dekat permukaan kurang dari 40 m, terumbu karang mempunyai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di dasar
laut yang naik tersebut. Setelah berada di atas permukaan air laut, karang akan mati dan menyisakan terumbu. Jika proses ini berlangsung terus, maka akan
terbentuk pulau karang timbul.
Pulau Daratan Rendah Low Island adalah pulau dimana ketinggian
daratannya dari muka laut tidak besar. Pada umumnya pulau-pulau daratan rendah tergolong ke dalam pulau-pulau kecil, dimana pulau ini biasa berasal dari pulau
vulkanik maupun non-vulkanik. Pulau-pulau dari tipe ini merupakan pulau yang paling rawan terhadap bencana alam, seperti taufan dan tsunami. Karena pulau
tersebut relatif datar dan rendah, maka massa air dari bencana alam yang datang ke pulau tersebut akan masuk jauh ke tengah pulau.
Pulau Atol Atolls adalah pulau karang yang berbentuk cincin, dan
umumnya tergolong ke dalam pulau-pulau kecil. Pada dasarnya pulau ini adalah pulau vulkanik yang ditumbuhi oleh terumbu karang yang pada awalnya
membentuk karang tepi fringing reef, kemudian berkembang menjadi karang penghalang barrier reef dan terakhir berubah menjadi pulau atol. Proses
pembentukan tersebut disebabkan oleh adanya gerakan ke bawah subsidance dari pulau vulkanik semula, dan oleh pertumbuhan vertikal dari terumbu karang
Stoddart 1975.
Berdasarkan morfogenesa dan potensi sumberdaya air, pulau-pulau kecil dapat diklasifikasikan atas 2 dua kelompok, yaitu kelompok pulau daratan dan
kelompok pulau berbukit Hehanussa 1988; Hehanussa dan Haryani 1998; Hehanussa dan Bakti 2005. Pulau dataran secara topografi terdiri dari 3 tiga
kelompok : pulau alluvium, pulau karangcoral dan pulau atol, tidak memperlihatkan tonjolan morfologi yang berarti. Jenis batuan geologis pulau
dataran umumnya berumur muda berupa endapan klastik jenis fluviatil dengan dasar terdiri dari lapisan endapan masif atau pecahan karangcoral. Pulau berbukit
terdiri dari 5 lima kelompok : pulau vulkanik, tektonik, teras terangkat, pulau petabah dan pulau genesis campuran, umumnya memperlihatkan morfologi
13
dengan lereng yang lebih besar dari 10
o
dan elevasi lebih besar dari 100 m di atas permukaan laut.