Arsen As Kadmium Cd

129 terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit renik dan bersifat tidak larut dalam air. Kadar kadmium pada kerak bumi sekitar 0,2 mgkg Moore 1991, selanjutnya untuk melindungi kehidupan pada ekosistem akuatik, perairan sebaiknya memiliki kadar kadmium sekitar 0,0002 mgliter. Gambar 39 Kapasitas asimilasi Kadmium di Teluk Weda Kapasitas asimilasi kadmium ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,80 variasi konsentrasi kadmium di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban kadmium di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 5,29 tontahun, sementara beban kadmium yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 490,02 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi kadmium mgliter dengan beban pencemaran kadmium tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut, baku mutu wisata bahari dan baku mutu perairan pelabuhan. Limbah yang banyak mengandung unsur kadmium umumnya berasal dari limbah industri electro-plating, kendaraan, pigmen, peleburan logam, baterai, dan pestisida. Kandungan cadmium di laut terbuka dilaporkan berkisar 0,01 – 0,05 mgliter, sementara di pantai berkisar 0,05 – 1,0 mgliter. Pada perairan tercemar mencapai 10 mgliter Bishop 1983. Faktor konsentrasi dari air laut ke plankton di laut umumna berkisar antara 100-1000. Fitoplankton di air yang tidak tercemar mengandung cadmium 300-1000 ngg berat kering, sementara pada perairan yang tercemar dilaporkan mencapai 220.000 ngg. Mengkonsumsi ikan yang tercemar cadmium dapat menyebabkan kerusakan hati Mokhtasor 2007.

g. Kromium Cr

Kromium merupakan unsur yang jarang ditemukan di perairan alami. Kerak bumi mengandung kromium sekitar 100 mgkg Moore 1991. Kromium yang ditemukan di perairan adalah kromium trivalen dan kromium heksavalen, namun pada perairan yang memiliki pH 5, kromium trivalent tidak ditemukan. Apabila 130 masuk ke perairan, kromium trivalen akan dioksidasi menjadi kromium heksavalen yang lebih toksik. Gambar 40 Kapasitas asimilasi Kromium di Teluk Weda Kapasitas asimilasi kromium ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,90 variasi konsentrasi kromium di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban kromium di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 2,01 tontahun, sementara beban kromium yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 184,49 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi kromium mgliter dengan beban pencemaran kromium tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut dan baku mutu wisata bahari. Kadar kromium pada perairan tawar biasanya kurang dari 0,001 mgliter dan pada perairan laut sekitar 0,00005 mglite. Kromium trivalen tidak ditemukan di perairan tawar, sedangkan perairan laut sekitar 50 kromium merupakan kromium trivalen McNeely et al. 1979. Sumber utama pencemaran kromium di laut adalah buangan perkotaan. Di laut kromium terkonsentrasi secara signifikan di organisme. Plankton mampu mengkonsentrasi dengan faktor 104 sampai 105, sementara ikan mampu mengkonsentrasi dengan faktor 100-1.000 Mearn and Young 1977 in Bishop 1983 in Mokhtasor 2007. Kadar kromium yang diperkirakan aman bagi kehidupan akuatik adalah sekitar 0,05 mgliter dan kadar kromium 0,1 mgliter dianggap berbahaya bagi kehidupan organism laut.

h. Merkuri Hg

Merkuri Hg merupakan logam yang dianggap paling berbahaya, baik untuk organisme laut maupun manusia. Merkuri di laut berasal dari buangan industri, limpasan air hujan, dan dari atmosfer. Di air tawar, merkuri umumnya ditemukan pada bahan organic dan anorganik. Ketik masuk ke dalam air laut, merkuri tetraklorida yang terlarut terbentuk oleh ekstraksi senyawa merkuri ari