Tujuan dan Manfaat Penelitian Kebaruan atau Novelty

6 7 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Teluk

Teluk adalah air yang dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya atau air yang ketiga sisinya dikelilingi oleh daratan. Teluk ditemukan diantara tanjung-tanjung. Teluk dan tanjung sering ditemukan bersama pada sisi pantai yang sama, juga membentuk garis pantai yang disebut garis pantai discordant Rini 2008. Teluk adalah bagian perairan pedalaman internal waters yang ditutup oleh garis dasar penutup teluk, muara, pelabuhan dan garis-garis dasar yang menutup lekukan di pantai sampai 100 mil laut dan maksimum 125 mil laut. Dengan kata lain, perairan pedalaman adalah bagian dari laut yang berada ke arah daratan dari garis dasar kepulauan Rais 2003. Definisi Teluk Bay berdasarkan UNCLOS 1982 adalah lekukan ke arah darat, di mana garis penutup teluk mencakup air dalam teluk yang sama atau lebih luas dari laut yang dicakup oleh radius penutup teluk sama. Sebaliknya jika cakupan oleh radius penutup teluk lebih luas daripada air dalam teluk maka tidak diberlakukan sebagai teluk, walaupun mungkin sehari-hari orang menyebutnya “teluk” Rais 2003. Untuk penerapan UU No. 22 Tahun 1999 disepakati bahwa jika panjang garis penutup teluk maksimum 12 mil, maka teluk dapat ditutup dengan garis dasar. Dengan kata lain, jika garis penutup teluk lebih panjang dari 12 mil, maka garis penutup teluk tidak dapat dipakai sebagai garis dasar untuk menentukan batas wilayah laut. Ketentuan UNCLOS untuk garis dasar negara kepulauan dibolehkan menarik garis penutup teluk maksimum 24 mil laut. UNCLOS 1982 Article 10 Misalnya garis penutup teluk tidak memenuhi syarat sebagai garis dasar untuk menentukan batas, karena lebih panjang dari 12 mil, maka dicari semua alternatif, di mana garis dasar tersebut maksimum 12 mil laut. Jika, misalnya, garis penutup melebihi 12 mil, seperti garis 1 dalam kasus ini, maka harus dicari alternatif lain untuk garis penutup teluk sebagai garis dasar, misalnya garis 2. Kalau inipun tidak memenuhi syarat, maka alternatif garis 3 yang dipilih, dan seterusnya, sampai memperoleh garis penutup teluk 12 mil.

2.2 Ekosistem Estuaria

Estuaria adalah wilayah pesisir semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan. Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang merupakan endapan yang di bawa oleh air tawar dan air laut Bengen 2002. Daerah estuaria adalah daerah peralihan antara laut dan sungai dengan salinitas yang lebih rendah dari laut dan sedikit lebih tinggi dari perairan tawar. Pada zona peralihan inilah terjadi percampuran antara air laut dan air sungai. Pola percampuran ini sangat dipengaruhi oleh topografi dari pantai itu sendiri dan sudah barang tentu pola percampurannya memberikan stratifikasi yang berbeda pula terhadap estuaria itu sendiri. Bentukan estuaria itu sendiri dapat terjadi dalam dua pola bentukan. Bentukan yang pertama adalah bentukan asli yang merupakan bentukan dari pola topografi yang secara alami terjadi pertemuan 8 antara air laut dan air tawar. Namun pola bentukan ini amat sangat umum bahkan menyatukan pengkategorian estuaria pada daerah pertemuan antara laut dan sungai serta daerah tanpa adanya aliran sungai namun terdapat sumbar air tawar seperti pada daerah-daerah basah wetland dan kawasan lainnya. Bentukan yang kedua adalah bentukan dengan model sirkulasi air laut dan air sungai. Bentukan ini sangat di berkaitan dengan pola pasang surut, arus air sungai dan arus pantai, topografi dan kedalaman dari perairan itu sendiri. Ekosistem estuaria merupakan ekosistem yang kaya dan komplit unsur hara dengan berbagai makhluk hidup yang tumbuh dan berkembang didalamnya. Pada ekosistem ini biota yang hidup mempunyai toleransi yang tinggi untuk dapat bertahan hidup, karena merupakan daerah peralihan antara sungai dan laut. Tingginya tingkat pemanfaatan di daerah estuaria menimbulkan berbagai dampak lingkungan seperti hilangnya sumberdaya estuaria. Pengembangan sumberdaya estuaria yang dilakukan secara tidak terencana telah mengakibatkan berbagai dampak baik yang berlangsung dalam waktu yang singkat maupun dalam jangka lama seperti kerugian ekonomi opportunity cost Dahuri et al. 2001. Secara fisik dan biologis, estuaria merupakan ekosistem produktif yang setaraf dengan hutan hujan tropik dan terumbu karang Bengen 2002, karena : 1. Estuaria berperan sebagai jebak zat hara yang cepat didaur ulang. 2. Beragamnya komposisi tumbuhan di estuaria baik tumbuhan makro makrofiton maupun tumbuhan mikro mikrofiton, sehingga proses fotosintesis dapat berlangsung sepanjang tahun. 3. Adanya fluktuasi permukaan air terutama akibat aksi pasang surut, sehingga antara lain memungkinkan pengangkutan bahan makanan dan zat hara yang diperlukan berbagai organisme estuaria. Fungsi ekologis estuaria secara umum mempunyai peran penting sebagai berikut : 1 sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut tidal circulation, 2 penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan ikan, udang dll yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan feeding ground, dan 3 sebagai tempat untuk bereproduksi danatau tempat tumbuh besar nursery ground terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Pemanfaatan estuaria secara umum oleh manusia sebagai berikut : 1 sebagai tempat pemukiman, 2 sebagai tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, 3 sebagai jalur transportasi, dan 4 sebagai pelabuhan dan kawasan industri. Estuaria dapat dikelompokkan atas 4 empat tipe, berdasarkan karakteristik geomorfologinya Bengen 2002, karena : 1. Estuaria dataran pesisir; paling umum dijumpai, yaitu pembentukannya terjadi akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian pantai yang landai. 2. Laguna Gobah atau teluk semi tertutup; terbentuk oleh adanya beting pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai, sehingga menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut. 3. Fjords; merupakan estuaria yang dalam, terbentuk oleh aktifitas glasier yang mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.