Tembaga Cu Timbal Pb

134 sehingga pengaruhnya terhadap tanaman relatif kecil. Kadar timbal pada kerak bumi sekitar 15 mgkg. Sumber alami utama timbal adalah galena PbS, gelesite PbSO4 dan cerrusite PbCO3 Novotny and Olem 1994; Moore 1991 in Effendi 2003. Gambar 44 Kapasitas asimilasi Timbal di Teluk Weda Kapasitas asimilasi timbal ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,90 variasi konsentrasi timbal di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban timbal di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 1,05 tontahun, sementara beban timbal yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 97,86 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi timbal mgliter dengan beban pencemaran timbal tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut, baku mutu wisata bahari dan baku mutu perairan pelabuhan. Pencemaran timbal ke laut juga berasal dari buangan di wilayah pesisir dari daratan dan dari atmosfer. Limbah yang mengandung unsur Pb umumnya berasal dari limbah industri cat, baterai, bahan bakar mobil, dan pigmen. Timbal akan mengendap di sedimen dan dapat mengalami bioakumulasi pada organisme laut. Plankton mempunyai kemampuan meningkatkan konsentrasi Pb dari air laut di dalam selnya. Rata-rata konsentrasi Pb dalam sedimen laut dalam adalah 27-45 mgg, sementara di laut Irlandia, yang tercemar oleh buangan industri, konsentrasi Pb mencapai 600 mgg sedimen Mukhtasor 2007.

l. Seng Zn

Unsur seng merupakan unsur logam berat yang kurang beracun bila dibandingkan dengan unsure logam berat lainnya. Kandungan seng di perairan laut yang tercemar mencapai 100 ppm di perairan pantai dan sedimennya. Namun konsentrasi ini menurun ketika mengikuti proses rantai makanan. Limbah yang banyak mengandung unsur seng umumnya berasal dari limbah industry baterai, campuran logam galvanisir, karet dan limbah pertambangan Mokhtasor 2007. 135 Gambar 45 Kapasitas asimilasi Seng di Teluk Weda Kapasitas asimilasi seng ditentukan dengan persamaan regresi dengan koefisien determinasi artinya 99,40 variasi konsentrasi seng di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban seng di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 5,45 tontahun, sementara beban seng yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 529,19 tontahun. Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi seng mgliter dengan beban pencemaran seng tontahun masih berada di bawah baku mutu biota laut. Seng zinc termasuk unsur yang terdapat dalam jumlah berlimpah di alam. Kelarutan unsur seng dan oksida seng dalam air relatif rendah. Seng yang berikatan dengan klorida dan sulfat mudah terlarut, sehingga kadar seng dalam air sangat dipengaruhi oleh bentuk senyawanya. Ion seng mudah terserap ke dalam sedimen dan tanah. Silika terlarut dapat meningkatkan kadar seng, karena silica mengikat seng. Jika perairan bersifat asam, kelarutan seng meningkat. Kadar seng pada perairan alami 0,05 mgliter Moore 1991 in Effendi 2003; pada perairan asam mencapai 50 mgliter; dan pada perairan laut 0,01 mgliter McNeely et al. 1979 in Effendi 2003. Dahuri et al. 2001, mengemukakan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat tercapai apabila pemanfaatan sumberdaya alam tidak melebihi fungsi ekologis sumberdaya tersebut. Berdasarkan kemampuan daya dukung carrying capacity dan kemampuan alamiah untuk memperbaharui assimilative capacity, serta kesesuaian penggunaannya, kawasan pantai dan terumbu karang menjadi sasaran atas kegiatan eksploitasi sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan akibat tuntutan pembangunan yang masih cenderung lebih menitikberatkan bidang ekonomi. Semakin banyak manfaatkeuntungan ekonomis diperoleh, maka semakin berat pula beban kerusakan lingkunganekologis yang ditimbulkannya. Begitu pula sebaliknya, bila semakin sedikit manfaatkeuntungan ekonomis, semakin ringan pula kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.