125
asimilasi sebesar 21,09 tontahun, sementara beban ammonia yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 2.047,57 tontahun.
Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi ammonia mgliter dengan beban pencemaran ammonia tontahun masih berada di bawah
baku mutu biota laut dan baku mutu perairan pelabuhan. Kadar amonia pada perairan alami biasanya kurang dari 0,1 mgliter
McNeely et al. 1979 in Effendi 2003. Kadar amonia bebas yang tidak terionisasi NH
3
pada perairan tawar sebaiknya tidak lebih dai 0,02 mgliter. Jika kadar amonia bebas lebih dari 0,2 mgliter, perairan bersifat toksit bagi beberapa jenis
ikan Sawyer and McCarty 1978 in Effendi 2003. Kadar ammonia yang tinggi merupakan indikasi adanya pencemaran bahan organik yang berasal dari limbah
domestik, industri, dan limpasan run-off dari pupuk pertanian. Kadar ammonia yang tinggi dapat juga ditemukan pada dasar danau yang mengalami kondisi tanpa
oksigen anoxic.
b. Nitrit NO
2
Di perairan alami, nitrit NO
2
biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan
keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk peralihan intermediate antara amonia dan nitrat nitrifikasi, dan antara nitrat dan gas nitrogen denitrifikasi.
Denitrifikasi berlangsung pada kondisi anaerob. Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan relatif kecil
karena segera dioksidasi menjadi nitrat.
Gambar 35 Kapasitas asimilasi Nitrit di Teluk Weda Kapasitas asimilasi nitrit ditentukan dengan persamaan regresi
dengan koefisien determinasi artinya
99,90 variasi konsentrasi nitrit di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban nitrit di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu
menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 1,66 tontahun, sementara beban nitrit yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 152,49 tontahun.
126
Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi nitrit mgliter dengan beban pencemaran nitrit tontahun masih berada di bawah
baku mutu biota laut dan baku mutu wisata bahari. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001 mgliter dan sebaliknya
tidak melebihi 0,06 mgliter Canadian Council of Resource and Environment Ministers 1987 in Effendi 2003. Di perairan, kadar nitrit jarang melebihi 1
mgliter Sawyer and McCarty 1978 in Effendi 2003. Kadar nitrit yang lebih dari 0,05 mgliter dapat bersifat toksit bagi organisme perairan yang sangat sensitif
Moore 1991 in Effendi 2003.
c. Nitrat NO
3
Nitrat NO
3
adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat nitrogen
sangat mudah larut dlam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang merupakan
proses oksidasi amonia menjadi nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen yang berlangsung pada kondisi anaerob.
Gambar 36 Kapasitas asimilasi Nitrat di Teluk Weda Kapasitas asimilasi nitrat ditentukan dengan persamaan regresi
dengan koefisien determinasi artinya
98,90 variasi konsentrasi nitrat di pesisir dan pulau-pulau kecil dijelaskan oleh beban nitrat di estuari. Hasil perpotongan garis regresi dengan garis baku mutu
menghasilkan nilai kapasitas asimilasi sebesar 48,79 tontahun, sementara beban nitrat yang masuk ke perairan rata-rata sebesar 44.357,84 tontahun.
Hasil analisis kapasitas asimilasi menunjukkan bahwa konsentrasi nitrat mgliter dengan beban pencemaran nitrat tontahun masih berada di bawah
baku mutu biota laut dan baku mutu wisata bahari. Nitrat dapat digunakan untuk mengelompokkan tingkat kesuburan perairan.
Perairan oligotropik memiliki kadar nitrat antara 0 - 1 mgliter, perairan