Ganja Cannabis Cimeng Opioid

40 Penelitian Kurniawati Oktaviana pada tahun 2016 yang berjudul “Ragam Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Biologi Di MAN Kotamadya Yogyakarta” menunjukkan bahwa pertanyaan yang diajukan oleh guru dalam pembelajaran biologi menekankan pada ranah kognitif dan cenderung mengajukan pertanyaan tertutup. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh siswa dalam pembelajaran biologi juga cenderung menekankan pada ranah kognitif dan pertanyaan tertutup. Penelitian mengenai kegiatan bertanya pada proses pembelajaran berikutnya dilakukan oleh Asri Fathianihayati pada tahun 2016. Penelitian ini berjudul “Ragam Pertanyaan Siswa MAN Yogyakarta III dalam Pembelajaran Biologi Berdasarkan Perbedaan Pokok Bahasan” menunjukkan pertanyaan yang muncul dalam pembelajaran biologi yaitu C1, C2, C3, C4, dan C5 serta ragam pertanyaan pada setiap pokok bahasan berbeda karena kegiatan pembelajaran dan metode pembelajaran pada setiap pokok bahasan juga berbeda.

H. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara peserta didik yang belajar dan guru yang membelajarkan. Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menuntut lima pengalaman belajar berupa mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi akan mempengaruhi interaksi yang terjadi pada guru dan peserta didik. Interaksi antar proses belajar oleh peserta didik dan membelajarkan oleh guru 41 diharapkan dapat terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara optimal Nuryani, 2005: 5. Bertanya merupakan bentuk interaksi guru dan peserta didik yang sangat penting untuk mengefektifkan pembelajaran biologi yang dilaksanakan. Dillon dalam Ari Widodo 2006: 141 berpendapat bahwa peserta didiklah yang harus banyak bertanya sebab peserta didiklah yang sesungguhnya belajar. Martin et al 2005: 249 menyatakan bahwa pertanyaan sangat berharga dan menunjukkan ketertarikan mereka pada topik yang dibahas. Sementara itu, kunci utama dalam pembelajaran menurut Carin Sund 1964: 42 adalah ketertarikan akan materi yang sedang dibahas sehingga menstimulasi peserta didik untuk berpikir. Pembelajaran biologi menyangkut sifat materi yang fenomenanya dapat ditangkap panca indra dan tidak dapat ditangkap panca indra secara langsung. Fenomena biologi yang bisa ditangkap panca indra langsung, cenderung lebih mudah diamati dibandingkan dengan fenomena yang tidak dapat ditangkap panca indra secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, ragam pertanyaan peserta didik yang muncul sangat penting untuk diketahui terkait dengan sifat materinya untuk mengatahui pengaruhnya pada hasil pembelajaran yang dicapai. Analisis pertanyaan peserta didik selanjutnya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi sehingga lebih efektif dalam mencapai tujuan pendidikan.