8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pembelajaran Biologi
Proses belajar mengajar adalah kesatuan dua proses antara peserta didik yang belajar dan guru yang membelajarkan. Kedua proses ini harus disadari
oleh peserta didik yang sedang belajar dan guru yang membelajarkan. Interaksi antar proses belajar oleh peserta didik dan membelajarkan oleh guru
diharapkan dapat terjalin interaksi yang saling menunjang agar hasil belajar peserta didik dapat tercapai secara optimal lewat proses belajar mengajar
tersebut Nuryani, 2005: 5. Pembelajaran menurut Sudjana adalah setiap upaya yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan proses belajar. Pendapat lain menurut Nasution pembelajaran
adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik- baiknya dan menghubungkan dengan peserta didik sehingga terjadi proses
belajar. Pembelajaran menurut Gulo didefinisikan sebagai usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar peserta
didik. Lingkungan yang dimaksud menyangkut guru, alat peraga, perpustakaan, labolatorium, dan ruang belajar, serta hal-hal lain yang relevan
untuk mendukung proses belajar peserta didik Sugihartono, 2007: 80. Pembelajaran sains menurut Carin and Sund Titin, 2012: 246 meliputi
empat hal, yaitu produk, proses, sikap, dan teknologi. Pembelajaran sains yang diajarkan sesuai dengan hakikat sains akan menjadi sarana strategis untuk
9 mengembangkan berbagai aspek kognitif, afektif, dan keterampilan proses
sains. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk
rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Menurut Paidi 2012: 14, biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan
tersendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lain. Cara mempelajari biologi semestinya berbeda dibandingkan dengan ilmu-ilmu yang lainnya. Biologi
mempelajari makhluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan tingkat organisasinya. Pembelajaran biologi dalam prosesnya diharapkan
mampu menciptakan peluang dan kondisi yang memungkinkan peserta didik dapat berinteraksi dengan berbagai objek belajar sebagai sumber ilmu.
B. Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
Pendekatan pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 65 th 2013 tentang Standar Proses yaitu
pendekatan ilmiahsaintifik atau scientific approach. Pendekatan saintifik mencakup tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam
proses pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, ranah sikap bertujuan agar peserta didik tahu tentang mengapa. Ranah keterampilan bertujuan agar peserta
didik tahu tentang bagaimana. Ranah pengetahuan bertujuan agar peserta didik tahu tentang apa. Hasil akhirnya adalah penguasaan kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang seimbang sehingga menjadi manusia yang