Uji Prasyarat Analisis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
106
Hasil observasi perkembangan sosial emosional anak sebelum diberikan perlakuantreatment pretest diperoleh hasil rata-rata 27,82. Berdasarkan hasil
awal yang diperoleh tersebut, maka perkembangan sosial emosional yang dimiliki anak masih bisa ditingkatkan agar lebih baik lagi.
Rendahnya kemampuan sosial emosional yang dimiliki anak dikarenakan pada kegiatan pembelajaran belum menggunakan media yang mendukung
anak, sehingga proses pembelajaran masih bersifat abstrak dan belum ada tindakan yang aktif untuk mendukung kegiatan pembelajarn, sehingga anak
masih terlihat pasif dalam mengikuti kegiatan. Menurut Papalia 2001: 314 proses perkembangan sosial emosional akan menjadi suatu tindakan sosial
manakala ada terjadinya proses perhatian, proses ingatan, proses reproduksi gerak, proses pembentukan, penguatan motivasi, dan inisiatif pada diri anak
itu sendiri. Melihat hal tersebut maka dibutuhkan suatu perubahan dalam proses pembelajaran. Selain itu, menurut Rita Eka Izzaty 2005: 73
menyatakan bahwa tujuan pembelajaran sosial emosional anak usia dini adalah sebagai berikut, menyediakan kesempatan bagi anak untuk
menggunakan perspektif orang lain, mengenali elemen sosial dari permainan, merencanakan berbagai pengalaman bermain, termasuk pengalaman sendiri
dan pengalaman kelompok, memfasilitasi interaksi sosial di dalam bermain, menyediakan metode prososial atau menolong orang lain dengan suka rela,
mengenali dan menghargai emosi anak. Dengan menggunaka media audio, anak diberikan beberapa sajian yang
berbentuk cerita dan permainan yang akan dilakukan. Cerita yang diberikan
107
sebagai petunjuk untuk dapat mengikuti permainan, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami secara langsung
pengalaman yang memungkinkan anak mengkonstruk nilai-nilai sosial sehingga dapat terinternalisasi dalam diri anak dan pada akhir dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses kegiatan pembelajaran yang diberikan menggunakan media
audio dengan bantuan dari guru untuk menyampaikan materi kepada anak sesuai dengan kompetensi dasar yang diberikan, hal ini sesuai dengan
pendapat Daryanto 2010: 48 yang mengatakan bahwa media audio juga termasuk dalam model pembelajaran interaktif. Media audio mampu
mengajak anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, meskipun ajakan untuk ikut berpartisipasi tersebut sebenarnya hanyalah
bersifat maya semu, karena dengan menggunakan media audio dengan sajian cerita dan permainan menurut Eliyawati 2005: 117 media audio dapat
merangsang pikiran anak, seperti anak dapat membayangkan isi atau pesan yang ada di audio seperti anak dapat memberikan perhatian lebih dalam
kegiatan pembelajaran, anak sudah mampu mengungkapkan perasaannya seperti perasaan senang, sedih, antusias, baik hati, nakal dsb. Hal tersebut
dikuatkan oleh pendapat Sadiman 2005: 51 bahwa media audio dapat menggantikan peran dari guru, sajian permainan yang ada dalam audio berisi
seolah-olah narrator mengajak anak untuk ikut berpartisipasi aktif. Isi dari audio berkaitan dengan sosial emosional anak yaitu dalam permainan, anak
disuruh untuk membentuk kelompok, saling bekerjasama, dan saling berbagi