Pengertian Perkembangan Sosial Emosional
40
4 Reaksi emosi mencerminkan individualitas Semasa bayi, reaksi emosi yang ditunjukkan anak relatif sama.
Secara bertahap, dengan adanya pengaruh faktor belajar dan lingkungan, perilaku yang menyertai berbagai emosi anak semakin
diindividualisasikan. Seorang anak akan berlari ke luar dari ruangan jika mereka ketakutan, sedangkan anak lainnya mungkin
akan menangis atau menjerit.
5 Emosi berubah kekuatannya Dengan meningkatnya usia, emosi anak pada usia tertentu
berubah kekuatannya. Emosi anak yang tadinya kuat berubah menjadi lemah,sementara yang tadinya lemah berubah menjadi
emosi yang kuat. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan dorongan, perkembangan intelektual dan perubahan minat dan
sistem nilai.
6 Emosi dapat diketahui melalui gejala perilaku Emosi yang dialami anak dapat pula dilihat dari gejala perilaku
anak seperti : melamun, gelisah, menangis, sukar berbicara atau dari tingkah laku yang gugup seperti menggigit kuku atau
menghisap jempol.
Menurut Soemariati 2000: 35 karakteristik emosional anak Taman Kanak-kanak diantaranya:
1 Anak TK cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut. 2 Sering iri hati terhadap teman, anak seringkali memperebutkan
perhatian guru. Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
karateristik anak kelompok A cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Anak masih sering marah jika secara tidak
sengaja disenggol oleh teman, anak sering membangkang apabila diberi perintah oleh guru, dan anak memiliki perilaku yang agresif.
Dalam sajian yang diberikan audio, karakteristik anak akan terlihat pada saat permainan menebak bunyi atau suara. Anak saling berebut
untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam audio, dengan hal tersebut
41
maka anak dapat mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Emosi yang dimaksud antara lain senang, sedih dan antusias.