35
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
kerja sama.
Perkembangan sosial pada anak TK biasanya dimaksudkan sebagai proses pembentukan social self pribadi dalam masyarakat, yakni
pribadi dalam keluarga, budaya, bangsa dan seterusnya. Selain itu juga merupakan perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri
dengan aturan-aturan yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat.
b. Pengertian Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak dalam diri individu yang sifatnya disadari. Emosi itu sendiri muncul
secara tiba-tiba berdasarkan keadaan atau situasi yang ada pada suatu peristiwa.
Goleman 1995: 411 menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis
dan psikologis serta serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Morrison dalam Harun Rasyid dkk, 2012: 101 berpendapat bahwa
perkembangan emosi sangat penting dalam perkembangan jiwa anak, seperti makna menerima dan memberi. Setiap anak akan dihadapkan
pada keadaan yang saling tolak belakang antara emosi positif dan emosi negatif terkait dengan kematangan kehidupan sosial emosional
anak. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat dipahami
bahwa emosi merupakan suatu keadaan yang kompleks, dapat berupa
36
perasaan atau getaran jiwa yang ditandai oleh perubahan biologis yang muncul menyertai terjadinya suatu perilaku. Perkembangan emosional
berkaitan dengan cara anak memahami, mengekspresikan dan belajar mengendalikan
emosinya seiring
dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak.
c. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional
Pada anak TK sudah dapat berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Hal tersebut dikarenakan pada anak sudah memiliki
kemampuan dalam perkembangan sosial yang ada dalam dirinya. Namun, kadang orang tua dan pendidik kurang memperhatikan aspek
tersebut. Sosial emosional anak usia dini merupakan suatu proses belajar
anak bagaimana berinteraksi dengan orang lain sesuai dengan aturan sosial yang ada dan anak lebih mampu mengendalikan perasaan-
perasaannya sesuai dengan kemampuan mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan tersebut M. Ramli, 2005: 208. Sosial
emosional anak berlangsung secara bertahap dan melalui proses penguatan dan modeling Conny R. Semiawan, 2000: 153.
Menurut Martinko dalam Harun Rasyid, 2012: 98 pada tahap perkembangan ini mereka juga telah mampu memaknai suatu kejadian
sebagai struktur dan proses sosial emosional seperti konsep diri, standar, dan tujuan pembentukan nilai. Hal tersebut ditandai dengan
adanya rencana, sebagai bagian dari tindakan dalam situasi sosial
37
tertentu. Proses perkembangan sosial akan menjadi suatu tindakan sosial, seperti dikatakan Papalia 2001: 314 manakala ada terjadinya
proses perhatian, proses ingatan, proses reproduksi gerak, proses pembentukan dan penguatan motivasi, dan inisiatif pada diri anak itu
sendiri. Rosmala Dewi 2005: 18 menyatakan bahwa sosial emosional
merupakan kemampuan mengadakan hubungan dengan orang lain, terbiasa untuk bersikap sopan santun, mematuhi peraturan dan disiplin
dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menunjukkan reaksi emosi yang wajar. Pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa sosial
emosional anak
dalam pembelajaran
disekolah memerlukan
pengarahan dan stimulus dari seorang guru, oleh karena itu guru diharapkan dapat memfasilitasi perkembangan tersebut dengan model
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak agar perkembangan anak dapat berkembang secara optimal. Pembelajaran sosial emosional
dengan menggunakan media diharapkan dapat memberikan model bagi anak untuk dicontoh dalam kehidupannya.
Sosial emosional anak usia dini mempunyai beberapa aspek yang sangat esensial yang perlu dikembangkan, aspek tersebut meliputi
perkembangan emosi dan hubungan pertemanan, perkembangan identitas diri, perkembangan kesadaran identitas jenis kelamin, serta
perkembangan moral Conny R. Semiawan, 2000: 149. Selain itu Rita Eka Izzaty dkk 2008: 92 berpendapat bahwa ada beberapa