41 Anak autistik tidak dapat mentoleransi makanan dengan kandungan
gluten dan kasein, hal tersebut dikarenakan anak autistik juga mengalami gangguan pada enzim pencernaannya sehingga gluten dan kasein tidak dapat
dicerna dengan sempurna. Hal tersebut disebabkan karena, Makanan yang mengandung gluten dan kasein tidak dapat dicerna
secara sempurna oleh sistem pencernaan anak autistik. Peptid rangkaian protein dari kasein di jaringan otak anak berubah menjadi
morfin yang 100 kali lebih jahat dari morfin biasa. Hal ini dapat menimbulkan keluhan diare, hiperaktifitas, emosi tidak stabil, marah-
marah, mengamuk atau mengalami gangguan tidur Gusti. 2011: 3.
Oleh sebab itu, orang dengan gangguan sistem pencernaan dan anak autistik sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan gluten
dan kasein beserta olahannya melihat banyaknya akibat atau dampak negatif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan tersebut.
7. Dampak Positif yang Ditimbulkan Jika Anak Autistik Tidak
Mengkonsumsi Gluten dan Kasein
Penyandang autistik dianjurkan untuk berdiet makanan bebas gluten bebas kasein karena selain dapat memperbaiki gangguan pencernaan,
pantangan mengkonsumsi gluten dan kasein juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku autistik Amilia, 2012: 11. Pelaksanaan pantangan makan
gluten dan kasein tentunya akan berpengaruh positif pada perkembangan anak autistik sehingga pantangan makan ini sangat dianjurkan.
Pantangan makan makanan mengandung gluten dan kasein sangat dianjurkan karena jika pantangan makan tersebut tidak dilaksanakan maka
anak autistik akan terganggu dalam proses pembelajaran akibat gejala negatif yang ditimbulkan. Contoh keberhasilan pelaksanaan pantangan
42 makan makanan yang mengandung gluten dan kasein adalah sebagai
berikut, Pemantauan yang dilakukan terhadap anak penyandang Autistik yang
diminta menghindari makanan selama tiga bulan mengalami perkembangan yang cukup baik pada anak terutama perubahan
perilaku ke arah positif, gangguan perilaku interaksi sosial antara lain rasa malu yang tidak wajar, tidak ada kontak mata dan suka
menyendiri mengalami penurunan yang signifikan Sri dalam Hasan, 2014: 4.
Berdasarkan contoh di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan
pantangan makan makanan yang mengandung gluten dan kasein sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian pembelajaran sehingga
pantangan makan makanan mengandung gluten dan kasein perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ahli lain menjelaskan saat
melaksanakan pantangan makan makanan mengandung gluten dan kasein, perbaikan pada perilaku anak menjadi lebih baik, anak menjadi lebih tenang,
dapat berinteraksi, dapat mengendalikan emosi dengan baik dan konsentrasi belajar dikelas menjadi lebih fokus Amilia, 2012: 5-6.
Dampak positif yang ditimbulkan dari pantangan makanan mengandung gluten dan kasein pada siswa autistik dapat membantu siswa
menjadi lebih fokus dikelas karena gejala-gejala autistik akan berkurang sehingga diharapkan anak menjadi lebih siap untuk melaksanakan
pembelajaran. Menurut Rosmha, 2013: 2 anak yang tidak mengkonsumsi makanan mengandung gluten dan kasein akan mengalami pengurangan pada
gejala-gejala autistik dibandingkan anak-anak yang masih mengkonsumsi makanan dengan kandungan gluten dan kasein. Dengan demikian dapat
ditegaskan bahwa pantangan makan makanan mengandung gluten dan