39 segar, susu bubuk, mentega, keju, coklat dan eskrim Edi, 2010: 6, semua
susu ternak, malt milk, ovaltine, soda, mayonise dan bumbu salad, jenis panganan yang kemungkinan besar mengandung kasein adalah pancakes,
waffle dan pie Lies, 2013: 46-47. Namun, jenis makanan seperti pancakes, waffle dan pie tidak selalu mengandung kasein karena jika sajian makanan
tersebut bahan utamanya yaitu tepung terigu diganti dengan tepung lainnya maka tentunya makanan tersebut terbebas dari kandungan kasein.
Makanan sumber kasein yaitu susu dan hasil olahannya misalnya es krim, keju, mentega, yogurt dan makanan yang mengandung campuran susu
Hasan, 2014: 1 sangat mudah ditemui dan mudah untuk dikenali. Sumber lainnya mengatakan bahwa,
Sumber kasein lainnya adalah susu sapi, susu kambing, susu sapi segar, susu sapi cair kemasan, hasil olahan kasein adalah susu kental
manis, susu full cream, mentega, keju, yoghurt, susu fermentasi, susu bubuk skim, sumber kasein terselubung adalah es krim, permen susu,
coklat, soda gembira, jus dengan susu Edi, 2010: 6-7.
Dengan demikian, makanan yang mengandung kasein sesungguhnya sangat dekat dan biasa dikonsumsi dengan jumlah yang banyak karena kasein
selain terdapat pada susu juga terdapat pada produk olahannya dan makanan lain dengan kasein terselubung seperti ikan tuna dalam kaleng, soda, es
krim, permen susu dan jus dengan kandungan susu.
6. Dampak Negatif yang ditimbulkan dari Konsumsi Gluten dan Casein
pada Anak Autistik
Pengkomsumsian makanan yang mengandung gluten dan kasein merupakan hal yang wajar namun tidak semua orang aman mengkonsumsi
40 makanan yang mengandung gluten dan kasein. Gluten dan kasein biasanya
tidak boleh dikonsumsi oleh orang dengan gangguan sistem pencernaan karena gluten dan kasein memiliki ikatan protein yang sangat kompleks dan
sulit dicerna oleh tubuh. Tanda seseorang mengalami intoleransi terhadap gluten dan kasein adalah,
Penderita penyakit seliak pencernaan tidak dapat menoleransi protein yang disebut gluten. Tanda penyakit seliak meliputi nyeri abdomen
dan kembung berulang, diare kronik, penurunan berat badan, feses yang sangat bau dan pucat, anemia yang tidak dapat dijelaskan, gas
dalam perut, nyeri tulang, perubahan perilaku, lemah dan pewarnaan gigi Wilkins, 2008: 197-198.
Pengkonsumsian gluten dan kasein selain berpengaruh pada penderita gangguan pencernaan dilaporkan pula berpengaruh terhadap aktivitas anak
terutama pada anak autistik. Penderita penyakit pencernaan termasuk anak autistik akan mengalami intoleransi pada makanan yang mengandung
gluten. Hal yang paling mudah diamati dari akibat mengkonsumsi gluten pada
anak autistik adalah terjadinya perubahan perilaku ke arah yang negatif. “Pengonsumsian makanan yang mengandung gluten dan kasein dapat
menyebabkan reaksi peradangan yang mempengaruhi fungsi otak, jenis makanan yang diberikan akan mempengaruhi perilaku penderita autistik
seperti hiperaktif Nurlienda, 2012: 11”. Tanda penyakit intoleransi tersebut akan mengganggu kesiapan belajar anak dan sangat mengkhawatirkan
sehingga jika seseorang mengalami intoleransi terhadap gluten dan kasein khususnya pada anak autistik sebaiknya menghindari pengkonsumsiannya
agar gejala-gejala negatif yang ditimbulkan dapat dikurangi.
41 Anak autistik tidak dapat mentoleransi makanan dengan kandungan
gluten dan kasein, hal tersebut dikarenakan anak autistik juga mengalami gangguan pada enzim pencernaannya sehingga gluten dan kasein tidak dapat
dicerna dengan sempurna. Hal tersebut disebabkan karena, Makanan yang mengandung gluten dan kasein tidak dapat dicerna
secara sempurna oleh sistem pencernaan anak autistik. Peptid rangkaian protein dari kasein di jaringan otak anak berubah menjadi
morfin yang 100 kali lebih jahat dari morfin biasa. Hal ini dapat menimbulkan keluhan diare, hiperaktifitas, emosi tidak stabil, marah-
marah, mengamuk atau mengalami gangguan tidur Gusti. 2011: 3.
Oleh sebab itu, orang dengan gangguan sistem pencernaan dan anak autistik sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan dengan kandungan gluten
dan kasein beserta olahannya melihat banyaknya akibat atau dampak negatif yang ditimbulkan dari mengkonsumsi makanan tersebut.
7. Dampak Positif yang Ditimbulkan Jika Anak Autistik Tidak
Mengkonsumsi Gluten dan Kasein
Penyandang autistik dianjurkan untuk berdiet makanan bebas gluten bebas kasein karena selain dapat memperbaiki gangguan pencernaan,
pantangan mengkonsumsi gluten dan kasein juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku autistik Amilia, 2012: 11. Pelaksanaan pantangan makan
gluten dan kasein tentunya akan berpengaruh positif pada perkembangan anak autistik sehingga pantangan makan ini sangat dianjurkan.
Pantangan makan makanan mengandung gluten dan kasein sangat dianjurkan karena jika pantangan makan tersebut tidak dilaksanakan maka
anak autistik akan terganggu dalam proses pembelajaran akibat gejala negatif yang ditimbulkan. Contoh keberhasilan pelaksanaan pantangan