26
c. Pekerjaan
Perolehan pengetahuan bisa diperoleh melalui pekerjaan dikarenakan dalam pekerjaan seseorang mengalami interaksi sosial.
Proses interaksi sosial akan menyebabkan seseorang bertukar pikiran, pengalaman bahkan pengetahuan. Menurut Ratnawati dalam M. T.
Sitompul, 2012: 10 orang dengan jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain lebih banyak pengetahuannya
dibandingkan dengan orang tanpa adanya interaksi. Pengalaman dalam pekerjaan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan seseorang sehingga seseorang yang sering berinteraksi dalam lingkungan pekerjaannya dapat mengambil suatu keputusan
dengan menggunakan nalar ilmiah dan etik lebih baik dibandingkan dengan yang tidak.
Dengan demikian, pekerjaan seorang ibu dapat mempengaruhi pengetahuannya dalam memberikan asupan gizi dalam hal ini asupan
mengenai pemberian makanan yang bebas gluten dan kasein. Sebagai contoh, ibu yang banyak bersosialisasi di lingkungan pekerjaannya akan
memiliki pengetahuan yang lebih luas karena dalam berinteraksi seseorang ibu akan saling bertukar pengetahuan dan informasi satu sama
lain.
d. Sumber Informasi
Perkembangan teknologi berpengaruh pada berkembangnya pola pikir masyarakat, menjadi lebih kritis dan terbuka. Media masa sebagai
sumber informasi masyarakat mengambil peranan penting dalam
27 mempengaruhi opini yang berkembang di masyarakat, namun dalam
penyampaian informasi, media masa sering menyebarkan sugesti yang berfungsi sebagai pengarah opini masyarakat, dengan demikian
masyarakat dituntut untuk selalu berpikir kritis dalam mengklasifikasikan informasi yang beredar.
Menurut Erfandi dalam M. T. Sitompul, 2012: 11 “adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif
terbentuknya pengetahuan baru”. Pengetahuan ibu dalam pemberian makanan yang bebas gluten dan kasein dapat dipengaruhi pula oleh
keberadaan sumber informasi karena sumber informasi menjadi media penghubung yang sangat cepat dan dapat dipercaya oleh masyarakat.
Dengan demikian sumber informasi berpengaruh pada berkembangnya pengetahuan masyarakat khususnya pengetahuan ibu dalam pemberian
makanan yang bebas gluten dan kasein.
e. Minat
Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang karena jika seseorang memiliki minat pada suatu
hal maka orang tersebut cenderung untuk ingin tahu terhadap hal tersebut serta akan menekuni dan mencoba hal-hal yang berkaitan
dengan minatnya. Menurut E. B. Barus 2011: 4 “minat seseorang menjadikan pengetahuan yang diperolehnya lebih mendalam”.
Dengan demikian orang yang berminat terhadap suatu hal memiliki kemungkinan menguasai pengetahuan yang lebih, dibandingkan orang
yang tidak meminati hal tersebut. Seorang ibu yang memiliki minat dan
28 pengetahuan mengenai pemberian makanan yang bebas dari gluten dan
kasein terhadap siswa dengan sutistik tentu akan memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak memiliki minat dalam
hal itu sehingga minat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam pemberian makanan yang bebas gluten dan
kasein pada siswa autistik.
f. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu keadaan seseorang telah melakukan interaksi dengan lingkungan yang ada disekitarnya, dengan kata lain jika
seseorang telah melakukan interaksi dengan lingkungan sekitarnya baik dengan alam, manusia maupun adat istiadat setempat orang tersebut
dianggap telah memiliki pengalaman. Pengalaman dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang diakibatkan karena semakin banyak pengalaman
yang dimiliki seseorang maka semakin banyak kemungkinan penguasaannya terhadap pengetahuan tentang sesuatu hal.
Hal tersebut diungkapkan oleh E. B. Barus 2011: 4 bahwa “jika pengalaman seseorang terhadap suatu objek menyenangkan maka secara
psikologis akan menimbulkan sikap positif dan akan membekas pada ingatan orang tersebut”. Semakin banyak pengalaman positif yang
dialami seseorang maka pengetahuannyapun akan semakin bertambah. Pengalaman positif yang dialami ibu dalam pendampingan pemberian
makanan bebas gluten dan kasein kepada siswa, dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu dalam pemberian makanan yang
bebas gluten dan kasein kepada siswa Autistik sebagai contoh jika ibu