Deskripsi Subyek Ibu Siswa
81 Kemampuan motorik kasar anak sudah cukup baik, namun
motorik halus anak masih perlu dilatih karena motorik halus anak masih sangat lemah. Interaksi siswa dengan siswa lainnya juga kurang
karena jika siswa memiliki sesuatu yang ia sukai, maka siswa lebih memilih untuk bermain sendiri. Namun jika siswa tidak memiliki
mainan maka siswa mengganggu siswa lainnya yang ada di dalam kelas dan subyek siswa 1 cenderung aktif di dalam kelas dan sering
mengganggu teman yang lainnya. Hal tersebut sesuai dengan kajian teori pada Bab II mengenai dampak negatif yang ditimbulkan dari
pemberian makanan yang mengandung gluten dan kasein yaitu emosi anak menjadi tidak stabil, lemas dalam hal ini siswa lemas pada
motorik halus dan siswa mengalami hiperaktif. 2
Subyek Siswa 2 Nama
:DS Jenis Kelamin
:Laki-laki Kelas
:1 Satu Usia
:6 Tahun 4 Bulan Alamat
:Karangkajen Mg III 1016 RT 53 RW 14 Brotokusuman, Mergangsan YK 55153
Nama Ibu :KDT
Siswa dengan inisial DS pada saat penelitian hari rabu pada tanggal 29 April 2015 memiliki ciri-ciri berambut sedikit dan lurus,
postur tubuh kecil, pipi besar dan kulit sawo matang. Kemampuan komunikasi anak masih menggunakan bahasa non verbal, siswa
82 termasuk siswa yang tidak banyak beraktifitas di dalam kelas. Siswa
lebih banyak diam namun siswa sering kali menghindar saat pelaksanaan pembelajaran. Interaksi anak dengan siswa lain yang ada
di kelas sangat kurang karena siswa tidak pernah menyapa siswa lain ataupun bermain bersama. Siswa sangat menyukai wayang sehingga
jika emosi siswa sedang tidak stabil maka guru menunjukkan gambar wayang agar siswa kembali duduk dengan tenang, siswa cenderung
merusak media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kemampuan motorik kasar anak sudah cukup baik, anak mampu
berjalan dengan baik, kemampuan motorik halus anak sudah cukup baik karena anak sudah dapat menebalkan huruf pada garis putus-putus
namun demikian motorik halus anak masih perlu dilatih. Subyek siswa 2 yang tidak melaksanakan diet bebas gluten dan kasein memiliki
perilaku yaitu gangguan pada konsentrasi dan emosi yang tidak stabil sesuai dengan kajian teori pada Bab II yaitu pada subbab dampak
negatif pemberian makanan yang mengandung gluten dan kasein. 3
Subyek Siswa 3 Nama
: SK Jenis Kelamin
: Laki-laki Kelas
: 1 Satu Usia
: 8 Tahun Alamat
: Kalipakis, RT 03 Ambar Binangun Nama Ibu
: EMS
83 Siswa dengan inisial SK pada saat penelitian hari selasa 28 April
2015 memiliki ciri-ciri berambut tebal lurus dan kulit sawo matang. Kemampuan komunikasi siswa menggunakan bahasa non verbal.
Interaksi siswa dengan siswa lainnya kurang karena siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Anak senang tertawa di dalam kelas, cepat
terpengaruh rangsangan yang ada disekitarnya sehingga konsentrasi anak dalam pembelajaran sangat kurang dan siswa juga mempunyai
kebiasaan mengumpulkan label makanan yang ada pada bungkus makanan. Siswa suka mengurutkan balok jika diminta untuk berhitung.
Kemampuan motorik kasar anak sudah baik namun kemampuan motorik halus anak perlu mendapatkan latihan agar dapat menulis
dengan baik. Konsentrasi anak yang kurang atau gangguan dalam konsentrasi serta lemas pada motorik halus merupakan gejala yang
dimunculkan dari tidak terlaksananya pantangan makan makanan dengan kandungan gluten dan kasein pada siswa yang sesuai dengan
gejala pada kajian teori dampak negatif pengkonsumsian gluten dan kasein pada siswa Autistik.