25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta yang beralamat Jl. Madrasah No. 1 Komp. Bumi Pesanggrahan Mas Petukangan
Selatan Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan 12770. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada semester genap tahun ajaran
20132014 tepatnya bulan April – Juni 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu penelitian tindakan kelas dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahas
Inggris adalah Classroom Action Research CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang dilakukan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat
diterangkan. 1.
Penelitian-menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan-menunjuk pada suatu gerak kegitan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. 3.
Kelas-dalam hal ini tidak terikat pada penelitian ruang kelas, tetapi dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud
dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
1
1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke-6, hlm. 2- 3
Penelitian ini lebih menekankan kepada proses atau tindakan penelitian, oleh karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat dilihat dari proses
tindakan penelitian. Berdasarkan pemahaman dari gabungan kata-kata di atas dapat
diartikan bahwa PTK adalah suatu upaya untuk mengamati proses kegiatan belajar sekumpulan siswa dengan menggunakan metodologi penelitian
tertentu dan diberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan oleh peneliti dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas. Menurut Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama penelitian tindakan
kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan, dan 3 merefleksikan tindakan
secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
2
Berdasarkan tahapan
tersebut, peneitian
pengguaan metode
pembelajaran active learning type quiz team untuk meningkatkan kemampuan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan
kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prosektif pada tindakan, rencana itu harus memandang ke depan.
3
Dalam kegiatan perencanaan, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah tentang keterampilan menyimak siswa
b. Masalah yang telah diidentifikasi, dianalisis untuk kemudian
disimpulkan.
2
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Indeks, 2010, hlm. 9
3
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, Cet. Ke-5, hlm. 71
c. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan masalah yang
ditemukan dalam
pembelajran dengan
menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP, instrumen penelitian, pedoman observasi aktivitas mengajar guru, dan pedoman observasi aktivitas
belajar siswa. 2.
Pelaksanaan Tindakan Setelah rencana disusun, peneliti melaksanakan dengan tiga kegiatan
yaitu kegiatan awal berdoa, apersepsi dan memotivasi penjelasan serta tujuan yang akan diajarkan tentang kemampuan menyimak. Dalam pelaksanaan
tindakan, peneliti melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas menggunakan rancangan metode dan RPP yang telah dirancang pada tahap
sebelumnya. Pada tahapan ini peneliti bekerjasama dengan teman sejawat yang bertindak sebagai observer.
3. Pengamatan atau observasi
Pada tahapan ini observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran guru di dalam kelas, dan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. 4.
Refleksi Peneliti kemudian melakukan refleksi atas dasar tindakan yang telah
dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya adanya perbaikan atas tindakan siklus I, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi pada
tindakan selanjutnya.
Setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, akan dilanjutkan pada siklus II. Jika hasil pembelajaran pada siklus II telah menunjukkan
bahwa indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan pada
penelitian siklus III.