e. Faktor-faktor Penentu Menyimak
Aktivitas menyimak, terutama menyimak pembicaraan orang lain, bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri, melaikan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur. Setiap orang selalu berusaha agar penyimakannya dapat efektif, untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Beberapa unsur yang mempengaruhi keefektifan menyimak tersebut antara lain:
1 Pembicara adalah orang yang menyampaikan pembicaraan, ide, pesan,
informasi kepada penyimak melalui bahasa lisan. 2
Pembicaraan adalah materi, isi, pesan, atau informasi yang disampaikan oleh pembicara kepada penyimak.
3 Situasi menyimak diartikan sesuatu yang meyertai kegiatan menyimak
di luar pembicara, pembicaraan, dan penyimak. 4
Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan simakan yang disampaikan oleh pembicara dalam suatu peristiwa
menyimak langsung.
15
Dari pendapat di atas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa menyimak diperlukan faktor-faktor pendukung dari pembicara salah
satunya berkaitan dengan penguasaan materi, pembicaraan harus aktual agar penyimak dapat memahami informasi yang ada, situasi harus dilihat
dari suasana dan perlatan yang ada, dan penyimak terkait pada kondisi, konsentrasi orang yang akan mendengarkan isi bahan simakan.
f. Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak
Beberapa upaya untuk peningkatan keterampilan menyimak adalah sebagai berikut:
1 Berbicaralah dengan pembelajar dalam bahasa Indonesia.
2 Jadikanlah bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. 3
Kenalkan pembelajar pada beberapa penutur bahasa Indonesia, secara pribadi atau melalui video atau kaset perekam.
4 Berilah kesempatan kepada pembelajar agar mereka belajar mandiri,
mencari kesempatan menyimak di luar kelas atas inisiatif sendiri.
15
Kundharu Saddhono, Ibid., hlm. 20-21
5 Rancang aktivitas menyimak yang melibatkan para pembelajar secara
pribadi. 6
Lebih berfokuslah pada pengajar daripada evaluasi. 7
Carilah cara yang efektif untuk memanfaatkan rekaman radio atau video sejalan dengan bahan pembelaaran yang akan disajikan.
16
2. Hakikat Metode
a. Pengertian Metode
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum,
motode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
17
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan adanya alternatif metode mengajar yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam prosesnya guru perlu menggunakan metode mengajar secara bervariasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah direncanakan sebelumnya. Menurut M. Subanan dan Sunarti metode adalah rencana penyajian
bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan approach tertentu.
18
Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah , “Metode
adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
”.
19
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir. Senada dengan Syaiful Bahri Djamarah, Eveline Siregar dan Hartini
Nara metode adalah “suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.
20
Kedudukan metode sebagai alat untuk memotivasi sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan.
16
Iskandarwassid dan Dadang Suhendar, Ibid., hlm. 281-282
17
Pupuh Fatuhurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep Umum dan Konsep Islam, Bandung: Refika Aditama, 2010, Cet. I, lm. 55
18
M. Subanan dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, Cet. I, hlm. 20
19
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. I, hlm. 46
20
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajr dan Pembelajaran, Ciawi: Ghalia Indonesia, 2011, Cet.2, hlm. 80