xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Post Tes Akhir Siklus I 57
Grafik 4.2 Hasil Post Tes Akhir Siklus II 71
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia dalam kurikulum sekolah mendapatkan posisi yang cukup penting dan strategis. Bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa mulai
dari sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai Perguruan Tinggi. Bahasa Indonesia
juga menjadi bahasa pengantar dalam pelaksanaan pengajaran pada hampir semua pelajaran. Begitu pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia dalam
dunia pendidikan. Pada dasarnya ruang lingkup pembelajaran bahasa mencangkup empat aspek, yakni 1 menyimak, 2 berbicara, 3 membaca,
4 menulis. Setiap keterampilan itu erat hubungannya dengan proses-proses berpikir
yang mendasari bahasa. Untuk mengasah keterampilan kita diperlukan latihan secara terus menerus agar dikuasai dan terlatih, melatih berbahasa berarti
melatih proses berpikir juga. Salah satu keterampilan yang harus kita latih adalah keterampilan
menyimak. Disadari atau tidak, setiap hari kita tidak pernah luput dari kegiatan menyimak karena menyimak merupakan sendi pertama dalam mempelajari
bahasa. Menyimak merupakan dasar bagi seni-seni bahasa. Sebelum anak berbicara, yang pertama dilakukan adalah menyimak. Begitu pula saat dia
belajar membaca dan menulis, pertama-tama dia menyimak dan hasil yang didengarnya selama ini akan diinterpretasikan dalam bentuk tulisan ataupun
ujaran. Kegiatan menyimak mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tetapi tujuan
utamanya untuk mendapatkan suatu informasi. Menyimak tidak sembarang menyimak. Jika kita ingin mendapatkan informasi secara utuh dari
keterampilan menyimak perlu konsentrasi tinggi dan harus dapat menghiraukan gangguan-gangguan yang ada. Keterampilan menyimak tidak mudah dilakukan
oleh para siswa jika mereka tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yang dapat