Tahap Pengamatan Tindakan Pembelajaran Siklus II

Pada pertemuan kelima siklus II ini lembar observasi guru sudah terlaksana dengan baik, ini membuktikan jalannya pembelajaran mulai mengalami peningkatan di setiap pertemuannya. Peneliti berharap hingga akhir siklus II tahapan ini bisa stabil, dan tidak mengalami penurunan. Tabel 4.11 Hasil Lembar Observasi Siswa No. Aspek yang diamati YA TIDAK 1. Berkumpul berdasarkan kelompoknya masing- masing. √ 2. Menyimak penjelasan dari guru. √ 3. Menyimak materi ajar yang guru sampaikan. √ 4. Kelompok A berdiskusi untuk membuat pertanyaan untuk dijadikan Quiz terkait cerita yang telah disampaikan guru, kelompok B, dan C mencatat cerita yang guru telah sampaikan. √ 5. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, kelompok C diberi kesempatan untuk segera menjawabnya. √ 6. Kelompok A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota kelompok C. √ 7. Setelah kelompok A selesai, kelompok B, dan C melakukan kegiatan yang sama pada point 5, 6, dan 7. √ 8. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dipahami dalam evaluasi yang guru sampaikan. √ Keterangan : Ya : Skor 1 Tidak : Skor 0 Pertemuan kelima ini selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberikan saran agar dipertemuan selanjutnya lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran active learning type quiz team. Disini guru mengalami kesulitan pada siswa yang tidak dapat merangkai kata-kata dengan baik, oleh karena itu guru mengulang-ulang kata yang mereka anggap tidak paham. Gambar 4.5 Aktivitas Diskusi Kelompok Siswa Kerja anatar kelompok terlihat mulai padu antara kelompok satu dengan kelompok lainnya, bisa di lihat gambar 4.16 di atas. Pada pertemuan kelima ini siswa sudah terlihat lebih paham dengan apa yang guru perintahkan. Suasana kelas terlihat lebih tenang dan siswa semakin menghayati cerita yang guru bacakan. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti dan observer memberikan penilaian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung dan menyimpulkan apa yang telah dilaksanakan dan memberikan saran agar dipertemuan selanjutnya lebih baik lagi dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran active learning type quiz team. c Pertemuan Keenam Pertemuan keenam dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Mei 2014, observer memberikan penilaian terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada pertemuan selanjutnya. Hasil pengamatan pertemuan keempat siklus II dapat dilihat pada tabel 4.12 dan tabel 4.13 berikut: Tabel 4.12 Hasil Lembar Observasi Guru No. Aspek yang diamati YA TIDAK 1. Membagi siswa menjadi 3 kelompok. √ 2. Menjelaskan langkah-langkah quiz team. √ 3. Menyampaikan materi ajar. √ 4. Memberikan kesempatan kelompok A untuk membuat pertanyaan untuk dijadikan Quiz terkait cerita yang telah disampaikan guru, sambil menunggu kelompok A membuat pertanyaan kelompok B, dan C untuk mengingat-ingat kembali cerita yang guru telah sampaikan. √ 5. Memerintahkan kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, kelompok C diberi kesempatan untuk segera menjawabnya. √ 6. Mengarahkan kelompok A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota kelompok C. √ 7. Melanjutkan dengan bagian kedua dari quiz dengan kelompok B yang menjadi pemandu quiz hingga kelompok C sebagai pemandu quiz. √ 8. Mengakhiri dengan evaluasi proses pembelajaran. √ Keterangan : Ya : Skor 1 Tidak : Skor 0 Pada akhir siklus II pertemuan keenam ini lembar observasi guru terlihat stabil dengan pertemuan sebelumnya. Peneliti merasa puas akan kinerja yang dilakukannya, sebab ini bisa menjadi pengalaman dan pengetahuan selama mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran active learning type quiz team. Tabel 4.18 Hasil Lembar Observasi Siswa No. Aspek yang diamati YA TIDAK 1. Berkumpul berdasarkan kelompoknya masing- masing. √ 2. Menyimak penjelasan dari guru. √ 3. Menyimak materi ajar yang guru sampaikan. √ 4. Kelompok A berdiskusi untuk membuat pertanyaan untuk dijadikan Quiz terkait cerita yang telah disampaikan guru, kelompok B, dan C mencatat cerita yang guru telah sampaikan. √ 5. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, kelompok C diberi kesempatan untuk segera menjawabnya. √ 6. Kelompok A melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya kepada anggota kelompok C. √ 7. Setelah kelompok A selesai, kelompok B, dan C melakukan kegiatan yang sama pada point 5, 6, dan 7. √ 8. Siswa bertanya hal-hal yang kurang dipahami dalam evaluasi yang guru sampaikan. √ Keterangan : Ya : Skor 1 Tidak : Skor 0 Akhir siklus II pertemuan keenam proses pembelajaran yang di lakuakan siswa berjalan dengan baik, selama proses pembelajaran berlangsung suasana menjadi sepi dan hening. Keseriusan siswa dalam menyimak cerita yang guru bacakan juga lebih meningkat tidak seperti di siklus pertama. 2 Penilaian Pembelajaran Siklus II Penilaian pembelajaran siklus II dilaksanakan untuk mengukur keterampilan menyimak siswa setelah diberikan perlakuan dengan metode pembelajaran active learning type quiz team. Tes akhir siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 07 Mei 2014. Pada tes akhir siklus II ini seluruh siswa kelas 5C hadir dengan jumlah 23 siswa. Hasil penilaian pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.14 Hasil Belajar Siklus II No. Nama Nilai KKM Siklus II 1. A 70 90 2. B 70 100 3. C 70 90 4. D 70 90 5. E 70 90 6. F 70 80 7. G 70 90 8. H 70 90 9. I 70 90 10. J 70 90 11. K 70 100 12. L 70 90 13. M 70 90 14. N 70 70 15. O 70 90 16. P 70 90 17. Q 70 80 18. R 70 90 19. S 70 100 20. T 70 80 21. U 70 80 22. V 70 80 23. W 70 100 Jumlah 2040 Rata-rata 88,69 Hasil siklus II ini dijadikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: Grafik 4.2 Hasil Post Test Siklus II 2 4 6 8 10 12 14 70 80 90 100 Berdasarkan grafik 4.20 hasil belajar siswa di siklus II ini siswa sudah mencapai nilai KKM 70, diantaranya nilai 70 terdapat 1 orang, nilai 80 terdapat 5, nilai 90 terdapat 13 orang, dan nilai 100 terdapat 4. Di siklus II ini sudah terlihat peningkatan dari peroleha nilai dari masing- masing siswa sesuai KKM 70. Perolehan nilai dari siklus I jumlah nilai adalah 1950 dan nilai rata-rata adalah 84,78, sedangkan di siklus II jumlah nilai adalah 2040 dan nilai rata-rata adalah 88,69. Sudah terlihat peningkatan siswa di siklus II ini meningkat dari siklus I.

c. Tahap Refleksi

Peneliti menganalisis seluruh kegiatan berupa pelaksanaan, pengamatan dan data yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dengan hasil analisis sebagai berikut: 1. Persentase penerapan guru terhadap metode pembelajaran active learning type quiz team siklus II pertemuan pertama sebesar 100, pertemuan kedua 100, dan pertemuan ketiga 100. 2. Persentase aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan pertama sebesar 87,5, pertemuan kedua sebesar 100, dan pertemuan ketiga 100. 3. Penilaian pada siklus II dapat dilihat bahwa dari 23 siswa yang mengikuti tes akhir siklus II diantaranya nilai 70 terdapat 1 orang siswa, nilai 80 terdapat 5 orang siswa, nilai 90 terdapat 13 orang siswa, dan nilai 100 terdapat 4 orang siswa. Berdasarkan data yang diperoleh melalui lembar observasi guru dan siswa pada siklus II pertemuan keempat, kelima dan keenam ditemukan bahwa pada pertemuan keempat kondisi kelas sudah lebih kondusif, siswa yang tertinggal mendapat dukungan dari guru dan bantuan dari rekan satu timnya. Pada pertemuan kelima kerja kelompok terlihat mulai padu anatar kelompok satu dengan kelompok lainnya. Pada pertemuan keenam guru memberikan poin-poin penting materi sehingga siswa dapat lebih memperhatikan materi secara mendetail. Guru memberikan memotivasi dan penguatan kepada siswa sehingga siswa semakin bersemangat untuk belajar dan siap menghadapi evaluasi. Guru sudah terampil dalam menerapkan pembelajaran dengan metode pembelajaran active learning type quiz team sehingga suasana kelas menjadi hidup dengan adanya interaktif yang komunikatif antara guru dan siswa.

B. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber baik tes maupun non tes. Data tersebut adalah sebagai berikut: 1. Data Hasil Observasi Aktivitas Pembelajaran Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti didampingi oleh observer. Observer tersebut diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru yang menerapkan inovasi pembelajaran. Kemudian observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan menyimak siswa dalam menyimak cerita yang mereka dengar yang dilakukan oleh peneliti dan observer. Kegiatan pengamatan ini dilakukan dalam setiap pertemuan pada siklus I dan siklus II. Indikator ketercapaian keterampilan menyimak siswa dalam penelitian ini adalah apabila lembar observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas belajar siswa selama dua siklus telah menunjukkan presentase yang baik pada setiap aspek yang diamati. 2. Data Hasil Penilaian Keterampilan Menyimak Siswa Dari hasil analisis diperoleh tingkat keterampilan menyimak cerita siswa tinggi. Tingkat keterampilan menyimak cerita terendah dan rata-rata keterampilan menyimak cerita siswa yang dirangkum dalam tabel 4.21 dan tabel 4.22 berikut: Tabel 4.15 Rekapitulasi Tingkat Keterampilan Menyimak Cerita Siswa di Siklus I Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Nilai Ketuntasan Klasikal Nilai tertinggi 100 = Nilai terendah 40 Nilai rata-rata 84,78 Tabel 4.16 Rekapitulasi Tingkat Keterampilan Menyimak Cerita Siswa di Siklus II Nilai Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Keterampilan Menyimak Cerita Siswa Nilai Ketuntasan Klasikal Nilai tertinggi 100 = Nilai terendah 70 Nilai rata-rata 88,69 Data pada tabel 4.21 menunjukkan ketuntasan klasikal siklus I sebesar 95. Pada siklus I terdapat 22 orang siswa yang tuntas dan 1 orang siswa yang belum tuntas. Sedangkan pada tabel 4.22 menunjukkan ketuntasan klasikal siklus II sebesar 100. Pada siklus II ini jumlah siswa 23 dan semua telah berhasil tuntas, ini menunjukkan mengalami peningkatkan pada siklus II.

C. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan adalah PTK, hasil yang diperoleh berasal dari pengamatan dan analisis data setelah penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team yang dilanjutkan dengan refleksi siswa pada akhir siklus. Penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team pada siklus I pertemuan pertama sebagian besar dari siswa sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang guru minta, akan tetapi ada juga yang masih belum berkerja sama di antara anggota kelompoknya sendiri dan suasana kelas cukup berisik saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi guru menunjukkan ada kekurangan dari peneliti yaitu di poin kedelapan, setelah melakukan kegiatan akhir pembelajaran guru tidak melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pada lembar observasi siswa menunjukkan siswa sedang membuat pertanyaan yang akan di bacakan di depan kelas, tetapi masih terlihat beberapa dari siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam membuat pertanyaan kelompok. Siklus I pertemuan kedua siswa masih terlihat dalam kerja kelompok masih belum bisa menyadari akan tugasnya yang ia dapatkan. Pada pertemuan kedua ini guru sudah dapat mengevaluasi pada kegiatan siswa yang sebelumnya belum optimal dalam menyimak yang guru bacakan, oleh karena itu guru melakukan pengulangan kata-kata agar siswa dapat mendengakan materi cerita yang guru bacakan. Pada akhir pembelajaran guru juga melakukan evaluasi pembelajaran kepada siswa. Pada pertemuan kedua ini siswa mulai mengerti mengenai metode pembelajaran active learning type quiz team ini. Di pertemuan kedua ini masih ada siswa yang belum berhasil menyimak isi materi cerita pendek yang guru bacakan. Pada pertemuan ketiga siklus I lembar observasi guru ada yang perlu di evaluasi lagi oleh peneliti sebab di poin kedelapan tidak dilakukan dalam proses pembelajaran. Peneliti menyadiri karena keterbatasan waktu pada pertemuan ketiga ini menyebabkan poin kedelapan tentang evaluasi pembelajaran tidak dapat dilakukan oleh peneliti. Selanjutnya siklus II pertemuan keempat terlihat secara keseluruhan siswa sudah beradaptasi dengan cukup baik dan dapat melakukan berbagai aktivitas yang kompleks. Kerja sama antar kelompok di pertemuan keempat ini sudah mulai terlihat, tidak seperti di pertemuan-pertemuan sebelumnya di siklus I. Suasana kelas mulai tenang tidak gaduh pada saat pembelajaran berlangsung. Siklus II pertemuan kelima sebagian siswa menunjukkan daya ingat dan pemahaman materi yang baik, sehingga siswa saling melengkapi dalam pengetahuan mereka pada saat membuat pertanyaan dan menjawab soal dalam diskusi kelompok. Siklus II pertemuan keenam proses pembelajaran yang di lakuakan siswa berjalan dengan baik, selama proses pembelajaran berlangsung suasana menjadi sepi dan hening. Keseriusan siswa dalam menyimak cerita yang guru bacakan juga lebih meningkat tidak seperti di siklus pertama. Metode pembelajaran active learning type quiz team dipilih karena memiliki keunggulan yaitu dapat langsung diterapkan dalam pembelajaran tanpa perlu persiapan khusus baik dari guru maupun siswa. Metode ini berbentuk kuis sehingga siswa senang dan tertarik untuk berkompetisi sekaligus efektif melatih keterampilan menyimak siswa. Kelompok- kelompok belajar yang dibentuk memudahkan guru dalam mengelola kelas selama proses pembelajaran. Adapun keterbatasan yang ditemui peneliti selama penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team antara lain, karena fokus pembelajaran cenderung pada kegiatan berkelompok maka siswa menjadi tergantung pada kelompoknya. Prosedur quiz team cukup menyita waktu sehingga dalam penyampaian materi guru hendaknya lebih efisien. Penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team pada siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 20132014 yang dilakukan selama ini dengan segala keunggulan dan keterbatasannya telah mampu mengatasi masalah kurangnya keaktifan belajar siswa dan memenuhi tujuan pembelajaran. Dengan demikian maka peneliti menyimpulkan bahwa metode pembelajaran active learning type quiz team dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 20132014.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Pkn Melalui Penerapan Metode Diskusi Di Kelas Vi A Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Kebagusan Jakarta Selatan

0 5 95

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Pembelajaran IPS Kelas V MI Al-Falah Jakarta Timur

0 7 119

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Pengaruh Penerapan Metode Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Darul Ma'arif Jakarta Selatan

2 18 139

Pengaruh Metode Menulis Berantai terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SD Islam Annajah Petukangan Selatan Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2013/2014

4 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Peningkatan Keterampilan Menyimak Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team Pada Siswa Kelas V C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Ajaran 2013/2014

0 13 0

Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kerja Kelompok di Kelas V SDN Pisangan 03

0 87 0

Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Hand Stand Roll Dengan Model Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD N 1 Rejosari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012

1 16 38