1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia dalam kurikulum sekolah mendapatkan posisi yang cukup penting dan strategis. Bahasa Indonesia diajarkan kepada siswa mulai
dari sekolah Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai Perguruan Tinggi. Bahasa Indonesia
juga menjadi bahasa pengantar dalam pelaksanaan pengajaran pada hampir semua pelajaran. Begitu pentingnya pembelajaran bahasa Indonesia dalam
dunia pendidikan. Pada dasarnya ruang lingkup pembelajaran bahasa mencangkup empat aspek, yakni 1 menyimak, 2 berbicara, 3 membaca,
4 menulis. Setiap keterampilan itu erat hubungannya dengan proses-proses berpikir
yang mendasari bahasa. Untuk mengasah keterampilan kita diperlukan latihan secara terus menerus agar dikuasai dan terlatih, melatih berbahasa berarti
melatih proses berpikir juga. Salah satu keterampilan yang harus kita latih adalah keterampilan
menyimak. Disadari atau tidak, setiap hari kita tidak pernah luput dari kegiatan menyimak karena menyimak merupakan sendi pertama dalam mempelajari
bahasa. Menyimak merupakan dasar bagi seni-seni bahasa. Sebelum anak berbicara, yang pertama dilakukan adalah menyimak. Begitu pula saat dia
belajar membaca dan menulis, pertama-tama dia menyimak dan hasil yang didengarnya selama ini akan diinterpretasikan dalam bentuk tulisan ataupun
ujaran. Kegiatan menyimak mempunyai tujuan yang berbeda-beda, tetapi tujuan
utamanya untuk mendapatkan suatu informasi. Menyimak tidak sembarang menyimak. Jika kita ingin mendapatkan informasi secara utuh dari
keterampilan menyimak perlu konsentrasi tinggi dan harus dapat menghiraukan gangguan-gangguan yang ada. Keterampilan menyimak tidak mudah dilakukan
oleh para siswa jika mereka tidak dapat mengabaikan faktor-faktor yang dapat
mengahambat terjadinya proses menyimak. Banyak faktor yang dapat menghambat terjadinya proses menyimak dengan baik, yaitu: faktor internal
yang ditimbulkan dari siswa atau penyimak seperti gangguan kesehatan dan tidak berkonsentrasi. Faktor lain, timbul dari faktor eksternal siswa, seperti
kondisi kelas yang kurang kondusif, cuaca yang tidak mendukung dan suara- suara yang dapat menggangu konsentrasi seperti suara kendaraan.
Pembelajaran menyimak yang dapat menghindarkan gangguan- gangguan, dapat mencapai tujuan yang diinginkan dalam proses pembelajaran
menyimak. Dalam pembelajaran menyimak siswa tidak hanya semata-mata menyimak, lalu ditinggalkan begitu saja, tetapi siswa juga harus mampu
menangkap ide pokok dari isi bacaan, dan dapat menjabarkannya kembali. Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran keterampilan menyimak yang
tepat. Pada pengamatan awal di tanggal 21 April 2014, peneliti menemukan
bahwa permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran diantaranya kemampuan siswa yang rendah dalam menyimak
suatu bacaan dan juga rendahnya respon siswa dalam pembelajaran menyimak. Peneliti juga melihat adanya kebosanan siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, maka dari itu peneliti memilih menggunakan metode PTK Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan utuk menyelesaikan permasalahan
yang ditemui guru dalam proses pembelajaran. Dari beberapa metode mengajar ceramah, diskusi, tanya jawab, peneliti
tertarik dengan metode pembelajaran active learning type quiz team. Untuk menyelesaikan permasalahan guru terkait dengan keterampilan menyimak
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama pada pembelajaran menyimak dengan menerapkan metode pembelajaran active learning type quiz
team siswa tertarik untuk belajar bahasa Indonesia, terutama menyimak cerita. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait dengan pembelajaran menyimak khususnya pada siswa kelas kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Pelajaran
20132014. Peneliti memilih materi cerita pendek dengan tujuan selain
memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti juga menyampaikan pesan dan amanat yang terkandung dari cerita pendek atau cerpen tersebut.
Karena menyimak cerita lebih mudah dan lebih mengasyikkan bagi siswa daripada membacanya sendiri.
Dari paparan di atas peneliti tertarik melakukan penelitian menggunakan metode pembelajaran active learning type quiz team. Maka dari itu penulis
mengajukan penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menyimak
melalui Penerapan Metode Pembelajaran Active Learning Type Quiz Team pada Siswa Kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta Tahun Pelajaran
20132014 ”.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
Selama proses belajar mengajar, penulis banyak menemukan masalah- masalah baik masalah yang berasal dari siswa maupun dari guru itu sendiri.
Adapun permasalahan tersebut adalah: 1.
Suasana pembelajaran kurang kondusif di kelas untuk pembelajaran menyimak.
2. Kemampuan siswa dalam memahami makna dari materi yang mereka
simak masih rendah. 3.
Pembelajaran menyimak selama ini masih dianggap membosankan. 4.
Guru kurang menarik dalam menyampaikan pembelajaran menyimak. 5.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Sekolah Dasar masih berorientasi pada ceramah dan penugasan.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti fokus pada pembelajaran menyimak pada materi cerita pendek atau cerpen dengan menerapkan metode pembelajaran
active learning type quiz team pada siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka perlu adanya suatu rumusan yang akan memberikan arah pada langkah penelitian.
Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana peningkatan keterampilan menyimak melalui penerapan metode pembelajaran active learning type quiz team pada siswa kelas 5 C MIN
09 Petukangan Selatan Jakarta ?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menerapkan metode pembelajaran active learning type quiz team dapat meningkatkan keterampilan
menyimak siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretik
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang penerapan metode pembelajaran active
learning type quiz team dalam meningkatkan pembelajaran menyimak dan hasil belajar siswa kelas 5 C MIN 09 Petukangan Selatan Jakarta.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi Guru Sebagai pertimbangan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
dalam menggunakan metode pembelajaran di sekolah yang lebih efektif.
b. Bagi Siswa
Dengan menggunakan metode pembelajaran ini diharapkan siswa : 1
Siswa dapat meningkatkan keterampilan menyimak. 2
Berani untuk menyampaikan pendapat. 3
Terbiasa belajar kritis. 4
Lebih mudah memahami pelajaran, tidak hanya menghafal. 5
Dengan adanya metode-metode pembelajaran yang baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas dan berprestasi.
c. Bagi Sekolah Metode ini dapat mengetahui ragam metode-metode ajar salah
satunya adalah metode pembelajaran active learning type quiz team untuk meningkatkan pembelajaran bahasa khususnya pada keterampilan
menyimak siswa.
d. Bagi Pembaca
Semoga penelitian ini bermanfaat untuk para pembaca, dan dapat menjadi acuan dalam penelitian berikutnya terkait dengan peningkatan
keterampilan menyimak dengan metode pembelajaran active learning type quiz team.