Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

menempatkan jawaban perkalian yang sesuai dengan soal. Untuk mengubah penjumlahan berulang ke bentuk perkalian, hal yang pertama dilakukan yaitu harus menghitung penjumlahan berulangnya ada berapa setelah itu lihat angka berapa yang dijadikan penjumlahan berulangnya. Seharusnya jawaban yang benar adalah 5 x 4 = 20 dan 4 x 6 = 24. Oleh karena siswa ini kurang tepat dalam mengubah bentuk penjumlahan berulang ke bentuk perkalian, dapat dikatakan bahwa siswa ini belum dapat mencapai pemahaman translasi translation dengan baik. Sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata siswa menjawab seperti ini: Dari hasil jawaban siswa kelas eksperimen diatas, terlihat siswa telah dapat mengubah bentuk penjumlahan berulang menjadi bentuk perkalian dengan baik. Hasil jawabannya pun tepat sekali sesuai dengan soal yang diminta. Oleh karena siswa ini dapat mengubah bentuk penjumlahan berulang kebentuk perkalian dengan tepat, dapat dikatakan bahwa siswa ini telah mencapai pemahaman secara translasi translation dengan baik.

b. Menafsirkan gambar yang disajikan Interpretation

Dimensi pemahaman interpretasi interpretation diwakili oleh indikator menafsirkan gambar kedalam bentuk perkalian yang terdapat pada posstest nomor 2, menghitung perkalian dua angka yang terdapat pada posstest nomor 3a dan 3c, menghitung perkalian bilangan satu angka dengan bilangan tiga angka yang terdapat pada posstest nomor 3b, menghitung perkalian dengan cara mendatar, bersusun panjang dan bersusun pendek yang terdapat pada soal posstest nomor 4a dan 4b, menghitung perkalian secara pengelompokkan maupun penyebaran yang terdapat pada posstest nomor 5dan 6. Total skor persentase pemahaman interpretasi yang diperoleh dari soal nomor 2, 3a, 3b, 3c, 4a, 4b, 5,6 untuk kelas ekperimen adalah 76 dan kelas kontrol mempunyai persentase sebesar 71,75. Sedangkan rata-rata skor siswa kelas eksperimen adalah 24,32 dan rata-rata skor siswa untuk kelas kontrol adalah 22,96. Ini menunjukkan bahwa skor pemahaman interpretasi kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hasil penelitian diatas diperkuat oleh hasil pekerjaan siswa saat posstest, terlihat terdapat perbedaan kemampuan pemahman konsep perkalian siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dibawah ini merupakan hasil jawaban salah satu siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dari hasil jawaban posstest yang telah dikerjakan siswa, sebagai berikut: Pada posstest nomor 6 dengan soal sebagai berikut: Ada beberapa siswa kelas kontrol menjawab seperti berikut: Dari hasil jawaban siswa kelas kontrol diatas, terlihat siswa telah dapat menafsirkan soal dengan menggunakan perhitungan secara pengelompokkan, namun ada kekeliruan dalam menghitung hasilnya sehingga jawabannya pun terjadi kesalahan. Oleh karena kemampuan siswa masih kurang tepat dalam 6. Hitunglah perkalian dibawah ini dengan cara pengelompokkan 8 x 2 x 4 = … 8 x 2 x 4 = … x 2 x 4 … x ... = … x ….