53
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang kemampuan pemahaman konsep perkalian di SD Muhammadiyah 12 Pamulang, Tangerang Selatan. Perlakuan ini dilakukan
terhadap dua kelompok siswa. Pada proses pembelajaran, kedua kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen dilakukan dikelas III
Jarha dengan jumlah 28 siswa memperoleh pembelajaran dengan menggunakan alat peraga batang napier, sedangkan kelas kontrol dilakukan dikelas III Suman
dengan jumlah 28 siswa memperoleh pembelajaran tanpa menggunakan alat peraga batang napier. Materi pembelajaran yang diajarkan pada penelitian ini
adalah tentang perkalian dengan enam kali treatment. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 15 butir
soal yang digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep perkalian kedua kelompok.
Sebelum dilakukan tes akhir, instrumen tersebut diuji cobakan terlebih dahulu kepada sampel yang sudah pernah diajarkan materi perkalian. Sampel
tersebut adalah 30 siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 12 Pamulang, Tangerang Selatan. Setelah di lakukan uji validitas, daya pembeda, taraf
kesukaran dan uji reliabilitas diperoleh hasil dari 15 butir soal yang diuji cobakan, terdapat 3 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang digunakan
adalah butir soal yang valid.
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Perkalian Kelas Eksperimen
Dari hasil tes yang diberikan kepada kelompok eksperimen yang didalam proses pembelajarannya menggunakan alat peraga batang napier.
Jumlah sampel sebanyak 28 siswa diperoleh nilai terendah 54 dan nilai tertinggi 98 dengan mean sebesar 76,64 median sebesar 75,72 modus sebesar
74,07 varians sebesar 115,39, simpangan baku sebesar 10,74 . Untuk lebih jelasnya, deskripsi data hasil tes kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa, berikut ini disajikan tabel disribusi frekuensi
pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan alat peraga batang napier.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tes Pemahaman Konsep Perkalian Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relatif Kumulatif
54 – 61
2 2
7,14 7,14
62 – 69
5 7
17,86 25
70 – 77
9 16
32,14 57,14
78 – 85
6 22
21,43 78,57
86 – 93
4 26
14,28 92,85
94 – 101
2 28
7,15 100
Jumlah 28
- 100
-
Berdasarkan tabel distribusi diatas, dapat dilihat bahwa persentase siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebesar 7,15 sebanyak 2 orang, yaitu
yang memperoleh nilai pada interval 94 -101. Persentase siswa yang memperoleh nilai terendah sebesar 7,4 sebanyak 2 orang, yaitu yang
memperoleh nilai pada interval 54-61. Sedangkan yang paling banyak yaitu persentase siswa yang memperoleh nilai interval 70-77 sebesar 32,14
sebanyak 9 siswa . Berdasarkan data sebelumnya, diperoleh rata-rata sebesar 76,64.
Dengan demikian persentase siswa yang memiliki nilai diatas rata-rata yaitu sebesar 53,57. Angka ini didapat dari jumlah siswa yang mendapat nilai
diatas 76,64 dibagi 28 setelah itu dikalikan 100. Jumlah siswa yang mendapat nilai diatas 76,64 sebanyak 15 siswa.
Sedangkan persentase siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata yaitu sebesar 46,43. Angka ini didapat dari 100 - 53,57 = 46,43. Karena nilai
KKM yang ditetapkan disekolah adalah 66 artinya 82,14 dari jumlah siswa memperoleh nilai diatas KKM. Sedangkan siswa yang kurang dari KKM
sebesar 17,18.