dihadapi oleh pendidik ketika peserta didik tidak aktif dari awal adalah tidak adanya relasi yang luas antara peserta didik dan pendidik. Ibarat semen yang
hanya didiamkan, maka dalam waktu tertentu semen tesebut akan membeku. Begitu juga dengan proses pembelajaran yang tidak aktif maka lama-kelamaan
pembelajaran tersebut akan beku dan tidak bervariasi yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa bosan baik dalam diri peserta didik maupun dalam diri
pendidik sendiri. Pada saat-saat paling awal pengajaran aktif, ada tiga tujuan penting yang
harus dicapai. Arti penting tujuan tersebut hendaknya tidak diabaikan walaupun pelajaran hanya berakhir satu sesi. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai
berikut, Mel Siberman 2005:40: a.
Membangun tim team building; bantulah peserta didik menjadi kenal satu sama lain dan ciptakan semangat kerja sama dan saling bergantung.
b. Penegasan; pelajarilah sikap, pengetahuan, dan pengalaman peserta didik.
c. Keterlibatan belajar seketika; bangkitkan minat awal pada mata pelajaran.
Semua tujuan ini, ketika tercapai, membantu mengembangkan lingkungan belajar yang melibatkan peserta didik, mengembangkan kemauan
mereka untuk berperan serta dalam pengajaran aktif.
4. Pentingnya Pembelajaran Aktif
Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari
pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.
Oleh sebab itu, diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikat informasi yang diterima dari pendidik. Belajar aktif merupakan salah satu cara untuk
mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Mengapa demikian? Karena salah satu faktor yang menyababkan informasi cepat
dilupakan adalah faktor kelemahan otak amnesia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai beberapa kelemahan, padahal
hasil belajar seharusnya disimpan dalam waktu yang lama. Dari pernyataan di atas, beberapa hal yang bisa disimpulkan mengapa
perlu adanya pembelajaran aktif, yaitu: a.
Dengan adanya pembelajaran aktif, peserta didik akan lebih dimudahkan dalam pemahaman terhadap materi.
b. Dengan pembelajaran aktif, peserta didik akan terbantu dalam mengingat
materi dalam waktu yang lebih lama. c.
Pembelajaran aktif akan membantu peserta didik untuk aktif dalam berinteraksi dengan sesama peserta didik maupun dengan pendidik.
5. Aktivitas Belajar
a. Konsep Aktivitas Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan perilaku baik potensial maupun aktual dan bersifat relatif
permanen sebagai akibat dari latihan dan pengalaman. Sedangkan kegiatan pembelajaran adalah kegiatan interaksi antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut keaktifannya. Joko Sulianto 2011
Aktif yang dimaksud adalah siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan gagasan dan terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,
karena belajar memang merupakan suatu proses aktif dari siswa dalam membangun pengetahuannya. Tersedia:
http:dikti.go.idindex.php?option=com_contentview=articleid=2011: upaya-meningkatkan-aktivitas-dan-kreativitas-siswa-dalam-pembelajaran-
matematika-di-sekolah-dasar-dengan-metode-pemecahan- masalahcatid=159:artikel-kontributor 3 November 2011. Dari uraian
tersebut, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan
hakikat belajar.
Untuk mencapai keaktifan belajar yang maksimal, maka perlu adanya kesempatan bagi siswa untuk belajar secara mandiri atau
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan aktivitas sendiri.
b. Prinsip Aktivitas Belajar
Kecenderungan psikologi saat ini menyatakan bahwa anak adalah mahluk yang aktif. Anak memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu,
memiliki keinginan dan kemauan. Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah