kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 siswa yang memiliki jenis kelamin, kemampuan dan suku yang berbeda. Dalam kelompok kecil ini, peneliti menduga dengan adanya
pengelompokan siswa berdasarkan latar belakang yang berbeda maka siswa akan termotivasi untuk aktif dalam kelompok belajar yang telah terbentuk. Ketika siswa
sudah mulai aktif dalam pembelajaran di dalam kelompok maka materi yang diberikan akan dengan mudah mereka terima. Dalam kelompok belajar tersebut
tentunya siswa akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. Dalam hal ini siswa telah melakukan sesuatu yang berkaitan dengan materi. Saat
siswa sudah mampu melakukan sesuatu yang berkaitan dengan materi maka dengan sendirinya materi tersebut akan terus mereka ingat. Hal ini sesuai dengan kata-kata
mutiara yang pernah diungkapakan oleh seorang filosof ternama dari China, bernama Kofusius. Dia mengatakan: apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya
ingat; apa yang saya lakukan, saya paham. Dengan melakukan suatu hal siswa akan mudah mengingat materi. Dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT, siswa akan telibat aktif dan pada akhirnya hasil belajar siswa akan meningkat.
54
Bab III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian tindakan kelas classroom action research dengan metode cooperatif learnig tipe TGT yang
menuntut kerja sama antar siswa dan keterampilan guru untuk mendampingi siswa dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya untuk
mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan treatment yang sengaja dimunculkan Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi
2006. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan penelitian deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui tingakat perubahan keaktifan siswa dalam pembelajaran sebelum dan sesudah
diterapkan model pembelajaran koperatif tipe TGT. Sedangkan penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui dan
membandingkan tingkat nilai atau prestasi belajar siswa dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan prestasi belajar siswa pada
pemebelajaran yang dilakukan tanpa adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Data kuantitatif diperoleh dengan perhitungan statistik mengenai perbedaan prestasi belajar siswa dengan adanya penerapan model pembelajaran koperatif tipe
teams games tournament TGT.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2012
2. Tempat penelitian dilaksanakan Di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul
C. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Jadi variabel penelitian merupakan konsep yang telah ditentukan oleh peneliti untuk
menentukan hal yang akan dipelajari pada penelitian yang akan dilakukan sehingga mendapatkan informasi untuk mengambil suatu keputusan. Pada
penelitian tindakan kelas penulis menentukan beberapa variabel yang akan digunakan dan dipelajari. Ada dua jenis pengelompokan variable yaitu variable
bebas dan variable terikat. Variabel bebas, dalam hal ini adalah model pembelajaran koperatif tipe
TGT. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan mengajar di mana murid bekerjasama diantara satu sama lain dalam kumpulan belajar yang
kecil untuk memenuhi kehendak tugasan individu atau kumpulan yang diberikan oleh guru Johnson,1986; Johnson Smith, 1991; Slavin, 1983
Variabel terikat, dalam hal ini adalah tingkat keatifan dan prestasi belajar siswa.
a. Keaktifan Belajar
Dalam hal ini keaktifan belajar merupakan reaksi atau tindakan siswa dalam proses pembelajaran.
Untuk mengukur keaktifan belajar, peneliti menggunakan kuesioner tertutup dimana peneliti membagikan sebelum dan sesudah
pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe TGT sesuai dengan indikator keaktifan dengan empat alternatif jawaban selalu, sering, tidak
jarang, dan sangat tidak pernah. Bobot yang diberikan untuk alternatif jawaban adalah: selalu S diberi skor 4 untuk pertanyaan positif dan skor
1 untuk pertanyaan negatif, sering Sr diberi skor 3 untuk pertanyaan positif dan skor 2 untuk pertanyaan negatif, jarang J diberi skor 2 untuk
pertanyaan positif dan skor 3 untuk pertanyaan negatif, dan sangat tidak pernah TP diberi skor 1 untuk pertanyaan positif dan skor 4 untuk
pertanyaan negatif. Instrumen keaktifan belajar menggunakan kuesioner diberikan kepada siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Lampiran 1 Hal 137. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner keaktifan belajar: